Padi dan Palaw ija

Tabel 19. Nilai Produksi Kom odit as Subsekt or Tanam an Bahan M akanan di Kabupat en M usi Raw as Tahun 2008 No. Jenis Komoditas Nilai Produksi Rp A. B.

C. Padi dan Palaw ija

1. Padi saw ah Oryza sat iva L. 2. Jagung Zea m ays 3. Kacang t anah Arachis hypogaea 4. Kedelai Glycine m ax 5. Ket ela pohon M anihot ut ilissim a Pohl. 6. Ket ela ram bat Ipom oea bat at as 7. Kacang hijau Vigna radiat a Sayur-sayuran 8. Kacang panjang Vigna sinensis 9. Cabe Capsicum annuum 10. Tom at Solanum lecopersium 11. Terong Solanum m elongena l 12. Ket im un Cucum is sat ivus 13. Labu Siam Secium edule sw 14. Kangkung Ipom ea acuat ica 15. Bayam Am arant hus sp Buah-buahan 16. Sem angka Cit rulus vulgaris 17. Alpukat Avocado sp 18. Belim bing Averhoa caram bola 19. Duku Lansium dom est icum 20. Durian Durio ziberant us 21. Jam bu Biji Psidium guajava 22. Jam bu Air Shizygium aqueum 23. Jeruk Cit rus sp 24. M angga M angifera indica 25. M anggis Garsinis m angost ana 26. Nangka Art ocarpus int egra 27. Nanas Ananas com usus 822.362.921.611 7.014.062.900 1.809.851.396 1.615.977.835 5.082.130.122 2.755.305.548 562.061.645 2.068.592.111 7.568.906.310 1.365.114.342 1.048.344.219 1.220.000.875 77.356.446 653.841.941 160.589.041 908.740.592 76.734.182 286.023.835 12.362.384.090 26.592.589.352 381.365.114 1.283.065.622 13.701.678.405 1.930.660.888 475.588.877 10.350.409.029 184.182.015 28. Pepaya Carica papaya 29. Pisang M usa paradisiaca 30. Ram but an Nephelium lappaceum 31. Salak Salaca edulis 32. Saw o M anilcara sp 33. Sirsak Anona m uricat a 34. Sukun art ocarpus sp 331.068.392 7.912.857.080 15.849.765.258 76.094.220 1.230.733.336 654.387.866 1.404.816.374 Sum ber : Diolah dan Diadopsi dari Lam piran 11 2. Subsekt or Tanam an Perkebunan Kom odit as karet , kelapa saw it m erupakan kom odit as unggulan sekt or perkebunan di Kabupat en M usi Raw as. Nilai produksi kom odit as subsekt or perkebunan di Kabupat en M usi Raw as t ahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Nilai Produksi Kom odit as Subsekt or Tanam an Perkebunan di Kabupat en M usi Raw as Tahun 2007-2008 No. Nama Komoditas Nilai 2007 Produksi Rp 2008 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Karet Ficus elast ica nois.x bl Kelapa Saw it Elaeis guineensis Kelapa Cocos nucifera Kopi Cof fea arabica l Kayu manis Cinnamomum burmani nees Bl . Kemiri Aleurit es moluccana Kakao Theobroma cacao L. Aren Arenga pinnat a Tebu Saccharum of ficinarum Pinang Areca Cat echu 669.088.842.473 245.721.230.414 2.133.966.908 43.052.974.156 86.804.321 193.240.276 37.947.764 745.056.748 359.321.397 1.309.181.458 680.840.580.370 202.151.909.427 1.947.308.888 49.447.027.429 93.909.037 219.824.305 41.646.616 607.165.668 334.397.830 409.466.731 Sum ber : Diolah dan Diadopsi dari Lam piran 9 Berdasarkan Tabel 20 m enunjukkan bahw a kom odit as karet m enduduki nilai produksi urut an pert am a pada t ahun 2008 yait u sebesar Rp 680.840.580.370 dengan kem am puan m enghasilkan produksi sebanyak 128.864 t on . Perusahaan perkebunan besar sw ast a kom odit as karet sepert i PT. Harum a Am in yang m em iliki luas lahan 120 Ha m am pu m engelola produksi karet sebanyak 31 t on di Kabupat en M usi Raw as. Kom odit as kelapa saw it m em iliki nilai produksi t ert inggi kedua di subsekt or t anam an perkebunan sebesar Rp 202.151.909.427 pada t ahun 2008. Perusahaan perkebunan besar sw ast a kom odit as kelapa saw it di Kabupat en M usi Raw as sepert i PT. Juanda Saw it Lest ari m am pu m engelola kelapa saw it berupa t andan buah segar m enghasilkan 88.278,95 t on dengan luas t anam 10.960 Ha. Kom odit as kelapa saw it m erupakan t um buhan indust ri pent