dan cercaan yang menghujat PT AR Martabe. Mereka menuduh PT AR Martabe telah merusak pekerjaan lama mereka dan menuntut agar mereka di terima bekerja di PT AR
Martabe. Peneliti melihat aksi demo dan diskusi masyarakat dengan PT AR Martabe, masyarakat yang melakukan aksi demo terlihat marah tapi pihak PT AR Martabe hanya
senyum-senyum saja dan mengatakan: “ tunggu saja kalau kami membuka lowongan kerja pasti akan diumukan
dan akan pemberitahuan di kantor camat, tunggu saja bapak-bapak bisa membuat lamaran kembali”
Masyarakat yang melakukan demo pada saat itu hanya terdiri dari laki-laki, mereka banyak berdebat dengan pihak PT AR Martabe tapi mereka tidak mendapatkan
apa-apa, karena PT AR Martabe hanya banyak mengiyakan apa yang di bilang oleh masyarakat yang demo. Pada saat peneliti melihat aksi demo masyarakat untuk menuntut
pekerjaan, mereka yang berdemo hanya melakukan sesuatu yang sia-sia menghadapi sikap tenang PT AR Martabe. Demo yang berlangsung selama beberapa jam ini berakhir
bubar begitu saja, tanpa ada kepastian yang didapatkan masyarakat yang berdemo.
3.3.2. Dibuangnya Limbah PT AR Martabe ke Sungai Batang Toru
Rencana pembuangan limbah dari sisa hasil produksi PT AR Martabe di sungai Batang Toru sangat ditolak oleh masyarakat yang berada disekitar sungai Batang Toru.
sebelum nya PT AR Martabe sudah memberitahu masyarakat bahwa limbah akan dibuang ke sungai Batang Toru. pemberitahuan dilakukan dengan melakukan pertemuan
dengan kepala-kepala desa. Tapi walaupun pemberitahuan sudah dilakukan sebagian masyarakat masih belum mengetahui mengenai pembuangan limbah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Rencana pembuangan limbah kesungai batang toru sudah disetujui Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul Pasaribu. Pembuangan limbah kesungai batang toru sudah
mendapatkan izin AMDAL yang sudah disetujui bupati tapsel. Rencana pembuangan limbah tersebut disahkan melalui Keputusan Bupati Tapanuli Selatan No. 53KPTS2007
dan disetujui oleh Komisi Penilai Amdal Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan persetujuan Nomor: 53KPTS2008 tanggal 13 Maret 2008 tentang AMDAL
PT. AR Martabe serta Surat Bupati Tapanuli Selatan Nomor: 54043372010 tertanggal 29 Juni 2010 tentang revisi Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup RKL dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup RPL PT. AR Martabe. Masyarakat menolak pembuangan limbah ke sungai batang toru karena
masyarakat merasa khawatir sungai batang toru akan tercemar oleh limbah PT AR Martabe. sungai Batang Toru dimanfaatkan masyarakat untuk Air minum, Mandi dan
mencuci, sumber Mata Pencaharian Masyarakat melalui hasil tangkap ikan, pengairan sawah, tempat wisata Arung Jeram. Penolakan yang dilakukan masyarakat dilakukan
dengan aksi demonstrasi langsung kepada PT AR Martabe. PT AR Martabe karena sudah mulai produksi dan sudah mendapatkan izin dari pemerintah harus segera melakukan
pembuangan limbah karena jika tidak dibuang PT AR Martabe tidak bisa melakukan produksi.
