bekas dan kain majun. Tempat penyimpanan limbah padat dilakukan secara terpisah antara tempat sampah kering dan sampah basah. Bentuk dari tempat penyimpanan
limbah padat di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison dibuat dengan kuat,tidak mudah bocor, memiliki tutup dan mudah diangkut.
3. Pengangkutan
Sampah kering dan sampah basah dari hasil produksi tidak dipakai kembali dan langsung dibuang ke TPS Tempat Pembuangan Sementara. Pengangkutan
limbah padat menggunakan gerobak. 4.
Pengolahan dan Pemusnahan PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison tidak melakukan pengolahan
dan pemusnahan limbah padat karena semua limbah padat yang berasal dari hasil produksi dan dari pabrik di ambil oleh petugas kim. Limbah padat yang dihasilkan
tidak boleh dibuang di luar kawasan industri.
4.6. Pengolahan Limbah Cair PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison
Unit pengolahan limbah cair yang terdapat pada IPAL PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison menggunakan beberapa baktangki dengan beberapa
tahapan. Alat dan bahan yang digunakan untuk membantu proses pengolahan limbah cair yang dilakukan pada unit pengolahan limbah cair adalah penyaringan, koagulan,
pengendapan, dan pengapungan. Bak-bak yang terdapat pada IPAL PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison dapat dikelompokkan menjadi 6 enam
baktangki.
Universitas Sumatera Utara
Air limbah PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison bersumber dari proses produksi yang dilakukan. Proses produksi yang menghasilkan air limbah
adalah proses produksi industri produk daging ayam yang terdiri dari pemingsanan, scalding perendaman ayam dalam air panas, pencabutan bulu, pengeluaran jeroan
dan pencucian karkas. Proses produksi sosis dan nugget meliputi Meat preparation, Raw Material, cooking, chopping, emulsifying. Pada proses Meat preparation dan
Raw Material, dihasilkan air limbah yang banyak menghasilkan lemak, urat, tulang dan jaringan pengikat pada ayam. Pada cooking, dan chopping dihasilkan air limbah
yang mengandung padatan-padatan yaitu tepung dan minyak. Selain itu pada proses cooking, dan chopping juga ditemukan limbah padat yakni bungkus tepung.
Selanjutnya air limbah juga berasal dari proses emulsifying. Pengolahan limbah cair di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison
dilakukan secara sederhana. Dimana pengolahan tersebut berdasarkan pada perbedaan berat jenis antara minyak dan lemak. Memisahkan saluran pembuangan
limbah cair dengan saluran limpasan air hujan. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison mempunyai petugas khusus
pengolahan limbah cair yang terdiri dari 4 empat orang, yang terbagi 2 dua shift pagi dan siang, setiap 1 satu shift terdiri dari 2 dua orang.
Penggunaan air pada industri PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison berasal dari aliran Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi. PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Divison akan melaksanakan reuse recycle air limbah diantaranya untuk kepentingan penyiraman tanaman penghijauan di musim kemarau.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu akan dibuat sumur resapan dan Lubang Resapan Boipori LRB dibeberapa
lokasi. Berikut skema neraca penggunaan air pada PT. Charoen Pokphand Indonesia
Food Divison sampai kepada saluran Kawasan Industri Medan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Berdasarkan gambar di atas bahwa PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison menggunakan sumber air yang berasal dari PDAM. Dari sumber air tersebut
dipergunakan untuk kegiatan yaitu pembuatan es yang dipakai sebesar 150 m³hari, proses produksi sebesar 1600 m³hari, dan kebutuhan karyawan misalnya WCkamar
mandi. Pada proses produksi di dapat limbah cair sebesar 1.550 m³hari yang terdiri dari lemak dan minyak selanjutnya di tampung pada kolam IPAL. Dari kolam IPAL
tersebut dibagi menjadi ke beberapa saluran diantaranya 30 masuk ke saluran
Gambar 4.4. Penggunaan Air PT.Charoen Pokphand Indonesia Food Division
Kebutuhan Karyawan
IPAL 1.550
m³hari Kolam
IPAL Gardening
Flush Toilet
Cuci Mobil
Saluran Kawasan
Sumber Air PDAM
Pembuatan Es
150 m³ hari
Proses Produksi
1.600 m³ hari
Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia
Universitas Sumatera Utara
kawasan industri medan KIM dan 70 digunakan kembali untuk cuci mobil, flush toilet dan gardening dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahan.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison hanya menggunakan satu sistem pengolahan limbah cair yakni pengolahan primer Primary Treatment.
