Pembahasan Kemampuan Pengambilan Keputusan

mendidik anak, masalah hubungan antar tetangga, termasuk juga masalah pekerjaan. Menurut asumsi peneliti adanya persoalan yang dihadapi oleh wanita pada rentang usia dewasa madya yang berprofesi sebagai kepala ruangan di rumah sakit, membuat kematangan emosi yang dimiliki menjadi bervariasi. Namun, jika hal ini terus menerus dibiarkan dapat mengganggu kinerja kepala ruangan. Maka dari itu sebaiknya kepala ruangan khususnya wanita dapat bekerja secara professional dengan tidak mencampurkan antara masalah pribadi dengan urusan pekerjaan. Berdasarkan observasi yang ditemukan peneliti saat melakukan pengumpulan data pada penelitian ini, khususnya variabel kecerdasan emosional, ada kemungkinan kepala ruangan kurang paham dengan butir- butir pernyataan yang diberikan. Ini terjadi karena kesibukan responden yang terbagi antara mengisi kuisioner yang diberikan dengan menjalankan tugasnya sebagai kepala ruangan.

2.2 Pembahasan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa jumlah sampel yang memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik sebanyak 77,5 dan berada pada rentang usia dewasa madya. Santrock dalam Putri, 2010 menyebutkan bahwa dewasa madya merupakan suatu masa menurunnya kondisi fisik dan semakin besarnya tanggung jawab, suatu masa individu menjadi semakin sadar akan polaritas masa muda-tua, individu berusaha meneruskan sesuatu yang berarti pada generasi berikutnya, serta masa ketika individu mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam karirnya. Menurut Havighurst dalam Putri, 2010 ada beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada masa dewasa madya, yaitu: a. Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara; b. Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia; c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dwasa; d. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi; f. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam pekerjaan; g. Menyesuaikan diri dengan orang yang semakin tua. Namun menurut pandangan John Horn dalam King, 2010 beberapa kemampuan pada usia dewasa madya mulai mengalami kemunduran tetapi ada beberapa komponen yang meningkat. Salah satu yang mengalami penurunan adalah penalaran induktif, yang merupakan salah satu komponen dari pengambilan keputusan. Pada penelitian ini sampel dengan usia dewasa madya menunjukkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik. Jika dihubungkan dengan pernyataan John Horn dalam King, 2010 hasil penelitian ini bertentangan karena umumnya pada masa dewasa penalaran induktif mengalami penurunan. Tetapi jika lihat dari tugas perkembangan pada dewasa madya, kepala ruangan yang menjadi sampel penelitian adalah individu yang berhasil mencapai tugas perkembangan, yang berarti kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan memiliki kemauan yang kuat sehingga dapat mencapai keberhasilan dan prestasi dalam bidang pekerjaan. Menurut asumsi peneliti hal ini dapat terjadi melihat 90 kepala ruangan memiliki latar belakang pendidikan S1 Keperawatan, mengingat pada proses pendidikan S1 keperawatan salah satu kompetensi yang dibentuk adalah menjadi manajer keperawatan atau kepala ruangan yang mampu menerapkan fungsi-fungsi kepemimpinan dengan baik.

2.3 Pembahasan Pengaruh Kecerdasan Emsional terhadap