Universitas Sumatera Utara
G S
a m
m p
s k
m
b M
Gambar 1 d Sumber: Do
Peno akan tercem
mengetahui menjelaskan
penyaringan sudah mela
kepada ma mengetahui
Sebe benar meng
Masyarakat dan 2: aktifit
okumentasi olakan mas
mari limbah kalau set
n bahwa lim n sehingga b
akuakan pe syarakat m
. elumnya ma
geani rencan t baru meng
tas di sunga Pribadi
syarakat tid h dari PT
tiap limbah mbah yang a
bersih dari z endekatan k
masih kuran
asyarakat m na pembuan
getahui men ai Batang To
dak tanpa a AR Marta
h itu sang akan dibuan
zat kimia da kepada mas
ng bagus d
mengakui be ngan limbah
ngenai pemb oru masyara
alasan Masy abe. karena
gat berdam ng kesungai
an tidak berb syarakat ta
dan masyara
elum menda h PT AR M
buangan lim akat Hutaraj
yarakat takut a selama in
mpak buruk batang toru
bahaya. PT api pendeka
akat masih
apatkan info Martabe ke
mbah PT AR a
t Sungai Ba ni masyarak
k. PT AR u sudah mel
AR Martab atan yang
banyak y
ormasi yang Sungai Bat
R Martabe atang Toru
kat hanya Martabe
lalui tahap be martabe
dilakukan yang tidak
g pasti dan tang Toru.
ke sungai
Universitas Sumatera Utara
Batang Toru setelah PT AR Martabe mengundang masyarakat untuk mengadakan sosialisasi di Aula Mapolres Tapanuli Selatan tanggal 11 juni 2012.
Pembuangan limbah PT AR Martabe sudah dari awal dilakukan perjanjian dengan pemerintah akan dibuang ke Sungai Batang Toru. masyarakat menuntut kalau limbah PT
AR Martabe harus dibuang ke laut karena ketakutan masyarakat akan tercemarnya sungai batang toru. PT AR Martabe sudah melakukan sosialisasi di Desa Telo dan Kantor
Kecamatan Muara Batang Toru tanggal 29 Mei 2012, tapi masyarakat masih melakukan aksi demo sehingga dilanjutkan lagi mediasi dengan masyarakat tanggal 11 Juni 2012 di
Mapolres Tapanuli Selatan, PT AR Martabe menyatakan: 1.
PT AR martabe tidak pernah mengkaji atau merencanakan untuk melepaskan air sisa proses ke laut. Kajian yang pernah dilakukan di tahun 2007-2008 adalah rencana
pembuatan dermaga di Muara Opu yang di usulkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai sarana pendukung transportasi PT AR Martabe termasuk
untuk penggunaan Kabupaten Tapanuli Selatan pada umumnya” 2.
PT AR Martabe hanya mempunyai satu dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkuan AMDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL, Rencana Pemantauan
Lingkungan RPL yang disahkan Butapi Tapanuli Selatan Nomor.53KPTS2008 tertanggal 13 maret 2008, beserta perubahannya RKL-RPL Tambahan Nomor
54051652010 tertanggal 2 Agustus 2010. 3.
Berdasarkan dokumen RKL Tahun 2008 halaman II-23 menyatakan bahwa “air yang telah diolah dialirkan ke Sungai Batang Toru”. Air sisa proses yang dilepas telaj
melalui proses di IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah, dengan ketentuan air tersebut harus memenuhi standar baku mutu sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 202 tahun 2004. Air sisa proses tersebebut tidak berbahaya bagi lingkungan tapi tidak tergolong air minum.
Universitas Sumatera Utara
4. Air olahan yang akan dilepas ke Sungai Batang Toru tidaklah disertai dengan
tailing atau pasir sisa tambang. Karena secara system yang dimiliki PT AR, tailing
ditampung di bendungan yang disebut TSF Tailing Storage Facility.
5. Rata-rata Volume air yang dilepas ke Sungai Batangtoru berkisar 0,1-0,2
M
3
Detik. Volume air sungai Batangtoru rata-rata 50 M
3
detik. Perbandingan volume antara air yang dilepas oleh PT AR dengan air sungai Batang Toru adala 1:250-500,
dimana menurut kajian teknis untuk terjadinya pencampuran sempurna hanya dibutuhkan perbandingan 1:50. PT AR bersedia untuk audit oleh Konsultan Independen
yang terakreditasi dan diakui oelh pemerintahan Republik Indonesia. 6.
Berdasarkan dokumen RPL, PT AR pada tahap operasi tambang diwajibkan melakukan pemantauan minimal setiap 3tiga bulan untuk kwalitas air permukaan dan
Biota Air, termasuk air permukaan yang mengalir di Sungai Aek Pahu dan Sungai Batang Toru. Untuk area Sungai Batangtoru diwajibkan untuk melakukan pemantauan
dibagian hulu dan hilir dari letak ujung pipa. 7.
