6. Penguatan jaringan kemiteraan.
7. Pengembangan lingkungan pemukiman.
Prinsip yang ditekankan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan adalah Transparansi, Keberpihakan pada orang miskin, Partisipasi masyarakat, Kompetisi untuk dana,
dan Desentralisasi. Buku Info P2KP edisi Februari 2007.
I.6 Defenisi Konsep
Untuk memberikan batasan yang jelas tentang penelitian ini, penulis mendefenisikan konsep-konsep yang digunakan sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang timbul akibat tindakan-tindakan yang dilakukan yang ikut membentuk cara berfikir, sikap dan perbuatan
seseorang atau masyarakat yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan.
3. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP
4. merupakan program pemerintah
yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah
Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan, yang bertumpu pada nilai-nilai
luhur dan prinsip-prinsip universal. Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan adalah terciptanya kondisi sosial masyarakat dari yang tidak berdaya menjadi berdaya, mandiri dan madani dibidang social, ekonomi, dan lingkungan, serta terbangunnya
Universitas Sumatera Utara
lembaga kemasyarakatan yang berbasiskan nilai luhur kemanusiaan dan prinsip kemasyarakatan.
I.7 Definisi Operasional
Untuk mengukur hubungan antar variabel, maka penulis merinci indikator-indikator dari setiap variabel sebagai berikut:
1. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan, memiliki dimensi:
a. Pengembangan Daya Sosial, dengan indikator:
i. Peningkatan akses pelayanan sosial yaitu peningkatan mutu pendidikan bagi
keluarga miskin. ii.
Pemenuhan ketersediaan pangan yang bermutu dan terjangkau iii.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia b.
Pengembangan Ekonomi, dengan indikator: i.
Peningkatan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan. ii.
Pengembangan peluang usaha. iii.
Terbukanya kesempatan kerja c.
Perlindungan Lingkungan, dengan indikator: i.
Terpenuhinya kebutuhan perumahan ii.
Keadaan sanitasi yang layak dan sehat. iii.
Partisipasi masyarakat miskin dalam keseluruhan proses pembangunan 2.
Kesejahteraan Masyarakat, dengan indikator: i.
Angka harapan hidup ii.
Tingkat melek huruf pendidikan iii.
Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Studi pada Kelurahan Kota Matsum I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan
Skripsi ini disusun oleh : Nama
: Tyas Wahyu Fadhila NIM
: 050 903 043 Departemen
: Ilmu Administrasi Negara Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing
: Drs. M. Husni Thamrin, MSi.
Kajian mengenai kemiskinan merupakan kajian yang telah banyak dilakukan sebelumnya dengan hasil yang beragam. Untuk Kelurahan Kota Matsum I, P2KP dianggap merupakan sebuah
solusi dalam upaya meningkatkan kesejahteran. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Kelurahan Kota Matsum I Kecamatan Medan Area Kota Medan”.
Penelitian ini berbentuk Eksplanasi yaitu untuk menguji apakah suatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya. Untuk menguji pengaruh tersebut, penulis menggunakan
analisis data kuantitatif dengan metode pengujian Koefisien Korelasi Product Moment, Uji Signifikansi dan Koefisien Determinasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kota Matsum I
Kecamatan Medan Area Kota Medan dengan menggunakan sampel masyarakat penerima manfaat P2KP melalui Konsep Tridaya yaitu Daya Ekonomi, Daya Sosial, dan Daya Lingkungan
sebanyak 47 orang.
Dari hasil perhitungan diperoleh r
xy
= 0,530 dengan kata lain koefisien korelasi bernilai
positif yang artinya kenaikan variabel yang satu akan diikuti oleh kenaikan variabel yang lainnya. Hasil perhitungan melalui uji hipotesis pada tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf
signif ikan atau tingkat kesalahan α = 5 0,288 untuk n = 47 diperoleh bahwa ternyata r-hitung
lebih besar dari r-tabel atau 0,530 0,288 sehingga hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat pengaruh P2KP terhadap kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya
untuk memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, berdasarkan pedoman yang digunakan maka koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,530 menunjukkan bahwa pengaruh
P2KP terhadap kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Kota Matsum I termasuk pada kategori menengah atau sedang. Hasil perhitungan koefisien determinasi yang digunakan untuk
mengetahui sekaligus membuktikan hipotesis, diperoleh tingkat pengaruh sebesar 28,09.
Kata kunci: partisipasi program, pemberdayaan
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
2.1.Bentuk Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Eksplanasi Explanatory Research, yaitu untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan atau untuk
mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya Faisal, 2000: 21. Dan untuk memperkuat hipotesis tersebut, akan dianalisis secara kuantitatif, sehingga diharapkan
dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh suatu gejala dengan gejala lain.
2.2.Populasi dan Sampel 2.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakter
tertentu dalam suatu peneltian Nawawi, 1995: 141. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang mendapatkan Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP di Kelurahan Kota Matsum I Kecamatan Medan Area Kota Medan. Sebagai unit analisis penelitian ini adalah kepala keluarga dan
perorangan .
2.2.2 Sampel
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik proporsional sampling, dalam teknik ini penulis mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan sistem perwalian berimbang.
Kelurahan Kota Matsum I, terdiri dari 34 lingkungan dengan jumlah penduduk sebanyak 17.687 jiwa dan 4.425 orang dengan 3.298 diantaranya adalah keluarga pra sejahtera. Akan tetapi, tidak
semua lingkungan di Kelurahan Kota Matsum I yang menerima P2KP secara merata. Dalam menentukan sampel, peneliti mencoba menjadikan populasi penelitian menjadi strata, yaitu
Universitas Sumatera Utara