ing yang m enghasilkan m inyak kelapa saw it m ent ah unt uk diolah menjadi bahan baku m inyak goreng. Kom odit as perkebunan yang m em iliki nilai produksi t erkecil t ahun 2007-2008 adalah kom odit as kakao dengan nilai produksi Rp 41.646.616. Kom odit as kakao m am pu m enghasilkan jum lah produksi sebanyak 5.100 kg di Kabupat en M usi Raw as Lam piran 12. Tanam an kakao t idak saja m em punyai art i ekonom i, t et api disisi lain juga m em iliki nilai t am bah yait u dapat dijadikan t anam an yang berm anfaat unt uk konservasi t anah khususnya unt uk merehabilit asi lahan-lahan krit is. Kom odit as kayu m anis m erupakan kom odit as yang m em iliki nilai produksi t erkecil set elah kom odit as kakao. Kayu m anis m em iliki nilai produksi sebesar Rp 93.909.037,00 dan m enghasilkan sebesar 14 t on pada t ahun 2008 Lam piran 12. Kem am puan pekebun unt uk m eningkat kan m ut u kom odit as kayu m anis m asih rendah. Rendahnya m ut u kayu m anis disebabkan t idak diadakan pengeringan yang sempurna sehingga kadar airnya t inggi dan t erjadi pelapukan. 3. Subsekt or Pet ernakan Salah sat u indikat or keberhasilan pem bangunan bidang pet ernakan adalah t erjadinya peningkat an populasi t ernak dan produksi hasil t ernak. Nilai produksi kom odit as subsekt or pet ernakan di Kabupat en M usi Raw as t ahun 2008 dapat dilihat pada Tabel berikut . Tabel 21. Nilai Produksi Kom odit as Subsekt or Pet ernakan di Kabupat en M usi Raw as Tahun 2008 No Nama Komoditas Nilai Produksi Rp 1 Sapi 33.131.705.446 2 Kam bing 3.414.797.255 3 Dom ba 256.654.462 4 Ayam Ras 11.199.276.680 5 Ayam Buras 31.542.928.553 6 Babi 2.374.514.290 7 It ik 3.756.953.215 Sum ber : Diolah dan Diadopsi dari Lam piran 11 Berdasarkan Tabel 21 m enunjukkan bahw a kom odit as daging sapi m em iliki nilai produksi t ert inggi yait u Rp 33.131.705.446,00 pada t ahun 2008. Populasi t ernak besar di Kabupat en M usi Raw as t erdiri dari sapi pot ong. Berdasarkan inform asi dari Dinas Pet ernakan Kabupat en M usi Raw as, pada t ahun 2007 jum lah populasi t ersebut bert urut -t urut adalah 9 ekor . Pada Tahun 2008 populasi sapi pot ong 35.402 ekor. Upaya m eningkat kan produksi t ernak juga dilakukan m elalui pengadaan bibit t ernak dengan genet ik yang berkualit as t inggi, t erm asuk m elalui program insem inasi buat an IB t erut am a pada t ernak sapi pot ong. Populasi t ernak kecil pada t ahun 2007 t erdiri dari kam bing 91.402 ekor, dom ba 7.099 ekor dan babi 5.154 ekor. Dom ba m erupakan nilai produksi subsekt or pet ernakan t erkecil yait u Rp 256.654.462,00. Hal ini dikarenakan daging dom ba berkolest erol t inggi dan t idak m enyehat kan sehingga jarang dikonsum si m asyarakat . Populasi Unggas yang t erdiri dari ayam ras pedaging, ayam kam pung buras, dan it ik ent ok pada t ahun 2007 secara bert urut -t urut adalah 142.000 ekor, 1.094.770 ekor dan 12.180 ekor dan t ahun 2008 populasi ayam ras pedaging t ercat at 351.300 ekor, ayam kam pung buras t ercat at 1.083.780 dan it ik t ercat at 128.900 ekor Dinas Pet ernakan, 2009. Guna m eningkat kan produksi daging dan t elur di Kabupat en M usi Raw as yang dapat m endukung sebagai daerah sw asem bada daging dan t elur, Pem erint ah Daerah Kabupat en M usi Raw as m elalui Dinas Pert ernakan dan Perikanan Disnakan akan m eningkat kan budidaya it ik. Hal ini dilakukan m elihat ket ersediaan pot ensi pakan sepert i bekat ul, bungkil jagung, bungkil kedelai, bungkil kelapa saw it , bungkil kacang t anah dan hasil produksi it ik dapat dijadikan sebagai t elur asin sehingga m em iliki prospek yang cukup besar dalam peningkat an kesejaht eraan m asyarakat dan m endukung Kabupat en M usi Raw as sebagai lum bung daging dan t elur. 4. Subsekt or Perikanan Produksi ikan di Kabupat en M usi Raw as t elah mem enuhi konsum si m asyarakat akan ikan. Nilai produksi kom odit as subsekt or perikanan di Kabupat en M usi Raw as t ahun 2008 dapat dilihat pada Tabel berikut . Tabel 22. Nilai Produksi Kom odit as Subsekt or Perikanan di Kabupat en M usi Raw as Tahun 2008 No. Nama Komoditas Nilai Produksi Rp 1. 