PT AR bertanggung jawab atas dampak kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara,
khususnya Pasal 145 menganai Perlindungan Masyarakat:
1. Masyarakat yang terkena dampak negatif langsung dari kegiatan usaha pertambangan berhak:
a memperoleh ganti rugi yang layak akibat kesalahan dalam
pengusahaan kegiatan pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap kerugian akibat
pengusahaan pertambangan yang menyalahi ketentuan. 2. Ketentuan mengenai perlindungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
1 ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Setiap penyelesaian permasalahan antara PT AR dan masyarakat dilakukan
dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat melalui suatu tim yang akan
Universitas Sumatera Utara
dibentuk oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.sumber: Surat pernyataan PT AR Martabe ditanda tangani Tim Duffy sebagai Direktur Operasi, tanggal 12 Juni 2012.
Lurah Kelurahan Hutaraja juga mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah ada kesepakatan antara pemerintah dengan PT AR Martabe mengenai pembuangan limbah ke
laut, Lurah Abu Akhir Siregar 53 mengatakan: “……tidak pernah ada kesepakatan antara pemerintah dan tambang untuk
dibuang ke laut namun tidak ada hasil cuma ada solusi rencana pembuangan ke Tor Sibusuk Desa Bongal…...”
Pembuangan limbah PT AR Martabe ke sungai Batang Toru masyarakat mengakui tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari PT AR Martabe. Masyarakat
mengakui mengetahui pembuangan limbah setelah adanya pipa-pipa yang ada di sekitar perkebunan PTPN 3 Batang Toru. Pipa-pipa yang akan ditanami itu diakui masyarakat
tidak mengetahui akan dibuangnya limbah dari PT AR Martabe ke Sungai Batang Toru. Sebelumnya PT AR Martabe sudah mengadakan pertemuan dengan kepala desa dan
tokoh adat mengenai pembuangan limbah yang akan di dilakukan PT AR Martabe, Kepala desa dan Tokoh adat sudah memberitahukan kepada masyarakat mengenai
rencana pembuangan limbah, tapi masyarakat mengakui bahwa tokoh adat dan kepala desa berpihak kepada tambang sehingga menyetujui pembuangan limbah tanpa adanya
persetujuan masyarakat. Selain itu masyarakat mengakui adanya kebohongan dalam dokumen Amdal oleh
PT AR Martabe. Salah satunya adalah yang terdapat pada halaman V-15 – V16 buku
revisi RKL dan RPL. Dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa “.... Oleh karena air limbah disalurkan ke Sungai Batang Toru yang pemanfaatannya tidak digunakan
Universitas Sumatera Utara
s s
s m
k s
i t
M
d W
y
sebagai sum sebagai da
sumber pen mandi dan b
kemarahan setiap kepal
izin pembua tidak ada y
Martabe dan
Gam Sum
Kem
dampak han Wek-4, Perk
yang diistil
mber air m ampak neg
nghidupan w bersih-bersi
masyarakat la desa dan
angan limb yang berpih
n tidak mau
mbar 3. Mes mber: Doku
mudian dala nya beberap
kebunan Bt lahkan deng
minum
. Ber
atif tidak
warga di s ih, juga seba
t karena m n tokoh adat
ah ke sung hak kepada
u tau.
sin sanyo un umentasi Pri
am dokume pa desa di
t Toru, Telo gan nama
rdasarkan h
penting. ..
