Jadi implementasi kebijakan akan selalu berkaitan dengan perencanaan penetapan waktu dan pengawasan, sedangkan menurut Mazmanian dan Sabatier dalam Solichin Abdul
Wahab, 1991 Mempelajari masalah implementasi kebijakan berarti berusaha untuk memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program diberlakukan atau
dirumuskan. Yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijakan baik yang menyangkut usaha-usaha untuk mengadministrasi maupun
usaha untuk memberikan dampak tertentu pada masyarakat. Hal ini tidak saja mempengaruhi perilaku lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas sasaran target grup tetapi juga
memperhatikan berbagai kekuatan politik, ekonomi, sosial yang berpengaruh pada implementasi kebijakan negara.
I.5.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan
Menurut George Edward III dalam Tangkilisan; 2003 ada empat faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan implementasi suatu kebijakan, yaitu
faktor sumber daya, birokrasi, komunikasi, dan disposisi. 1.
Faktor sumber daya resources Faktor sumber daya mempunyai peranan penting dalam implementasi kebijakan,
karena bagaimanapun jelas dan konsistennya ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan suatu kebijakan, jika para personil yang bertanggung jawab mengimplementasikan
kebijakan kurang mempunyai sumber-sumber untuk melakukan pekerjaan secara efektif, maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan bisa efektif. Sumber-
sumber penting dalam implementasi kebijakan yang dimaksud antara lain mencakup; staf yang harus mempunyai keahlian dan kemampuan untuk bisa melaksanakan
tugas, perintah, dan anjuran atasanpimpinan. 2.
Struktur Birokrasi
Universitas Sumatera Utara
Meskipun sumber-sumber untuk mengimplementasikan suatu kebijakan sudah mencukupi dan para implementor mengetahui apa dan bagaimana cara
melakukannya, serta mereka mempunyai keinginan untuk melakukannya, implementasi bisa jadi masih belum efektif, karena ketidakefisienan struktur
birokrasi yang ada. 3.
Faktor Komunikasi Komunikasi adalah suatu kegiatan manusia untuk menyampaikan apa yang menjadi
pemikiran dan perasaannya, harapan atau pengalamannya kepada orang lain The Liang Gie, 1976. Faktor komunikasi dianggap sebagai faktor yang amat penting,
karena dalam setiap proses kegiatan yang melibatkan unsur manusia dan sumber daya akan selalu berurusan dengan permasalahan “bagaimana hubungan yang
dilakukan”. 4.
Faktor Disposisi sikap Disposisi ini diartikan sebagai sikap para pelaksana untuk mengimplementasikan
kebijakan. Dalam implementasi kebijakan, jika ingin berhasil secara efektif dan efisien, para implementor tidak hanya harus mengetahui apa yang harus mereka
lakukan dan mempunyai kemampuan untuk implementasi kebijakan tersebut, tetapi mereka juga harus mempunyai kemauan untuk mengimplementasikan kebijakan
tersebut. Menurut Mazmanian dan Sabatier 1983 keberhasilan implementasi rencana dipengaruhi
oleh otonomi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dan kompleksitas dari rencana itu sendiri. Efektivitas suatu implementasi ditentukan oleh 6 kondisi yaitu :
1. Adanya perundang-undangan atau instruksi pemerintah yang memberikan tanggung
jawab tentang suatu kebijaksanaan yang jelas dan konsisten atau menentukan pedoman bagi penyelesaian berbagai konflik yang akan dicapai.
Universitas Sumatera Utara
2. Dengan perundang-undangan tersebut dimungkinkan pendayagunaan suatu teori yang
tepat dapat menemukenali faktor-faktor utama dalam kaitan sebab akibat yang mempengaruhi tujuan kebijaksanaan yang hendak dicapai dan juga memberikan
wewenang serta kendali yang strategis bagi pelaksanaan atas kelompok-kelompok sasaran untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Perundang-undangan itu dapat membentuk proses implementasi sehingga dapat
memaksimalkan kemungkinan keberhasilan keterlibatan pihak pelaksana dan kelompok sasaran.
4. Pemimpin badaninstitusi pelaksana memiliki kapasitas kecakapan manajerial dan politis,
rasa pengabdian dan tanggung jawab pada upaya pencapaian sasaran yang digariskan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Program tersebut mendapat dukungan tokoh utama dari pihak legislatif atau eksekutif,
sedangkan lembaga yudikatif bersifat netral. 6.
Tingkat prioritas sasaran-sasaran yang hendak dicapai tidak berubah meskipun muculnya kebijakan publik yang saling bertentangan atau dengan terjadinya perubahan kondisi
sosial ekonomi yang mengurangi kekuatan teori keterkaitan sebab akibat yang mendukung peraturan atau kekuatan dukungan politis Mazmanian, 1983.
Dalam implementasi kebijakan, bukan saja masalah komunikasi, informasi, respon masyarakat tetapi juga pendanaan, waktu, jadwal kegiatan untuk mendukung timorganisasi
pelaksana dalam melaksanakan tugas yang dipercayakann kepadanya Wahab, 1991. Salah satu kendala yang menentukan efektivitas rencana program adalah lemahnya mekanisme
pengendalian pembangunan development control. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena pemerintah daerah seringkali tidak mempunyai akses terhadap rencana-rencana
pembangunan sektoral yang dibuat dan ditentukan oleh pusat. Selain itu juga karena rencana-
Universitas Sumatera Utara
rencana yang telah disusun bisa berubah total akibat adanya investasi berskala besar yang tidak diduga sebelumnya.
I.5.4. Kemiskinan