keputusan kepala ruangan peneliti menggunakan instrumen yang dibuat sendiri oleh peneliti mengacu pada tinjauan pustaka. Kuesioner ini terdiri
dari 25 pernyataan yang memiliki rentang dari selalu sampai tidak pernah. Pada instrument ini terdapat 19 pernyataan negatif yang berada pada nomor
2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 dan 6 pernyataan positif yang berada pada nomor 1, 4, 10, 14, 17, 20. Untuk setiap
pernyataan positif setiap jawaban selalu 4, sering 3, kadang-kadang 2, dan tidak pernah 1. Hasil ukur dari kuesioner ini adalah apabila nilai 61-80
dikategorikan kurang baik dan nilai 81-100 dikategorikan baik. Distribusi item-item kemampuan pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Distribusi Item Instrumen Kemampuan Pengambilan Keputusan
Langkah Pengambilan Keputusan Nomor Pertanyaan
Jumlah
Penetapan tujuan 2, 4, 17, 18, 23
5 Pengumpulan data secara cermat
5, 7, 21, 24, 22 5
Pembuatan alternative 1, 10, 13, 15, 19
5 Berpikir logis
3, 8, 11, 14, 16 5
Memilih dan bertindak secara efektif, serta evaluasi
6, 9, 12, 20, 25 5
6. Uji Instrumen
6.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen yang valid akan
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen kuesioner yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Lestari, 2013. Jika
skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti, sebab tidak mengukur apa yang seharusnya dilakukan Sunyoto, 2012.
Uji validitas instrumen dilakukan oleh salah satu dosen Keperawatan yang ahli dalam bidang manajemen keperawatan di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Langkah pertama memulai uji
validitas ini adalah peneliti mengajukan surat permohonan uji validitas kepada dosen ahli dalam bidang manajemen keperawatan yang telah
disetujui oleh dosen pembimbing. Kemudian peneliti menyerahkan proposal penelitian dan format uji
validitas instrument yang akan digunakan. Peneliti hanya menguji 1 instrumen penelitian yaitu instrumen kemampuan pengambilan keputusan
dengan jumlah awal item adalah 30. Setelah dilakukan uji validitas pertama, terdapat 9 item relevan bernilai 4 dan 21 item yang masing-masing
hasilnya adalah 12 item tidak relevan bernilai 1, 4 item perlu revisi sedikit agar relevan, dan 5 item perlu revisi banyak agar relevan. Setelah peneliti
mengajukan instrument yang telah direvisi sebanyak 25 item, didapatkan hasil yaitu 23 item relevan bernilai 4, 1 item tidak relevan bernilai 1 dan
1 item perlu revisi sedikit agar relevan. Uji validitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada lampiran 15.
6.2 Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini, instrumen diberikan uji reliabilitas untuk memastikan adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya atau dengan
kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Kuesioner disebarkan
kepada 30 kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang
digunakan pada penelitian ini. Peneliti menggunakan metode Cronbach alpha untuk menguji
reliabilitas instrument dalam skala likert. Untuk kuesioner kecerdasan emosional, peneliti melakukan uji reliabilitas kembali karena terdapat
perbedaan karakteristik sampel dan mendapatkan nilai reliabilitas 0,807 sedangkan
untuk instrumen kemampuan pengambilan keputusan mendapatkan nilai reliabilitas 0,751. Menurut Polit Hungler 1995, suatu
instrument dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari 0,70. Maka dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dianggap sebagai instrumen
yang reliabel.
7. Pengumpulan Data