epanjang S agai tempat
asyarakat m t di Batang
ai Batang T masyaraka
ntuk mengal Hutar
ibadi en Amdal
sekitar Kec o, Napa, Aek
desa lingka hal ini damp
..”. Faktany
Sungai. Sela matapencah
menuduh PT Toru untuk
Toru. Sehin at dan semu
lirkan air ke raja
dituliskan c. Bt Toru
k Pining, Ae ar tambang
pak yang ti ya, sungai
ain sebagai harian warg
T AR Mart k memperm
ngga kepala uanya berp
erumah mas
bahwa des seperti We
ek Pahu, Su g. Sementar
imbul dikat
Batang To sumber ai
ga. Hal ini m tabe telah m
mudah keluar desa dan t
ihak kepad
yarakat di K
a-desa yan ek-1, Wek-2
umuran dan ra desa-des
tegorikan
oru adalah ir minum,
menambah membayar
rnya surat tokoh adat
da PT AR
Kelurahan
ng terkena 2, Wek-3,
Batuhula, sa di hilir
Universitas Sumatera Utara
sampai ke muara sungai Bt Toru seperti Hutaraja, Muara Hutaraja, Bongal, Ampolu, Bandar Hapinis, Tarapung Raya, Trans Rianiate sebagai masyarakat terkena dampak
pembuangan limbah tambang mas sebagaimana diatur dalam Peraturan Ka Bapedal No. 08 Tahun 2000, sama sekali tidak ada disebut dalam dokumen Amdal G-Resources.
Sumber:http:duniakomputermuarabatangtoru.blogspot.com201208berita-kecamatan-muara- batangtoru.html diakses tanggal 22 maret 2013 pukul 01.13
Karena tidak adanya kepastian akan tuntutan masyarakat agar penanaman pipa diberhentikan dan pembuangan limbah PT AR ke Sungai Batang Toru tidak dilanjutkan
akhirnya masyarakat marah dan membakar pipa-pipa perusahaan PT AR Martabe yang berada di Pulo Godang dan Mobil PT AR Martabe. Pembakaran dilakukan masyarakat
karena merasa kesal tidak dipedulikannya permintaan mereka. Dan masyarakat mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi jika tuntutan mereka tidak
dikabulkan oleh pemerintah dan PT AR Martabe. Setelah pembakaran yang dilakuakan masyarakat PT AR Martabe menghentikan
sementara penanaman pipa untuk pengaliran limbah. Hal ini dilakukan PT AR Martabe agar masyarakat tidak bersifat anarkis kembali. Pembakaran yang dilakukan masyarakat
tidak menjadi akhir dari protes masyarakat. protes masyarakat masih berlangsung dan semakin banyak masyarakat yang melakukan aksi demo. Setelah pembakaran PT AR
menghentikan sementara penanaman pipa untuk pembuangan air limbah ke Sungai Batang Toru.
Universitas Sumatera Utara
g S
m d
i m
l
y M
gambar 4da Sumber: Do
Sete masih mela
dilanjutkan inginkan. P
mengancam limbah ke su
Kon yang menja
Menurut lu “ado
dipa anso
mem dia
an5: pipa PT okumentasi
elah pember akukan aksi
karena pih Proses pen
m akan terus ungai Batan
nflik yang te adi propok
urah dari Ke ong propok
agodang-god o dohot hal
meras do ia memperbes
T AR Marta Pribadi
rhentian sem i protes aga
hak PT AR nanaman p
s melakukan ng Toru dila
erjadi karen ator yang
lurahan Hut kator dabo
dang ia mas lai demo, d
”ada propo
sar-besar m abe yang ber
mentara pen ar pembuan
R Martabe pipa PT A
n aksi dem anjutkan.
na pembuan mengajak
taraja Bapak inang na
salah, dibay diperalat ia
okator yang masalah, ua
rhenti penan nanaman pi
ngan limbah takut akan
AR Martab o yang lebi
ngan limbah masyarakat
k Abu Akhi a mangajak
yar uang ma a masyarak
g mengajak ang makan
naman di PT ipa PT AR
h ke sunga n terjadi ha
be terhenti ih banyak l
h ini juga d t untuk me
ir Srg 53 m k masyarak
akan dohot kat on seben
masyarakat dan ongk
TPN 3 dan D Martabe m
ai Batang T al-hal yang
karena m agi jika pem
ikatakan ad elakukan ak
mengatakan kat on dem
ongkos mot narna na g
t untuk dem os kendara
Desa Telo masyarakat
Toru tidak g tidak di
masyarakat mbuangan
da seorang ksi demo.
