Gereja menurut Yesus Kristus

- Musa membimbing Israel menempuh jalan yang ditunjuk oleh Yahweh; Yesus adalah jalan. - Musa menuntun umat terpilih sampai di ambang tanah terjanji, di mana mereka dapat hidup makmur dan damai; Yesus adalah Hidup. h. Berkaitan dengan hidup rohani, ilahi dan kekal, Yesus memainkan suatu peranan yang istimewa sekali dalam Gereja: yang menjadi anggota umat Allah yang baru serta ahli waris perjanjian yang baru, hanya mereka yang mengambil bagian dalam kehidupan Yesus, bukan secara simbolik atau figuratif, melainkan secara nyata real. Ketika orang banyak mengerumuni Yesus, Dia bersabda kepada mereka: “Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia” Yoh 6: 48-51. Kepada orang-orang Yahudi yang bertengkar antara sesama mereka tentang arti kata-kata misteri itu, Yesus menjawab: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya”. Yoh 6: 53-58. i. Banyak eklesiolog berpendapat bahwa aal-usul Gereja dapat ditelusuri pada saat Yesus mengadakan Ekaristi, yaitu pada perjamun malam terakhir bersama para muridNya. Sebagaimana Paskah pertama di Mesir merupakan titik tolak pengadaan umat Perjanjian Lama, demikian pula Paskah di mana Yesus merayakan Perjamuan Terakhir merupakan saat pengadaan umat Perjanjian Baru. Berkat perjamuan tersebut 15 diadakan nukleus atau cikal bakal pertama umat Allah yang baru; di dalamnya, melalui persatuan sakramental dengan Kristus, mulai mengalir kehidupan ilahi Tritunggal yang Mahakudus. Demikianlah, “dengan merayakan qāhāl terakhir umat Israel lama pada perjamuanNya yang terakhir bersama murid-muridNya, sambil menyiapkan EkaristiNya dalam bentuk berakah doa syukur, dan segala kurban masa persiapan digantikanNya dengan kenangan kematianNya, Yesus mengadakan GerejaNya, ekklesia tou Theou Gereja Allah zaman akhir ini, umat Abraham”. 16

2.3. Gereja menurut Yesus Kristus

Secara teologis, tidak dapat diragukan bahwa sumber utama untuk mengerti apa itu Gereja secara benar adalah Yesus Kristus. Bagi para teolog, harus dipahami bahwa Yesus Kristus 15 Dalam perjamuan ini murid-murid Yesus menyambut untuk pertama kalinya tubuh dan darah Kristus dalam rupa roti dan anggur yang telah diberkatiNya. 16 L. Bouyer, La Chiesa di Dio, Assisi, hlm. 270-271. bukan seorang pendiri agama atau seperti seorang tokoh historis yang terkenal atau tidak, melainkan sebagai Putera Allah. Putera Allah yang kepadaNya tergenapi pewahyuan cinta kasih tidak terbatas Allah bagi umat manusia. Yesus Kristus, sebenarnya, bukan hanya seorang ‘rivelator’, pewahyu dalam diriNya sendiri dan dalam Trinitas, melainkan juga ‘pewahyu’ dan ‘wahyu’ Gereja. Dapat dikatakan bahwa Eklesiologi Yesus Kristus adalah Eklesiologi asal-usul cikal bakal: Eklesiologi ini sangat penting karena merupakan dasar dari segala Eklesiologi; dan benar, karena mengkonfirmasikan proyek atau rencana penyelamatan Allah dan membangun kriteria kebenaran dari segala Eklesiologi. Sebagaimana dalam Kristologi, hanya Yesus sendiri yang dapat mentrasformasikan, karena Dia sendiri yang memiliki kapasitas mewahyukan identitas dirinya yang sejati Putera Allah kepada kita, demikian pula halnya ada Eklesiologi asal-usul, yang datang secara langsung dari Yesus. Gereja adalah “tubuh” mistikNya, perluasan dan perpanjangan atau penerusan kemanusiaan Yesus yang menebus, tanda kelihatan dari rencana cinta ilahiNya sepanjang zaman. Hanya Sabda Tuhan yang mewahyukan kepada kita siapakah sebenarnya Yesus Kristus dan apa sebenarnya Gereja itu. Selain dari pada itu, kita perlu mendengarkan dengan kerendahan hati, penuh perhatian, taat, dan percaya, karena hanya dengan mendengarkan kita dapat mengerti kebenaran Kristus dan kebenaran Gereja. Kiranya tidak berlebihan, jika dikatakan bahwa Yesus adalah teolog dan eklesiolog pertama. 17 Menyangkut Gereja, Yesus bukan hanya primum ontologicum asal-usul ontologis, karena “Gereja muncul terutama karena penyerahan diri Kristus secara menyeluruh untuk keselamatan kita, yang didahului dalam penciptaan Ekaristi dan direalisasikan pada kayu salib”, 18 tetapi juga primum logicum asal-usul logis: Yesuslah yang telah merencanakan, memikirkan, memprogram, dan mendefinisikan Gereja. Gereja bukanlah sebuah “hasil penemuan atau ciptaan” dari Petrus dan Paulus. Gereja adalah “hasil penemuan atau ciptaan” Yesus Kristus atau tepatnya Tritunggal Mahakudus, yang dengan dan dalam Kristus telah merealisasikan cinta kasihNya kepada umat manusia. Gereja lahir secara langsung dari hati dan kehendak Sabda yang berinkarnasi dan Gereja adalah kelanjutan kekal Sabda itu. Sebagaimana keluarga manusia memiliki asal-usul dari Adam, demikian pula “keluarga Allah”, Gereja, memiliki asal-usul dari Yesus Kristus.

2.4. Yesus Kristus “pendiri” Gereja