Komunikasi Risiko
18.5.2.3 Komunikasi Risiko
Adapun yang dimaksud dengan komunikasi risiko adalah proses pertukaran informasi secara rutin dan berulang diantara individu, kelompok atau lembaga. Komu- nikasi yang dilakukan harus ber- sifat terbuka, interaktif dan tran- sparan. Karakterisasi risiko yang diperoleh dari penilaian risiko ser- ta pengendalian risiko atau kebi- jakan yang akan diimplemen- tasikan, harus dikomunikasikan agar semua pihak yang terkait dalam rantai pangan memperoleh informasi mengenai bahaya da- lam pangan dan tindakan yang harus dilakukan. Komunikasi ha- rus mengandung sifat mendidik dan melindungi konsumen, serta meningkatkan kesadaran konsu- men akan pentingnya keamanan pangan dan kemungkinan ba- haya yang ada dalam pangan.
Komunikasi risiko juga bertujuan memberi pengertian kepada pe- tani, nelayan atau peternak yang berperan sebagai titik awal rantai pangan. Komunikasi yang efektif dengan petani, nelayan atau peternak akan menentukan di- perolehnya jaminan keamanan pangan. Kerjasama dari semua pihak yang terkait akan menjamin tercapainya keamanan pangan (Tabel 18.1).
Tabel 18.6 Pembagian tanggungjawab diantara berbagai pihak yang
terkait dalam memberikan jaminan keamanan pangan
Pihak yang Tanggung jawab terkait
Pemerintah Menyediakan peraturan, undang-undang dan penegakan hukum. Bimbingan, pendidikan keamanan pangan, pengumpulan data dan Menyediakan dana penelitisan
Industri Menerapkan HACCP, Good Farming Practices, Good Handling Practices, Menerapkan jaminan mutu dan pengawasan mutu. Menyediakan prasarana yang memadai dan teknologi yang mendukung
Konsumen Pengetahuan tentang keamanan pangan. Penyimpanan, penyiapan dan pengolahan pangan yang benar. Penerapan higienis dan kebersihan serta sikap dan tindakan yang mendukung
Media
Komunikasi yang mendidik. Pemberitaan yang benar dan bertanggung jawab. Fasilitas komunikasi yang terbuka dan interaktif.
Sumber : Murdiati, 2006
18.6. Mutu Pangan
18.6.1 Standar Mutu Bahan
Mengkonsumsi produk pangan
Pangan
bermutu lebih menjamin kea- Standar mutu minimal bahan manan pangan. Oleh karenanya
pangan relatif sama, yaitu : konsumen perlu mengetahui
1) Bentuknya utuh mutu dari setiap bahan pangan.
2) Padat
Standar mutu pangan yang di-
3) Penampilan segar keluarkan oleh SNI dapat mem-
4) Layak dikonsumsi, tidak bantu konsumen untuk menen-
busuk atau rusak tukan mutu produk pangan yang
5) Bersih, bebas dari benda akan dibelinya.
asing yang tampak
6) Bebas dari kerusakan akibat Standar mutu bahan pangan me-
serangan hama dan/atau rupakan pedoman yang dapat
penyakit
digunakan untuk berbagai kebu-
7) Bebas dari memar tuhan, misalnya pemilihan bahan
8) Bebas dari kerusakan akibat pangan atau menghasilkan ba-
temperatur yang tidak han pangan berdaya saing ting-
sesuai
9) Bebas dari kerusakan akibat standar mutu, yaitu standar yang
gi. Indonesia telah memiliki
kelembaban ber-lebihan, dikeluarkan oleh Badan Stan-
kecuali pengem-bunan darisasi Nasional Indonesia atau
setelah pemindah-an dari SNI.
tempat penyimpa-nan dingin
10) Bebas dari bau dan rasa Materi mengenai analisis bahan
asing
pangan secara fisik, kimia, bio-
11) Memiliki tingkat perkem- logis, dan organoleptik dapat
bangan dan kematangan dipelajari dalam buku ini. Data
cukup
yang diperoleh dari hasil analisis tersebut dapat dibandingkan de-
18.6.2 Tahapan penentuan
ngan standar mutu yang telah
mutu
ditetapkan oleh SNI, sehingga akan diketahui mutu dari produk
18.6.2.1 Buah dan biji
pangan yang dihasilkan. Ada beberapa tahapan yang ha- rus diperhatikan dalam penen-
Beberapa contoh standar mutu tuan mutu buah, yaitu : dari bahan pangan yang umum
a) Pengambilan contoh akan disajikan. Pada bagian
Contoh diambil secara acak akhir dari bab ini, akan disam-
dari jumlah kemasan seperti paikan beberapa SNI yang
terlihat di bawah ini. Dari sebaginya dimiliki oleh siswa.
setiap kemasan diambil con- toh sebanyak 20 buah dari Suatu partai/lot buah segar setiap kemasan diambil con- toh sebanyak 20 buah dari Suatu partai/lot buah segar
da tinggi buah segar dari kemasan. Contoh diambil
seluruh contoh uji dengan secara acak dari jumlah ke-
menggunakan alat pengukur masan seperti pada data
diameter yang sesuai. Pisah- dibawah ini :
kan sesuai dengan keten-
1) Jumlah kemasan dalam tuan penggolongan yang di- partai/lot 1–5: contoh
nyatakan dalam standar. yang diambil 5.
