Kegiatan Terminal Penumpukan Kontainer Domestik TPKD

58 Setelah proses penumpukan, pada waktu yang telah ditentukan proses dilanjutkan ke proses pemuatan Kontainer kedalam kapal. Ada dua tipe pembongkaran yang dilakukan, tipe pertama yaitu pembongkaran langsung dari trado angkutan ke kapal menggunakan crane kapal, tipe kedua adalah melakukan estafet dari blok penumpukan sementara ke atas kapal. Tipe pemuatan kedalam kapal ini digunakan tergantung pada keadaan dan urgensi barang tersebut. Proses memuat muatan kapal dari blok penumpukan biasanya dilakukan dengan kerjasama antara pengemudi head truck Pelindo dengan foreman dan operator crane serta Telly yang bertugas. Pengemudi mobil langsir, Telly, operator crane kapal dan tenggo, dan foreman bekerja sama dalam melakukan estafet kontainer dari blok penumpukan ke dalam kapal. Proses-proses ini menjadi cerminan kinerja yang mempengeruhi Pelindo dalam segi pelayanan, baik pelayanan untuk pihak pelayaran maupun pihak ekspedisi dan supir yang akan berdampak besar pada proses eksport di pelabuhan Belawan.

3.2. Kegiatan Terminal Penumpukan Kontainer Domestik TPKD

Terminal Penumpukan Kontainer Domestik TPKD adalah terminal yang difungsikan sebagai terminal antar pulau. Terminal yang mendukung kegiatan perdagangan dalam negeri ini memiliki Kegiatan utama yakni kegiatan pengiriman barang antar pulau dan kegiatan penerimaan barang yang datang dari antar pulau. Universitas Sumatera Utara 59 Kegiatan ini pada dasarnya sama seperti kegiatan didalam terminal internasional baik dalam bentuk eksport maupun import, yang membedakan hanyalah terminal ini diperuntukkan untuk proses pengiriman antar pulau. Proses yang dilakukan untuk pembongkaran kontainer dari kapal ke areal CY pun terbilang sama, dari crane kapal, ke mobil langsir, kemudian ke tanggo lalu ke blok penumpukan, ada 3 perusahan pelayaran besar yang menjadi klien utama dermaga antar pulau, ketiga perusahaan tersebut adalah TANTO, Salam Pacifik Intim Lines SPIL, dan Meratus. Dalam kegiatan pemuatan kontainer dari blok penumpukan ke atas mobil pengangkut, langkah yang dilakukan sama seperti proses penerimaan import barang. Kontainer dari kapal di bongkar keatas gandengan mobil langsir Pelindo dan diletakkan di masing-masing blok penumpukan, untuk blok penumpukan TPKD sendiri Pelindo menyediakan kurang lebih 17 blok penumpukan. Pekerja yang melakukan pembongkaran juga terbilang sama yakni Telly dan operator tenggo. Tidak banyak perbedaan yang mencolok antara terminal masuk domestik dengan terminal import internasional, cara kerja dan sistem kerjanya relatif sama, mulai dari masuknya trado kedalam areal TPKD sampai proses keluar meninggalkan areal BICT, termasuk dalam aturan main yang berlaku di lapangan seperti kebiasaan-kebiasaan yang menjadi kewajiban dalam terminal import internasional. Namun tetap ada kekhasan masing masing cara kerja, untuk proses muat dalam terminal masuk domestik, perbedaan yang mencolok pada Universitas Sumatera Utara 60 prosespengambilan EIR. Supir diharuskan mengambil EIR atau Equipment Interchange Recipt 14 , ketika sudah muat dan akan melewati Gate BICT, didalam EIR berisi keterangan-keterangan yang menyatakan keadaan kontainer ketika dikeluarkan dari TPKD, EIR berguna sebagai surat yang sah atas claim kerusakan kontainer pada saat pemulangan kontainer kedepo karena EIR adalah bukti sah keadaan kontainer yang keluar dari dalam Terminal sama dengan kondisi fisik kontainer dilapangan. Tempat pengambilan EIR beragam tergantung pelayaran masing-masing, untuk beberapa pelayaran seperti MERATUS dan SPIL menyediakan tempat pengambilan EIR di dekat pintu keluar BICT, sedangkan beberapa pelayaran lainnya seperti TANTO dan CTP mengharuskan pengambilan EIR di depo masing –masing. Pelindo juga mengeluarkan EIR untuk setiap kontainer yang keluar maupun yang masuk kedalam areal BICT baik untuk terminal domestik maupun internasional, proses ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan. Pelindo berkewajiban mengeluarkan EIR untuk meminimalisir kerugian akibat tuntutan-tuntutan yang bukan disebabkan oleh kesalahan Pelindo. Pelindo mengijinkan mobil gerobak berbadan tunggal dan trado untuk masuk ke terminal TPKD, perbedaan untuk terminal BICT dimana Pelindo hanya mengijinkan mobil trado untuk masuk kedalam. Mobil gerobak adalah mobil berchasis tunggal tidak memiliki trailer, dan berlantai kayu atau besi. 14 Equipment Interchange Recipt adalah document sebagai hasil survey yang mencatat keterangan mengenai kondisi atau kerusakan pada bagian container pada waktu penyerahan atau peralihan Tanggung jawab. EIR harus ditanda-tangani yang menyerahkan menerima. Universitas Sumatera Utara 61 Ada peraturan khusus yang tidak tertulis yang terjadi didalam terminal domestik, dimana mobil gerobak lebih di khususkan dan di utamakan untuk muat ketimbang mobil trado, peraturan ini diketahui oleh supir-supir dan pemilik angkutan, tidak banyak yang tahu kapan hal ini mulai terjadi. Meskipun menjadi gerobak menjadi prioritas bukan berarti trado tidak mendapat pelayanan dan hak yang sama. “sama juga susah juga trado di antar pulau bang, ngutamakan gerobak kadang, padahal samanya kami bayar uang muat” wawancara dengan Bayu, supir angkutan. Banyaknya barang yang masuk melalui dermaga antar pulau sering kali membuat Pelindo kewalahan, keterbatasan sarana serta kendala-kendala lain seperti kerusakan alat sering sekali terjadi di dermaga antar pulau. Banyak supir yang mengeluhkan lamanya proses muat di dalam, hal ini berdampak besar pada penurunan pendapatan supir gerobak, dikarenakan kendaraan mereka yang tidak dapat di potong di gudang seperti trado. “dari jam 10 pagi, 7 jam uwak muat di dalam, gara-gara alat rusak, bolak balik ketiduran aku didalam, aturannya barangnya bongkar langsung jadi gantung besok diantar satu trip gantung jadinya uwak hari ini” wawancara dengan Wak Manca, supir angkutan. Untuk proses pembongkaran kontainer sendiri prosedur yang sama juga diterapkan oleh Pelindo, prosedur mengenai Closing Time diberlakukan sama, mudahnya bisa dibilang seperti eksportnya antarpulau. Perbedaan yang terlihat dalam tiket masuk kendaraan menggunakan Sp2 bongkar, jika pada Eksport Universitas Sumatera Utara 62 Internasional menggunakan NPE, di antar pulau menggunakan Sp2 Bongkar. Sp2ini berbeda dengan Sp2 yang dikeluarkan Pelindo, Sp2 ini dikeluarkan oleh pihak pelayaran sebagai bukti pengiriman barang antar pulau.

3.3. Pembagian Pekerjaan Dan Sistem Kerja