5.2 . Proses Produksi Produk Daging, Produksi Sosis, dan Produksi Nugget PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Divison
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison menggunakan proses produksi terus-menerus karena peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur
rapi dengan memperhatikan urutan-urutan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, juga arus barang, serta arus bahan dalam proses yang telah distandarisasi.
Proses produksi umunya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu proses produksi terus- menerus, proses produksi terputus-putus, dan proses produksi yang bersifat proyek
Sondang dan Siagan, 2003. Kegiatan pengolahan nugget dan sosis dilakukan dengan sangat baik dan
terlindung dari kontak langsung dengan tubuh dengan menggunakan baju khusus, sarung tangan, topi, masker, dan sepatu. Proses pembuatan nugget dan sosis PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Divison sudah memenuhi persyaratan teknis dan hygienis dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia SNI dimana daging
ayam diolah sudah melalui pengawasan yang ketat. Uji kualitas organoleptik meliputi aroma, rasa, dan tekstur. Badan Standarisasi Nasional BSN 2002 pada
SNI.01-6638-2002 mendefinisikan nugget ayam sebagai produk olahan ayam yang dicetak, dimasak, dibuat dari campuran daging ayam giling yang diberi bahan pelapis
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.
Produk nugget dan sosis yang sudah siap saji dan sudah di packing dimasukkan ke ruang pendingin sampai suhu 10 ºC, hal ini dilakukan agar produk
Universitas Sumatera Utara
nugget dan sosis yang sudah di cetak mendapat hasil cetakan yang sempurna sebelum dipasarkan. Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu
penggorengan selama 1 menit pada suhu 150º C. Tekstur nugget tergantung dari bahan asalnya Astawan, 2007.
5.3. Kapasitas Produksi PT.Charoen Pokphand Indonesia Food Division