: mo,
tor got
mo, aan
Universitas Sumatera Utara
dibayar agar masyarakat ikut demo, dia memperalat masyaratakat sebenarnya dia ingin memeras.
Informan saya mengatakan bahwa seorang propokator itu merupakan seorang pengacara yang ingin mengambil keuntungan dari terjadinya konflik antara masyarakat
dengan PT AR Martabe. seorang provokator yang berinisial SN mengajak masyarakat untuk melakukan aksi demo, dengan membayar uang makan dan uang transport
masyarakat yang berdemo. Sedangkan Ronal Nasution informan saya mengatakan bahwa tidak ada
propokator yang mengajak mereka untuk melakukan aksi demo. Melainkan kesadaran mereka sendiri, dia juga mengatakan bahwa sebenrnya SN itu berpihak kepada tambang,
dan dia hanya pura-pura membela masyarakat saja. Dia mengatakan: “inda adong dongani dah, waktu na demo na di pulo godang i pe disi do
ia, di dokkon ia ra do au mambela hamu tai akkon adong ma hepeng namu mambayar au Rp…. Na oto ma dongan di siksa halai na dipenjara,
hona tembak pat ku, monjap-monjap dope au, inda adong na mambayar hami da”.itu semua tidak ada,waktu demo yang di pulo godang dia SN
ada disitu, dia SN mengatakan saya mau membela kalian tapi kalian harus ada duit membayar saya, bodoh kali mereka yang dipenjara disiksa,
kaki saya tertembak, masih harus sembunyi, dia tidak ada membayar kami untuk melakukan demo
Penolakan –penolakan yang dilakukan masyarakat hingga berujung kemarahan masyarakat untuk melakukan tindakan anarkis, yaitu membakat kantor camat muara
batang toru dan kantor camat batang toru dan mobil-mobil yan gparkir di kantor polisi Batang Toru. terjadi pada hari selasa, pada hari selasa merupakan hari pekan di Batang
Toru sehingga terlihat sangat ramai dan semua orang ingin tahu. Sehingga terjadi puncak dari kemarahan masyarakat dan masyarakat bersifat anarkis.
Universitas Sumatera Utara
Penolakan keras masyarakat terhadap penolakan pembuangan limbah ke sungai Batang Toru terjadi karena masyarakat takut sungai Batang Toru akan tercemar oleh air
limbah dari PT AR Martabe. Masyarakat takut kalau setelah dibuangnya limbah PT AR Martabe ke sungai Batang Toru akan berdampak pada perubahan mata pencaharian
mereka dan mereka tidak akan bisa memanfaatkan sungai batang Toru. Penolakan- penolakan masyarakat tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah sehingga
masyarakat memilih bersifat anarkis. Untuk meredakan masyarakat yang telah melakukan aksi anarkis dibuat perjanjian
oleh pemerintah dan PT AR Martabe kepada masyarakat bahwa dibuat suatu perjanjian untuk penyambungan perpanjangan pipa dalam jangka wakti 11 bulan akan selesai ke Tor
Sibusuk Desa Bongal penuturan informan saya Abu Akhir Siregar. Tapi setelah pembuangan limbah PT AR Martabe ke sungai Batang Toru nelayan yang mencari ikan
di Sungai Batang Toru sudah pindah ke Daerah Singkuang, Simaronop. Nelayan yang pindah karena ikan hasil tangkapan dari Sungai Batang Toru sudah tidak laku lagi dijual
dipasar. Walaupun sudah mendapatkan protes dari masyarakat pembungan limbah ke
Sungai Batang Toru akan tetap dilanjutkan. Konflik pembuangan limbah ini merupakan puncak kemarahan masyaraka terhadap PT AR Martabe. Masyarakat yang paling keras
menolak pembuangan limbah adalah masyarakat dari Kecamatan Muara Batang Toru sedangkan Kecamatan Batang Toru melakukan konflik bukan hanya karena pembuangan
Universitas Sumatera Utara
limbah ke sungai Batang Toru tapi karena sudah banyak tuntutan mereka tidak dipenuhi PT AR Martabe.
3.3.3. Kurangnya Sosialisasi PT AR Martabe kepada Masyarakat