1. Pengolahan Primer Primary Treatment
Tahapan-tahapan pengolahan limbah cair di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain penampungan dengan
menggunakan 6 enam tangkibak penampungan dari hasil proses produksi sisa-sisa dari lemak ayam, tepung, dan minyak. Proses ini dilakukan pengolahan untuk
selanjutnya di salurkan ke kawasan industri medan KIM yang mengacu pada peraturan Per.Men LH No.142008, Pengolahan limbah cair PT. Charoen Pokphand
Indonesia Food Divison tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.5. Skema pengolahan limbah cair PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison
Saluran Pipa Proses
Produksi
Kolam Penyaringan
Kolam Pemisahan
minyak dan lemak
Penyaringan Lanjutan
Kolam Pengendapan
Kolam Proses
Netralisasi Saluran
Kawasan Industri
Medan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan skema diatas pengolahan limbah cair PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison bertujuan untuk mengefektifkan kinerja pengolahan limbah
cair PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison melakukan beberapa proses pengolahan limbah cair yaitu:
1. Proses Penyaringan screening
Proses ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menfilterisasi menyaring bahan-bahan tersuspensi yang berukuran besar yang mengendap maupun
terapung di dalam pengolahan bak pertama. 2.
Proses penyaringan lanjutan Proses ini merupakan proses lanjutan dari bak penampungan pertama untuk
memastikan bahan-bahan tersuspensi yang berukuran besar atau terapung tidak tercampur lagi dari proses penyaringan pertama.
3. Proses pemisahan
Proses ini merupakan penyisihan atau pemisahan bahan-bahan tersuspensi seperti pemisahan minyak dan lemak yang dilakukan yakni dengan menggunakan PAC
Poly Alum Chloride. 4.
Proses Koagulasi Proses koagulasi yang dilakukan pada bak ini merupakan lanjutan dari proses
PAC Poly Alum Chloride pada proses pengolahan sebelumnya. Kandungan padatan pada air limbah setelah bereaksi dengan PAC sebagai zat koagulan, pada
bak ini akan menggumpal. Gumpalan-gumpalan atau flok-flok menjadi lebih besar dan lebih berat dari flok-flok yang terdapat pada bak sebelumnya. Pada bak
Universitas Sumatera Utara
ini dilakukan proses netralisasi yaitu proses menetralkan pH air limbah. Netralisasi ini juga menggunakan PAC Poly Alum Chloride ke dalam air
limbah. 5.
Proses Pengendapan sedimentasi Air limbah dialirkan dari bak pengolahan yang satu ke bak pengolahan yang lain
dengan menggunakan saluran yaitu pipa besi. Air limbah dialirkan secara berkesinambungan dengan memakai prinsip pengaliran dari bawah ke atas agar
kecepatan air limbah yang mengalir mencapai kecepatan yang sesuai untuk dilakukan pengendapan. Proses pengendapan pengolahan limbah cair diangkut
setiap hari oleh petugas Kawasan Industri Medan KIM Mabar. 6.
Proses Netralisasi Dengan menggunakan PAC Poly Alum Chloride pada proses netralisasi
dimaksudkan untuk menetralisir pH air limbah sehingga dapat mencapai kadar yang optimum. Tetapi PAC sebagai koagulan pH air hasil pengolahan tidak
mengalami penurunan pH yang cukup tajam, dikarenakan pengolahan limbah Setelah melalui tahapan netralisasi, air limbah sudah dianggap bersih dan
selanjutnya disalurkan langsung ke KIM Kawasan Industri Medan dan dilanjutkan pengolahan limbah selanjutnya.
2. Pengolahan Sekunder secondary treatment
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison tidak melakukan proses pengolahan sekunder begitu juga dengan pengolahan tersier karena PT. Charoen
Pokphand Indonesia Food Divison hanya melakukan pengolahan primer karena
Universitas Sumatera Utara
pengolahan selanjutnya dialirkan ke kawasan industri medan KIM. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison memasang alat ukur debit atau laju air limbah cair
dan dilakukan pencatatan debit aliran limbah cair dan disalurkan ke KIM Mabar.
4.7. Hasil Analisis Kualitas Air Limbah PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Divison