72 menurunnya tingkat kepuasan terhadap pelayanan PBM namun dapat berdampak
pada menurunnya tingkat produktivitas PBM itu sendiri.
4.1. Peraturan - Peraturan
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama yang tertuang didalam salah satu pasal Keputusan Bersama tersebut
menyebutkan bahwa
15
: 1. Kegiatan Unit Usaha Jasa Bongkar Muat Meliputi :
a. Administrasi Operasi, terdiri dari : 1. Registrasi TKBM
2. Pengelompokan TKBM menjadi regu-regu kerja 3. Menyediakan TKBM
4. Mengatur Gilir Kerja TKBM b. Pelayanan jaminan perlindungan kesejahteraan, terdiri dari :
1. Penyedia transportasi 2. Penyediaan pakaian, sepatu, dan topi keselamatan kerja
helmet, sarung tangan serta masker. 3. Asuransi
4. Tunjangan Hari Raya 5. Pendidikan dan Latihan
6. Tunjangan Perumahan 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.
UUJBM Koperasi TKBM menerima biaya administrasi operasional sesuai dengan ketentuan yang diaturoleh Menteri Perhubungan.
3. Pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud ayat 1, disesuaikan dengan kondisi masing-masing pelabuhan.
Dari pasal 7 peraturan diatas dapat dilihat bahwa UUJBM mengatur secara penuh administrasi operasi yang meliputi penggajian, penerimaan hingga
mengatur giliran kerja. Kecendrungan yang terjadi dilapangan adalah UUJBM dalam hal ini KOPKARPEL melakukan ketidakadilan berupa seringterjadinya
15
Pasal 7 Keputusan Bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : AL.59112-02 ; 300BW2002;13SKBDEP.IVIII2002 tentang pembinaan dan pengembangan koperasi tenaga kerja bongkar muat TKBM di pelabuhan.
Universitas Sumatera Utara
73 keterlambatan dalam pembayaran hak-hak pekerja.Keterlambatan yang di
keluhkan seperti pembayaran uang lembur, bonus dianggap menjadi masalah utama timbulnya aturan-aturan main baru yang berlaku di lapangan.
“ Uang lembur kami banyakan telatnya, kadang lama kali dibayar, tengok la sampe demon-
demon kami” wawancara dengan Wak Edo, Telly
Demonstrasi yang terjadi pada tanggal 10 Februari 2016 lalu merupakan cerminan ketidakadilan yang diterima oleh karyawan yang menuntut pembayaran
atas hak-haknya yang lama tertunda, mereka juga mempertanyakan kejelasan status mereka sebagai karyawan dan anggota Kopkarpel.
Dalam pasal 7 diatas UUJBM juga memiliki wewenang untuk menyediakan TKBM. Hal ini dinilai dapat menimbulkan praktek-praktek
kecurangan tersendiri, pekerja menganggap adanya indikasi kecurangan dimana koperasi beralih fungsi menjadi sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja
“outsourcing”. Ini dianggap mencurangi dasar pendirian koperasi dimana Koperasi Karyawan Pelabuhan sejatinya didirikan untuk mensejahterakan
anggotanya. Beberapa f
asilitas yang diberikan seperti adanya “Bus Shuttle” sebagai sarana fasilitas transportasi yang disediakan bagi para pekerja dalam
memaksimalkan pekerjaan. Fasilitas lain yang diberikan koperasi kepada karyawan adalah penyediaan Alat Pelindung Diri APD, Safety Boots, Helm,
Rompi Lapangan yang dinilai cukup memenuhi standar diberikan kepada masing- masing petugas lapangan.
Universitas Sumatera Utara
74
4.2. Pola Hubungan dan Aturan yang Berlaku dilapangan.