Dasar Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di Kota Tanjung Balai

45 Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya; 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147PMK.072010 tentang Badan dan Lembaga Internasional yang tidak dikenal Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; 19. Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Tanjung Balai Lembaran Daerah Kota Tanjung Balai Lembaran Daerah Kota Tanjung Balai Tahun 2008 Nomor 13; 20. Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pokok- pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Lembaran Daerah Kota Tanjung Balai Tahun 2009 Nomor 4;

D. Dasar Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di Kota Tanjung Balai

Sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 2 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, yang menjadi dasar pengenaan pajak pada BPHTB adalah Nilai Perolehan Obyek Pajak NPOP. Universitas Sumatera Utara 46 Pasal 4 ayat2 menentukan yang menjadi NPOP sebagai dasar penegenaan pajak pada masing-masing jenis perolehan hak, adalah : 52 a. Jual beli adalah harga transaksi; b. Tukar menukar adalah nilai pasar; c. Hibah adalah nilai pasar; d. Hibah wasiat adalah nilai pasar; e. Waris adalah nilai pasar; f. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar; g. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan hak adalah nilai pasar; h. Peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar; i. Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar; j. Pemberian hak baru atas tanah diluar pelepasan hak adalah nilai pasar; k. Pengabungan usaha adalah nilai pasar; l. Peleburan usaha adalah nilai pasar; m. Pemekaran usaha adalah nilai pasar; n. Hadiah adalah nilai pasar, danatau o. Penunjuk pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang; Pada dasarnya hanya ada tiga jenis harga atau nilai yang menjadi NPOP, yaitu nilai pasar, nilai transaksi, dan nilai transaksi yang tercantum dalam Risalah Lelang sebagaimana dijelaskan sebagai berikut; 1. Nilai Pasar adalah nilai terbaik yang berlaku dipasaran, ditentukan berdasarkan harga rata-rata yang berlaku disuatu wilayah tertentu. 2. Nilai transaksi adalah nilai yang berlaku pada saat terjadinya jual beli terhadap sebidang tanah danatau bangunan yang disahkan melalui Petugas Pembuat Akta Tanah atau petugas yang sederajat. 52 Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai No 2 Tahun 2011, tentang BPHTB Universitas Sumatera Utara 47 3. NJOP PBB, apabila NPOP tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP. PBB sementara itu NJOP ditetapkan oleh Kepala Daerah. Dalam hal peralihan hak atas tanah danatau bangunan yang pelaksanaannya dilakukan di hadapan PPATNotaris terkait penentuan NPOP sebagaimana tersebut di atas, PPATNotaris harus melihat nilai pasar ataupun nilai transaksi. Apabila nilai pasar lebih tinggi dari pada nilai pasar maka PPATNotaris merujuk pada nilai transaksi sebagai NPOP. Hal ini menjadi sulit bagi PPATNotaris, karena apabila PPAT merujuk pada nilai transaksi sementara nilai pasar jauh lebih rendah, akan membuat pihak pembeli yang memperoleh hak atas tanah danatau bangunan keberatan, sehingga nilai transaksi tersebut cenderung tidak dicantumkan dan hanya merujuk pada nilai pasar yang sesungguhnya lebih rendah yang tentunya akan menguntungkan pihak pembeli karena pajak BPHTB yang harus dibayar menjadi lebih sedikit, akan tetapi mengurangi dan merugikan pendapatan daerah. Sementara besarnya Nilai Perolehan Objek pajak Tidak kena pajak ditetapkan sebesar Rp 60.000.000,- enam puluh juta rupiah untuk setiap Wajib Pajak, sebagai mana diatur pada pasal 4 ayat 7 Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 2 tahun 2011. Penetapan jumlah Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak kena Pajak tersebut adalah jumlah maksimum dari besar jumlah yang ditentukan pada ketentuan Undang- undang perpajakan. Sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, penetapan jumlah Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak kena Pajak adalah sebesar Rp 30.000.000,- tiga puluh juta rupiah untuk setiap Wajib Universitas Sumatera Utara 48 Pajak, sedangkan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditetapkan sebesar 5 lima persen, sebagaimana ditetapkan pada Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 2 Tahun 2011.

E. Pelaksanaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB di Kota Tanjung Balai

Dokumen yang terkait

Kajian Aspek Legal Pengenaan PPH Final Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan Dan BPHTB Terhadap Transaksi Leasing Tanah Dan Bangunan”

6 67 188

Kajian Hukum Pengenaan BPHTB dan PPh Final Pengalihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Dalam Transaksi BOT (Built Operate And Transfer)

11 132 141

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewajiban Verifikasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Peralihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Di Kota Pekanbaru

6 97 144

Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Jual Beli Tanah dan Bangunan di Kabupaten Badung.

2 16 63

PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DALAM JUAL BELI TANAH DAN ATAU BANGUNAN DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 79

Penentuan Harga Jual Beli Tanah Dalam Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Di Kota Pekanbaru

0 0 17

BAB II SISTEM PEMUNGUTAN BPHTB DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DI KOTA TANJUNG BALAI A. Jenis-jenis Sistem Pemungutan Perpajakan - Tinjauan Yuridis Terhadap Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Transaksi Jual Bel

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan di Kota Tanjung Balai

0 0 27

Tinjauan Yuridis Terhadap Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan di Kota Tanjung Balai

0 1 15

PENERAPAN SISTEM SELF ASSESSMENT PADA PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KOTA SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 1 13