Peranan Rasul Petrus E
Kesaksian tentang eksistensi ekklesia tou Theou Gereja Allah, umat Allah yang baru, umat Perjanjian Baru, yaitu komunitas keselamatan yang dikehendaki dan didirikan oleh Yesus
Kristus, diberikan oleh Kisah para Rasul dengan panjang lebar. Kisah para Rasul
20
menyatakan secara jelas kesadaran komunitas Kristen pertama tentang dirinya sendiri, asal-usul dan
pendirinya, anggota-anggota dan strukturnya, iman dan kerygmanya, simbol-simbol dan ritus- ritusnya, hukum-hukumnya, adat-istiadat dan nilai-nilainya.
- Pertama-tama, komunitas Kristen awal ini menyadari dirinya sebagai komunitas Yesus,
sang Mesias yang diutus Allah kepada umat manusia untuk melaksanakan sepenuhnya rencana keselamatan yang direncanakan sejak kekal dan untuk menyempurnakan
Perjanjian yang telah diadakan dengan Abraham, Musa dan para Nabi. Komunitas Kristen awal menyadari diri sebagai komunitas yang dikehendaki dan didirikan Yesus
guna melanjutkan karya keselamatanNya dan yang dari Dia menerima tugas supaya “berkembang dan bertambah banyak” sampai ke ujung bumi untuk menjadikan semua
orang anggota umat Allah yang baru. Komunitas Kristen awal menyadari diri sebagai komunitas Yesus dari Nazaret, seorang pribadi “yang berjalan berkeliling sambil berbuat
baik dan menyembuhkan orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia” Kis 10: 38. Rasul Petrus menyatakan dengan agung: “Dan kami adalah saksi dari segala
sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan
Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh
Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan
kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi
bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” Kis: 39-43.
- Karena menyadari diri sepenuhnya sebagai umat Allah yang baru, sebagai komunitas
keselamatan yang didirikan Yesus, maka komunitas ini membentuk diri di atas dasar prinsip-prinsip struktural, simbolis, ritual, etis, legal dan axiologis seperti yang
dikehendaki Yesus. “Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah
kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena
Yesus Kristus berkenan kepada Allah” 1 Ptr 2: 4-5.