2. 3. 4. 5. Ikan M as Cyprinus carpio L Ikan Nila Oreochrom is nilot icus Ikan Lele Clarias Bat rachus Ikan Pat in Pangasius pangasius Ikan Gabus Channa st riat a 868.349.410 723.791.821 19.200.577 2.674.066 4.845.914 Sum ber : Diolah dan Diadopsi dari Lam piran 11 Berdasakan Tabel 22 m enunjukkan bahw a nilai produksi kom odit as perikanan t erbesar di Kabupat en M usi Raw as t ahun 2008 adalah ikan m as yait u sebesar Rp 868.349.410,00 dengan produksi sebesar 66.698 kg. Pengem bangan dan peningkat an produksi ikan di M usi Raw as pada 2008 dilakukan juga m elalui opt im alisasi fungsi Balai Benih Ikan BBI dan pem binaan t erus m enerus pada usaha pem benihan ikan rakyat UPR. Nilai produksi kom odit as perikanan t erkecil adalah ikan pat in yait u sebesar Rp 2.674.066,00 dengan produksi 199 kg. Upaya unt uk m enjaga kelest arian sum ber hayat i di perairan um um , Dinas pet ernakan Kabupat en M usi Raw as melaksanakan kegiat an penyuluhan dan penguat an kelem bagaan m asyarakat dengan m endorong m asyarakat unt uk m endirikan Kelom pok Pengaw asan M asyarakat POKWASM AS di sekit ar daerah aliran sungai. Fungsi kelom pok t ersebut adalah m elakukan pengaw asan di perairan um um dari pelaku-pelaku penyet rum an ikan dan m encegah penangkapan ikan secara ilegal illegal fishing. Penyuluhan dilakukan dengan pem berian sosialisasi perundang-undangan yang m enyangkut pelest arian w ilayah perairan um um Perat uran Daerah M usi Raw as No.14 Tahun 2005 yang berisi “ Barang siapa m elakukan penangkapan ikan m enggunakan alat -alat at au bahan berbahaya arus list rik st room , bahan peledak dan bahan kim ia berbahaya at au beracun diancam dengan pidana kurungan 6 bulan t ahanan at au denda Rp.50.000.000.” 5. Subsekt or Kehut anan Hut an adalah suat u kesat uan ekosist em berupa ham paran lahan berisi sum ber daya alam hayat i yang didom inasi pepohonan dalam persekut uan alam lingkungannya yang sat u dengan lainnya t idak dapat dipisahkan. Kaw asan Hut an adalah w ilayah t ert ent u yang berupa hut an dan dit et apkan pem erint ah unt uk dipert ahankan keberadaannya sebagai hut an t et ap. Kaw asan hut an perlu dit et apkan unt uk m enjam in kepast ian hukum m engenai st at us kaw asan hut an, let ak bat as dan luas suat u w ilayah t ert ent u yang sudah dit unjuk sebagai kaw asan hut an m enjadi kaw asan hut an t et ap. Hasil hut an adalah benda-benda hayat i yang berupa Hasil Hut an Kayu HHK dan Hasil Hut an Bukan Kayu HHBK selain t um buhan dan sat w a liar. Produksi Hasil Hut an m erupakan kegiat an kehut anan yang m enghasilkan at au m em produksi hasil hut an baik kayu m aupun non kayu. Kegiat an Produksi Kehut anan ant ara lain m encakup rencana pem anfaat an, hut an produksi, pengem bangan hut an alam dan hut an t anam an, peredaran hasil hut an sert a pengolahan dan pem asaran hasil hut an. Kayu Bulat m erupakan produksi hasil hut an ut am a yang dihasilkan dari hut an. Kayu bulat m eliput i m erant i, akasia, sengon, kayu indah dan kelom pok kayu rim ba cam puran. Nilai produksi kom odit as subsekt or kehut anan di Kabupat en M usi Raw as t ahun 2008 dapat dilihat pada Tabel berikut . Tabel 23. Nilai Produksi Kom odit as Subsekt or Kehut anan di Kabupat en M usi Raw as Tahun 2008 No. Nama Komoditas Nilai Produksi Rp 1. 2. 