Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian .1 Tempat Penelitian Populasi Dan Sampel .1 Populasi Penelitian Variabel- variabel Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian 1. SLB-C YPAC Medan 2. SLB-C Abdi Kasih Medan 3. SLB-C Taman Pendidikan Islam Medan 4. SLB-C Musdalifah Medan 5. SLB-C Al-Azhar Medan 6. SLB-C Pembina Negeri Medan 7. SLB-C Markus Medan 8. SLB-C Karya Tulus

3.2.2 Waktu Penelitian

Penyusunan proposal berlangsung selama 7 bulan yaitu bulan Augustus 2014- Maret 2015. Waktu penelitian berlangsung selama 1 bulan yaitu bulan Mei-Juni 2015. Pengumpulan data 4 minggu, pengolahan analisis data 2 minggu, serta penyusunan laporan 2 minggu. 3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi pada penelitian adalah anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang diambil adalah seluruh populasi total sampling pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di seluruh SLB-C Kota Medan dan jumlahnya adalah 36 orang. Kriteria Inklusi: 1. Anak sindrom Down yang terdaftar dan aktif di SLB-C Kota Medan 2. Anak sindrom Down yang berusia 12-18 tahun pada saat dilakukannya penelitian. 3. Anak sindrom Down yang telah diizinkan orangtuanya untuk menjadi sampel penelitian Kriteria Eksklusi: Anak yang tidak kooperatif

3.4 Variabel- variabel

Variabel bebas: volume, laju aliran, kapasitas buffer, pH saliva Variabel terikat: pengalaman karies Variabel terkendali: anak sindrom Down, usia 12-18 tahun

3.5 Definisi Operasional

1. Volume saliva adalah banyaknya saliva yang dikumpulkan selama 5 menit yang dicatatkan dalam ml. Hasil ukur yang 1,5 ml adalah rendah, 1,5- 2,5 ml adalah normal, dan 2,5 ml adalah tinggi. Skala ukur adalah secara ordinal. 2. Laju aliran saliva adalah kecepatan aliran saliva yang dicatat dalam mlmenit. Hasil ukur yang menunjukkan 0,3 mlmenit adalah rendah, 0,3- 0,5 mlmenit adalah normal dan 0,5 mlmenit adalah tinggi, skala ukur laju aliran adalah secara ordinal. 3. Kapasitas buffer saliva adalah pengukuran kapasitas buffer saliva dilakukan dengan menggunakan GC saliva Check Buffer yang mempunyai skor warna yaitu: hijau = 4 point, biru kehijauan= 3 point, biru= 2 point, merah kebiruan= 1 point dan Universitas Sumatera Utara merah= 0 point berdasarkan indikator GC saliva Check Buffer. Hasil pengukuran adalah perjumlahan dari 3 pad pada strip buffer. Hasil ukur yang 0-5 adalah sangat rendah, 6-9 adalah rendah, 10-12 adalah normal. Skala ukur adalah secara ordinal. Gambar 6. Indikator kapasitas buffer GC saliva check buffer 20 4. pH saliva adalah angka derajat keasaman saliva yang ditentukan dengan menggunakan indikator pH saliva berdasarkan indikator GC saliva Check Buffer. Hasil ukur 5,0-5,8 akan menunjukkan kondisi yang sangat asam, 6,0-6,6 akan menunjukkan kondisi yang asam, dan 6,8-7,8 akan menunjukkan saliva yang normal, skala ukur pH saliva adalah secara ordinal. Gambar 7. Indikator pH GC saliva check buffer 20 5. Pengalaman karies merupakan batas ukur nilai DMF-T indeks pengukuran karies gigi permanen menurut WHO. Cara perhitungannya adalah dengan menjumlah semua DMF. Komponen D meliputi penjumlahan kode 1 dan 2, komponen M untuk kode 4 pada subjek 30 tahun. Komponen F hanya untuk kode 3. Hasil ukur indeks WHO dibagi menjadi 5, yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Pada penelitian ini, peneliti menggabungkan kategori sangat rendah dengan kategori rendah menjadi satu kategori, kategori sangat tinggi dengan Universitas Sumatera Utara tinggi menjadi satu kategori sehingga menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tabel 1. Kriteria pemeriksaan karies dengan indeks WHO Kriteria Gigi Permanen Kondisi Status Permukaan gigi sehat keras 1 Gigi karies 2 Gigi dengan tumpatan, ada karies 3 Gigi dengan tumpatan baik, tidak ada karies 4 Gigi yang hilang karena karies 5 Gigi yang hilang karena sebab lain 6 Gigi dengan tumpatan silen 7 Jembatan, mahkota gigi atau vinerimplan 8 Gigi yang tidak erupsi T Trauma fraktur 9 Dan lain-lain: pesawat cekat ortodonti atau gigi yang mengalami hypoplasia enamel berat DMF individual= D + M + F Rerata DMF populasi = Jumlah DMF Total responden yang diperiksa Hasil ukur Rerata DMF populasi yang didapat dinyatakan dalam skala ordinal meliputi: a. Rendah : 0,0 – 2,6 b. Sedang : 2,7 – 4,4 c. Tinggi : 4,5 4. Usia 12-18 tahun adalah usia kelahiran anak yang berumur 12-18 tahun dihitung saat anak lahir sampai saat pengambilan data. Skala ukur adalah secara numerik. Universitas Sumatera Utara

3.6 Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah: