Kesimpulan dan Saran
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada tahap perancangan model dan implementasi model dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kualitas informasi aplikasi e-government dan kualitas pelayanan aplikasi e- government mempengaruhi secara positif ke kepuasan pemakai aplikasi e- government.
2. Kualitas sistem aplikasi e-government mempengaruhi secara lemah ke kepuasan pemakai aplikasi e-government.
3. Pemakaian aplikasi e-government dan kepuasan pemakai aplikasi e- government mempengaruhi secara positif ke manfaat-manfaat bersih aplikasi e-government dan menjelaskan 90% varian di pengukuran manfaat-manfaat bersih aplikasi e-government.
4. Kualitas sistem aplikasi e-government, kualitas informasi aplikasi e- government dan kualitas pelayanan aplikasi e-government menjelaskan 73% varian di pengukuran kepuasan pemakai aplikasi e-government.
5. Kualitas sistem aplikasi e-government dan kepuasan pemakai aplikasi e- government tidak mempengaruhi ke pemakaian aplikasi e-government.
6. Kepuasan pemakai aplikasi e-government adalah konstruk yang dominan dalam menjelaskan manfaat-manfaat bersih aplikasi e-government bila dibandingkan dengan pemakaian aplikasi e-government.
7. Kualitas sistem aplikasi e-government, kualitas informasi aplikasi e- government dan kualitas pelayanan aplikasi e-government melalui kepuasan pemakai aplikasi e-government mempengaruhi secara positif ke manfaat- manfaat bersih aplikasi e-government.
8. Situs web BPT Kabupaten Sragen (http://bpt.sragenkab.go.id) masuk dalam tingkatan 1 (persiapan) pengembangan e-government menurut Inpres No. 3 Tahun 2003.
9. Variabel-variabel yang reliabel dan valid digunakan untuk mengukur kualitas sistem aplikasi e-government dalam tingkatan 1 adalah fungsionalitas (functionality), keandalan (reliability), kegunaan (usability), efisiensi (efficiency), lama memuat (download time), keinteraksian (interactivity), dan aksesibilitas (accessibility).
10. Variabel-variabel yang reliabel dan valid digunakan untuk mengukur kualitas informasi aplikasi e-government dalam tingkatan 1 adalah akurasi (accuracy), ketepatwaktuan (timeliness), relevansi (relevancy), kelengkapan (completeness), kepahamanan (understandability), kekinian (currency), format, dan keringkasan (conciseness).
11. Variabel-variabel yang reliabel dan valid digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan aplikasi e-government dalam tingkatan 1 adalah keandalan (reliability), keresponan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy).
12. Secara keseluruhan, aplikasi e-government yang digunakan di BPT Kabupaten Sragen yaitu SIM Perijinan dan Simduk efektif meskipun belum terintegrasi dengan situs web BPT.
13. Aplikasi e-government BPT Kabupaten Sragen belum menyediakan fasilitas dukungan bantuan untuk pengguna (misalnya Help atau FAQ) secara elektronis dan terintegrasi dengan aplikasi.
14. Aplikasi e-government BPT Kabupaten Sragen tidak dapat diakses melalui jaringan di luar LAN BPT dan LAN Pemerintah Kabupaten Sragen atau pun melalui internet.
15. Pengaruh aplikasi e-government BPT Kabupaten Sragen terhadap efisiensi biaya pelayanan belum pernah diteliti, dibuktikan dan didokumentasikan dengan baik.
16. Penggunaan grafik memperlambat kemampuan respon aplikasi e-government BPT Kabupaten Sragen yang berbasis client-server.
17. Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi e-government BPT Kabupaten Sragen berupa laporan-laporan dan surat-surat tidak diformat dengan baik dan memerlukan campur tangan pengguna untuk memformat ulang informasi.
5.2. Saran-saran
Peneliti memberi saran bagi peneliti lain yang sedang mencari topik penelitian untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik penerapan e-government di Indonesia – mulai dari tahap penilaian kesiapan penerapan e-government, pengembangan dan penerapan e-government yang berbasis pada kebutuhan Peneliti memberi saran bagi peneliti lain yang sedang mencari topik penelitian untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik penerapan e-government di Indonesia – mulai dari tahap penilaian kesiapan penerapan e-government, pengembangan dan penerapan e-government yang berbasis pada kebutuhan
Peneliti memberi saran bagi penelitian dengan topik evaluasi efektivitas sistem informasi secara umum atau e-government secara khusus sebagai berikut:
1. Melibatkan teori-teori dan kerangka kerja selain model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean untuk menghasilkan model evaluasi efektivitas e-government yang lebih komprehensif, misalnya model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Balance Score Card (BSC) dan Cost-Benefit Analysis (CBA).
2. Mengidentifikasi variabel-variabel prediktor lain dari variabel pemakaian e- government.
3. Mengidentifikasi variabel-variabel lain yang memiliki dasar teori yang kuat untuk dimasukkan dalam model evaluasi efektivitas e-government.
4. Memperbanyak ukuran sampel penelitian untuk memperoleh data yang lebih kaya dan mewujudkan representasi yang cukup untuk pengujian model, terutama dari masyarakat dan bisnis sebagai subyek pelayanan publik.
5. Mengidentifikasi variabel outcome antara sebagai pemoderasi variabel- variabel kualitas e-government dengan variabel manfaat-manfaat bersih e- government.
6. Memperbanyak subyek studi kasus penelitian di seluruh Indonesia untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Peneliti memberi saran bagi BPT Kabupaten Sragen dalam penerapan e- government sebagai berikut:
1. Memperbaiki aplikasi e-government yang telah ada untuk memenuhi kebutuhan pengguna langsungnya, terutama dari aspek dukungan bantuan pengguna, aksesibilitas, kecepatan respon dan format output.
2. Mengembangkan perangkat pengukuran kinerja aplikasi e-government untuk
menilai pencapaian tujuan atau outcome atau target pelayanan selain survei kepuasan masyarakat yang memang telah dilaksanakan secara rutin.
3. Meningkatkan aplikasi e-government untuk dapat mendukung pengembangan
e-government minimal ke tahap 2 dan seterusnya sesuai Inpres No. 3 Tahun 2003, supaya memungkinkan masyarakat dan bisnis untuk melakukan transaksi pelayanan publik melalui internet dan media komunikasi bergerak.
Peneliti memberi saran bagi instansi pemerintah yang sedang dan akan menerapkan e-government sebagai berikut:
1. Melakukan studi penilaian kesiapan penerapan e-government (e-readiness)
sebelum mengembangkan aplikasi e-government.
2. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna yaitu masyarakat, bisnis dan pemerintah secara komprehensif sebelum mengembangkan aplikasi e- government.
3. Mengembangkan perangkat pengukuran kinerja aplikasi e-government untuk
menilai pencapaian tujuan atau outcome atau target pelayanan.
Peneliti memberi saran bagi BPK sebagai institusi pemeriksa eksternal tertinggi sebagai berikut:
1. Mengembangkan perangkat pengukuran kinerja aplikasi e-government dan mewujudkannya dalam suatu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
2. Memberi pendidikan dan pelatihan bagi auditor tentang pemeriksaan kinerja atas e-government supaya tidak tertinggal ketrampilannya sebab pada masa- masa mendatang pemerintah pasti akan memanfaatkan TI secara lebih intensif dalam memberikan pelayanan publiknya.