c) Penentuan buah cacat dan
2) Jumlah kemasan dalam atau busuk : partai/lot 6–100: contoh
Hitung jumlah seluruh con- yang diambil 7.
toh uji, amati satu persatu
3) Jumlah kemasan dalam dari buah yang bersang- partai/lot 101–300: con-
kutan dari secara visual dan toh yang diambil 9.
organoleptik serta pisahkan
4) Jumlah kemasan dalam buah yang cacat/ busuk se- partai/lot 301–500: con-
suai dengan jenis cacat dan toh yang diambil 10.
batasan busuk sebagai beri-
5) Jumlah kemasan dalam
kut:
partai/lot 501–1000 : con- Î Cacat karena cuaca dan toh yang diambil semua.
mekanis yang rusak me- mar, luka pada kulit dan daging akibat tekanan,
Dari setiap kemasan yang di- benturan dan getaran; pilih secara acak diambil se-
Î Cacat fisiologis yaitu kurang-kurang-nya 3 kg ke-
buah yang tingkat kema- mudian dicampur. Untuk ke-
tangannya sudah berlan- masan dengan berat kurang
jut.
dari 3 bungkus harus diambil Î Cacat karena hama dan contoh sekurang-kurang-nya
penyakit yaitu buah yang dari dua kemasan. Dari jum-
sudah tercemar oleh se- lah buah yang terkumpul ke-
rangga dan patogen pe- mudian secara acak contoh
rusak.
sekurang-kurangnya 3 kg Î Buah dinyatakan busuk untuk diuji. Petugas pengam-
apabila pada daging/kulit- bil contoh harus yang meme-
nya telah terlihat pembu- nuhi persyarat, yaitu orang
sukan yang dapat diiden- yang telah berpengalama/te-
tifikasikan secara visual. lah dilatih terlebih dahulu dan
d) Penentuan kadar kotoran mempunyai ikatan dengan
Timbang seluruh contoh uji suatu badan hukum.
buah, amati secara visual
b) Penentuan ukuran diameter adanya kotoran yaitu semua Ukur setiap panjang garis
bahan yang bukan buah tengah yang tegak lurus pa-
seperti tanah, bahan organik seperti tanah, bahan organik
da bahan pangan segar/ terutama di bagian perut; b) Sirip berada pada kemasan yang
mengkilap dan masih menempel tampak secara visual. Pisah-
kuat pada tubuh sehingga sulit kan kotoran yang terdapat
dilepaskan; c) Sirip masih elas- pada bahan pangan segar
tis, bila ditarik atau dikembang- dan kemasan, seperti tanah,
kan maka sirip cenderung kem- potongan daun/benda lain
bali kebentuk semula; d) mata yang termasuk kotoran yang
tampak terang, jernih, menonjol menempel pada bahan pa-
dan cembung; e) Insang ber- ngan segar dan timbanglah.
warna merah sampai merah tua,
e) Penentuan
tertutup lendir, terang, dan Hitung jumlah seluruh contoh
kesegaran
lamella insang terpisah; f) bau uji bahan pangan, amati satu
segar spesifik jenis; g) daging persatu bahan pangan se-
berwarna putih cemerlang dan cara visual dan pisahkan ba-
masih menempel pada tulang; han pangan yang dinyatakan
dan h) bila tubuh ikan ditekan tidak segar yaitu dengan
dengan jari, maka tidak terlihat memperhatikan kondisinya.
bekas penekanan tersebut. Hitung jumlah satuan bahan pangan yang dinilai kurang segar dan hitung pula per-
18.6.2.3 Udang
sentase jumlah satuan ba- han pangan yang dinilai
Udang dikatakan bermutu baik kurang segar terhadap jum-
bila memiliki karakter sebagai lah seluruh contoh uji.
berikut : a) bau segar; b)
f) Penentuan adanya serangga Terkstur daging kenyal tetapi
hidup atau mati tidak lembek; c) karapas keras, Amati secara visual adanya
mengkilat dan tidak berlumut; d) serangga hidup atau mati pa-
tubuh ikan tidak lengket satu
da bahan pangan dan ke- dengan lainnya dan bila disentuh masan.
dengan jari tumpukan udang akan tumpah dan menyebar; e) karapas, kaki, ekor, dan kepala
18.6.2.2 Ikan
masih utuh; dan f) karapas bagian dalam kepala berwarna
Ikan dikatakan bermutu baik bila merah muda, bersih, dan cerah. kondisinya masih segar. Kese- garan ikan dapat dilihat dari : a) Kulitnya yang berwarna te-rang
18.6.2.4 Daging dengan warna spesifik ikan yang masih jelas dan jernih. Kulit
Ciri daging bermutu adalah se- masih kuat membungkus tubuh
bagai berikut : a) daging memiliki bagai berikut : a) daging memiliki
basahannya, namun tidak leng- bau asam atau busuk; c)elastis
ket di tangan.
dan tidak kaku, tidak lembek; d)