3. 4. 5. M erant i Shorea sp Sengon Ent erolobium cyclocarpu Akasia Acacia m angium Kayu Indah Diospyros rum phii Bakh. Kelom pok Kayu Rim ba Cam puran KKRC 7.835.660.000 73.053.088 63.559.284.363 133.101.192 46.342.254 Sum ber : Diolah dan Diadopsi dari Lam piran 11 Berdasarkan Tabel 23 m enunjukkan bahw a nilai produksi kom odit as subsekt or kehut anan t et inggi adalah akasia dengan nilai produksi sebesar Rp 63.559.284.363,00 m am pu m em produksi sebanyak 332.067 m 3 pada t ahun 2008. Hal ini dikarenakan pada perkebunan t anam an indust ri pulp at au bubur kert as, pohon akasia m enjadi andalan. Tanam an ini m em punyai keunggulan dibanding beberapa jenis t anam an lain sert a m em punyai kadar selulosa t inggi dan m am pu t um buh dengan cepat . Pada um ur enam hingga delapan t ahun, t anam an akasia yang dit anam dengan peraw at an baik sudah bisa dipanen. Kelom pok kayu rim ba cam puran m erupakan nilai produksi kom odit as subsekt or kehut anan t erkecil yait u Rp 46.342.254,00 karena hanya m am pu m enghasilkan 987 m 3 pada t ahun 2008. Jenis kelom pok kayu rim ba cam puran m eliput i bakau, bayur dan berum bung. Bat ang kayu bakau yang berukuran kecil banyak dipakai unt uk t ongkat jem uran sedangkan bat ang yang besar dapat dipakai unt uk t iang dan balok perum ahan.

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

Keragaan Umum Komoditas Perkebunan di Kabupaten Musi Rawas Perencanaan pembangunan wilayah pada dasarnya merupakan cara untuk memahami suatu kondisi, ciri dan unsur-unsur pembentukan wilayah tata ruang wilayah seperti penduduk, sumberdaya alam, sosial, ekonomi dan target pengembangan wilayah pada periode tertentu. Sebagai wilayah perencanaan Kabupaten Musi Rawas mempunyai karekteristik yang menarik, hal ini disebabkan antara lain : pertama, letaknya berada di ujung barat provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan provinsi Bengkulu dan provinsi Jambi, adanya letak tersebut maka Kabupaten Musi Rawas merupakan pintu gerbang perekonomian Sumatera selatan bagian barat. Kedua, Kabupaten Musi Rawas mempunyai potensi besar untuk mengembangkan perekonomiannya maupun untuk menarik daerah lainnya di wilayah perbatasan. Potensi wilayah tersebuat antara lain sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian. Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu Kabupaten dalam wilayah Administrasi Provinsi Sumatera Selatan yang kondisi perekonomiannya masih relatif tertinggal dibanding daerah lainnya di Sumatera Selatan, hal ini disebabkan daerah ini belum dapat memobilisasi sumberdaya alam yang dimilikinya serta masih sangat tergantung dengan sektor pertanian dalam struktur perekonomiannya. Salah satu strategi yang diambil untuk memacu perkembangan perekonomian Kabupaten Musi Rawas adalah dengan jalan mengembangkan potensi-potensi lokal, yaitu mengembangkan komoditas-komoditas yang mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dibanding daerah lain di Sumatera Selatan. Perekonomian sub sektor perkebunan merupakan sub sektor yang mendapat prioritas tinggi dalam pembangunan perekonomian Kabupaten Musi Rawas karena berdasarkan agroklimat dan kondisi fisik geografis lainnya. Berdasarkan Rencana Strategis Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2004-2008 Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas memiliki beberapa program kerja agar subsektor tanaman perkebunan tetap menjadi subsektor penghasil pendapatan terbesar bagi sektor pertanian dengan mengusahakan program kerja dan kegiatan antara lain: a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan b. Program Peningkatan Kesejahteraan Pekebun c. Program Pengembangan Agribisnis Perkebunan