Peran Pendidikan dalam Pembangunan

Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. Jadi untuk melaksanakan pembangunan di suatu daerah, hendaknya pemerintah mengenal lebih dulu seperti apakah pola pikir dan apa saja yang ada pada daerah yang menjadi sasaran pembangunan tersebut. Adalah sangat membuang tenaga dan biaya jika membuat tempat wisata tanpa memberi pembinaan kepada masyarakat setempat bahwa tempat wisata tersebut adalah ikon atau sumber pendapatan yang mampu mensejahterakan rakyat di daerah itu. Atau lebih sederhananya, sebuah pembangunan akan menjadi sia-sia jika pemerintah tidak mengenal kebiasaan masyarakat atau potensi yang tepat untuk pembangunan didaerah tersebut.

2.7. Peran Pendidikan dalam Pembangunan

Salah satu tujuan berdirinya negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan pembangunan dunia pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Dalam arti sederhana, pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya pendidikan atau paedagogi berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi Universitas Sumatera Utara dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental Sudirman, 2004. Tujuan utama yang akan dicapai dalam pendidikan adalah membentuk manusia secara utuh holistic yang berkarakter, yaitu mengembangkan aspek fisik, emosi, sosial, kreativitas, spiritual dan intelektual secara optimal serta lifelong learners pembelajar sejati. Dalam pengembangan pendidikan yang berkualitas terdapat Sembilan 9 pilar karakter yang terkandung dalam nilai-nilai universal, antara lain: 1. Cinta Tuhan dan Alam Semesta beserta isinya 2. Tanggung jawab Kedisiplinan dan Kemandirian 3. Kejujuran 4. Hormat dan Santun 5. Kasih Sayang, Kepedulian dan Kerjasama 6. Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras dan Pantang Menyerah 7. Keadilan dan Kepemimpinan 8. Baik dan Rendah Hati 9. Toleransi, Cinta Damai dan Persatuan Megawangi, 2004 Pendidikan yang berkualitas sangat berperan besar dalam menentukan kualitas individu ataupun masyarakat bangsa secara keseluruhan. Di sini perlu mendudukkan pendidikan sebagai sebuah nilai yang tumbuh di masyarakat. Jika nilai pengetahuan begitu dominan dalam setiap gerak masyarakat, dengan sendirinya masyarakat akan Universitas Sumatera Utara berjuang untuk menuntut ilmu tanpa mengenal kata berhenti. Hal tersebut merupakan cikal bakal terbangunnya semangat toleransi, keinginan untuk saling berbagi reciprosity dan semangat kemanusiaan altruism untuk membangun keselamatan, muncul perasaan berharga sense of efficacy, merangsang keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain networking dan saling mempercayai trust.

2.8. Modal Sosial dalam Pengembangan Wilayah