Faktor Substrat Faktor Waktu Indeks Karies

2.4.4 Faktor Substrat

Diet berfungsi sebagai substrat difermentasi oleh mikroflora plak, yang dapat membentuk asam organik, sehingga meningkatkan demineralisasi struktur gigi dan mempengaruhi perkembangan karies. Faktor substrat dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. 16 Sisa makanan termasuk golongan karbohidrat sukrosa, fruktosa, dan glukosa apabila melekat terus pada gigi, akan difermentasi oleh bakteri menjadi asam. Pada saat rongga mulut adalah dalam kondisi asam pH 5,5 maka mineral kalsium dan fosfat pada enamel gigi akan terlepas dari gigi lalu gigi menjadi rapuh dan akhirnya terbentuk karies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau tidak mempunyai karies gigi dan ini membuktikan bahwa Streptococcus mutans akan memetabolisme semua jenis karbohidrat yang akhirnya meningkatkan risiko karies. 16 Berdasarkan teori asidogenik atau kemoparasitik, karies gigi dapat terjadi apabila makanan mengandung karbohidrat. Bakteri dalam plak akan memetabolisme gula dalam makanan dan menghasilkan asam yang dapat melarutkan struktur enamel gigi. Sukrosa adalah paling kariogenik dari semua gula. 15

2.4.5 Faktor Waktu

Faktor waktu juga menentukan terjadinya karies dimana ketiga faktor diatas apabila dalam waktu yang lama dan saling berinteraksi, maka akan terjadi karies. Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi sebuah kavitas cukup bervariasi. 15 Universitas Sumatera Utara

2.4.6 Indeks Karies

Indeks karies adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka dari keadaan suatu golongan kelompok terhadap karies gigi. Ukuran-ukuran ini dapat digunakan untuk mengukur derajat keparahan karies gigi mulai dari yang ringan sampai berat. Beberapa indeks karies yang biasa digunakan seperti Klein dan indeks WHO, namun kebelakangan ini diperkenalkan indeks Significant Caries SiC untuk melengkapi indeks WHO sebelumnya. Pada penelitian ini akan digunakan indeks DMFT WHO. Indeks WHO bertujuan untuk menggambarkan pengalaman karies seseorang atau suatu populasi. Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut sudah dicabut dan kadang-kadang tidak berfungsi. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft untuk gigi sulung pada anak-anak. Pemeriksaan harus dilakukan dengan kaca mulut datar.

2.5 Karies Gigi pada Anak Sindrom Down