Privatisasi Pengelolaan Air Minum DKI Jakarta
2.3.2 Privatisasi Pengelolaan Air Minum DKI Jakarta
Pada tahun 1995, tingkat pertumbuhan penduduk mencapai 4 persen per tahun yang mengakibatkan tingginya kebutuhan akan ketersediaan air minum. Di pihak lain, PAM Jaya hanya dapat menyediakan akses air minum bagi sekitar 42 persen penduduk atau 340.000 sambungan rumah dan selebihnya menggunakan sumber sumur dalam dan penjaja keliling. Khusus pelayanan untuk daerah kumuh dan miskin, penyediaan air minum dilakukan melalui truk tangki, dan kran umum. Kran umum digunakan untuk beragam keperluan seperti hidran bagi penjaja keliling dan MCK umum.
Untuk mempercepat peningkatan akses, dibutuhkan investasi yang cukup besar, sementara penerimaan yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan investasi tersebut. Salah satu alternatifnya adalah melibatkan partisipasi swasta dalam penyediaan air minum (Tutuko, 2001).
Setelah melalui proses negosiasi selama dua tahun, sejak 1 Februari 1998, PT. Palyja (Ondeo) dan PT. TPJ (Thames International, RWE) mendapatkan kontrak konsesi penyediaan air minum di Jakarta. Jakarta dibagi dalam dua wilayah, yaitu PT Palyja bertanggungjawab untuk pengembangan dan pengelolaan air minum di bagian barat, dan PT. TPJ di bagian timur (Anwar, 2003). Perjanjian itu berlaku sejak tanggal
1 Februari 1998 dan berakhir pada tanggal 1 Februari 2023.
Perjanjian kerja sama 17 menetapkan sasaran dari perjanjian tersebut yaitu (i) mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di DKI Jakarta melalui pembangunan
infrastruktur air, (ii) mencapai perluasan yang substansial dalam jaringan distribusi air minum, (iii) menyertakan partisipasi sektor swasta dalam memproduksi dan mendistribusikan air minum di wilayah DKI Jakarta dalam upaya mempercepat laju perpindahan simpanan persediaan air, dan meneruskan perbaikan kualitas pelayanan pelanggan, (iv) menyediakan sistem yang memungkinkan penduduk mengubah pola penggunaan air dari air tanah ke air perpipaan; (v) meningkatkan efisiensi dalam sistem penyediaan air; (vi) menjamin kuantitas, kualitas dan kontinuitas penyediaan air minum dari fasilitas produksi dan fasilitas distribusi, (vii) memenuhi target teknis dan standar pelayanan, (viii) meningkatkan pelayanan pelanggan, (ix) mengurangi angka kehilangan air, (x) memperbaiki kinerja operasional dan mempertinggi kemampuan pengelolaan perusahaan, dan (xi) meningkatkan rasio cakupan pelayanan dengan mempercepat penyediaan sambungan baru (Pemda DKI Jakarta, 2000 dan Gigacher, 2001)
Berdasarkan perjanjian, pihak swasta berkewajiban menyusun program lima tahun yang kemudian diajukan ke PT. PAM Jaya untuk mendapat persetujuan. Selain itu, PAM Jaya kemudian difungsikan sebagai pemantau untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan air minum oleh kedua mitra swasta tersebut memenuhi kebutuhan air masyarakat sesuai standar yang ditetapkan.
Tabel 2.7 Target Teknis Tahun 1998-2002
391 392 397 l/det)
Kapasitas Produksi (juta
636 675 714 Cakupan pelayanan (%)
Jumlah Sambungan (ribu)
42-56 45-60 47-63 Kebocoran air (%)
43-48 41-45 39-43 Volume penjualan (ribu m3)
250 258 268 Sumber: Kantor Badan Regulator Jakarta dan Kontrak Kerjasama PAM Jaya dan PT. Palyja
17 Perjanjian ini merupakan hasil renegosiasi antara Pemda DKI Jakarta dengan perusahaan swasta yang mendapat konsesi pada Februari 2000
Berdasarkan target teknis yang ditetapkan, dalam waktu lima tahun setelah privatisasi, cakupan pelayanan akan meningkat menjadi 60 persen yang berupa
675.000 sambungan. Tingkat kebocoran 18 menurun menjadi sekitar 45 persen dan volume penjualan meningkat menjadi 258 juta m3. Pada akhir kerjasama (tahun 2023),
ditargetkan tingkat kebocoran air menjadi hanya 20 persen, dan cakupan pelayanan mencapai 100 persen.
Untuk mendukung rencana teknis di atas, kedua perusahaan tersebut akan menginvestasikan sebesar USD. 1,17 miliar selama lima tahun pertama. Investasi setiap tahun berkisar antara USD. 168 juta sampai USD. 323 juta. Hal itu selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8
Rencana Investasi PT. Thames PAM Jaya dan PT. PAM Lyonnaise Jaya
Tahun 1998-2002 (dalam USD 000)
2002 Total PT. Thames PAM Jaya
(34,3) (37,1) PT. PAM Lyonnaise
250.257 168.106 204.621 1.171.582 Sumber: Tetuko, 2001. Keterangan : angka dalam kurung merupakan proporsi per tahun.