Komponen-Komponen Kepuasan Kerja Dimensi Kepuasan Kerja

24

2.2.2 Komponen-Komponen Kepuasan Kerja

1.Menurut Yudha dalam Duriyo, 2003:76 kepusan kerja merupakan kombinasi dari beberapa komponen pendekatan, yaitu: a. Pendekatan Psikologis Sosial The social psychological approach Berkaitan dengan bagaimana persepsi individu terhadap pekerjaan itu sendiri. b.Pendekatan Ekonomi neo-klasik neo –calssical economic approach Berhubungan dengan berapa jumlah kompensasi yang diperoleh melalui pekerjaantersebut guna memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk keluarganya. c.Pendekatan Sosiologi sociological approach Menekankan bagaimana kondisi hubungan interpersonal dalam konteks lingkungan sosial. 2. Menurut Greenberg dan Baron dalam Dariyo, 2003:77 kepuasan kerja meliputi beberapa unsur: a. Komponen Evaluative evaluative component Adalah dasar afeksi perasaan,emosi yang berfungsi untuk menilai suatu objek. b. Komponen Kognitif cognitive component Yaitu mengacu pada unsur kecerdasan intelektual untuk mengetahui suatu objek,yakni sejauh mana individu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan objek yangdimaksud. c. Komponen Perilaku behavioral component Adalah bagaimana individu menentukan tindakan terhadap apa yang diketahui ataupunyang dirasakan. Universitas Sumatera Utara 25

2.2.3 Dimensi Kepuasan Kerja

Menurut Smith, Kendall, dan Hullin dalam As’ad, 2002:114 terdapat lima dimensi pada kepuasan kerja, yaitu: 1. Pimpinan yang adil, yakni sikap pimpinan yang tidak membedakan karyawan. Pimpinan yang mengerti kebutuhan karyawan dan mau menjalin hubungan baik, serta mampu menjadi contoh yang baik dalam hal disiplin. 2. Pekerjaan itu sendiri, yaitu meliputi beban kerja secara keseluruhan, variasi tugas, maupun pekerjaan yang memungkinkan adanya interaksi sosial. 3. Gaji atau balas jasa yang diterima sesuai dengan beban kerja.Upah yang memuaskan akan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. 4. Rekan kerja adalah dukungan teman dan sikap solidaritas untuk hal-hal positif terutama dalam hal menegakkan disiplin dan meningkatkan prodiktifitas kerja. 5. Kondisi kerja, meliputi kondisi peralatan kerja yang memenuhi standar keamanan dan lingkungan tempat kerja yang sehat agar mendukung pelaksanaan kerja.

2.2.4 Teori-teori Kepuasan Kerja