Sumber Data

C. Sumber Data

Lofland dan Lofland yang dikutip Lexy J. Moloeng (2002:112), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya berupa data tambahan seperti dokumen. H.B.Sutopo (2002:50-54), sumber data dalam penelitian kualitatif secara menyeluruh berupa narasumber atau informan, peristiwa atau aktivitas, tempat, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen, dan arsip. Dari berbagai sumber data tersebut beragam informasi dapat digali untuk menjawab dan memahami masalah yang telah dirumuskan. Adapun sumber

commit to user

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan atau narasumber, tempat dan kejadian serta arsip dan dokumen.

1. Informan

Lexy J. Moleong (2002:90), menyatakan bahwa “Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian”. Seorang informan dapat memberikan pandangan tentang objek penelitian. Menurut H.B.Sutopo (2002:50), informan adalah individu yang mempunyai beragam posisi dan memiliki akses informasi yang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Posisi yang beragam tersebut menyebabkan perbedaan kelengkapan informasi yang dimiliki dan diperoleh. Dengan sumber informan ini, peneliti akan memperoleh informasi yang berupa pernyataan, kata-kata, pendapat atau pandangan mengenai objek penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, dan peziarah Desa Jatingarang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo yang merefleksi Tradisi Ziarah Makam Banyubiru Dalam Era Modernisasi.

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat dan peristiwa dapat dimanfaatkan oleh peneliti sebagai salah satu sumber data. Peristiwa atau aktivitas dapat digali secara cermat dari kondisi suatu lokasi untuk mengkaji dan memperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian baik berupa peristiwa atau perilaku yang terjadi dan berkaitan dengan sikap dan pandangan seseorang. Tempat dan peristiwa ini terdiri dari lingkungan tempat tinggal penduduk dan peristiwa-peristiwa atau kejadian- kejadian yang menunjukkan adanya suatu kondisi ataui situasi objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tempat atau lokasi penelitian di Desa Jatingarang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo dan peristiwa yang diteliti adalah Tradisi Ziarah Makam Banyubiru Dalam Era Modernisasi.

3. Dokumen dan Arsip

Sumber dokumen dan arsip juga dapat membantu peneliti dalam memperoleh informasi. Menurut H.B.Sutopo (2002:54), dokumen dan arsip

commit to user

merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan satu peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat berupa gambar atau benda peninggalan yang berhubungan dengan suatu aktifitas atau peristiwa. Menurut Lexy J. Moloeng (2002:113), sumber tertulisdapat dibagi menjadi sumber buku atau majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dengan sumber-sumber tersebut, peneliti dapat memperoleh berbagai informasi. Melalui sumber dokumen dan arsip, peneliti mencatat, menggali dan menangkap makna yang tersirat dari dokumen tersebut. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku atau literature dan majalah ilmiah atau jurnal sedangkan arsip yang digunakan berupa monografi desa tempat penelitian. Foto kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan sumber internet juga digunakan sebagai sumber data untuk melengkapi data yang sudah ada.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Menurut H.B.Sutopo (2002:55), teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dan snowball sampling. Dalam purposive sampling , peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui imformasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Menurut Patton yang dikutip H.B.Sutopo (2002:56), didalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Dengan kata lain, metode pengambilan sample yang digunakan adalah teknik informasi kunci (key informan) yaitu peneliti mengambil orang-orang kunci untuk dijadikan sebagai sumber data.

Teknik purposive sampling dalam penelitian ini adalah peneliti tidak menjadikan semua orang sebagai informan, tetapi peneliti memilih informan yang dipandang tahu dan cukup memahami tentang tradisi ziarah makam banyubiru dalam era modernisasi serta orang-orang yang yang dapat diajak bekerjasama

commit to user

seperti orang bersikap terbuka dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti.

Snowball sampling dilakukan dengan cara peneliti secara langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapapun yang dijumpai pertama. Dari petunjuk informasi pertama tersebut peneliti bisa menemukan informan kedua yang mungkin lebih banyak tahu mengenai informasinya. Selanjutnya dari informasi kedua ini, peneliti menanyakan bilamana informan mengetahui orang lain yang lebih memahami informasinya, sehingga peneliti bisa menemui informan berikutnya dan bertanya lebih jauh dan mendalam. Demikian seterusnya, peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati informan yang paling mengetahui informasinya sehingga akan mampu menggali data secara lengkap dan mendalam. (H.B.Sutopo, 2002:57). Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti memilih orang-orang yang mengetahui dan memahami permasalahan sehingga dapat dijadikan informan kunci seperti aparat desa dan tokoh masyarakat, juru kunci dan peziarah. Peneliti juga menjadikan penduduk sebagai informan dan dari penduduk peneliti mengetahui pihak-pihak yang lebih mengetahui permasalahan tradisi ziarah makam banyubiru.