Gambaran Dinamika Diskusi
42
tahu bahwa LSM maupun pihak perbankan sendiri tidak memberi servis pada usaha-usaha baru tersebut. Bagaimana hal tersebut
justru dilakukan oleh aktor di bidang modal ventura?
2. Erfan Maryono LP3ES Ditujukan kepada pihak Bank Purba Danarta dan PT. Sarana Jabar
Ventura
Banyak pengalaman dari LSM-LSM, BRI, memperlihatkan bahwa model-model alternatif yang ditawarkan itu tidak cukup untuk
membuat sebuah perusahaan tumbuh berkembang, atau dengan kata lain, ternyata alternatif-alternatif tersebut tidak menimbulkan
proses kapitalisasi. Saya tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi, apakah karena sistem yang diterapkannya atau karena skala usaha
kecil yang dibinanya yang tidak tepat. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah sistem yang dikembangkan Purba Danarta atau
modal ventura memungkinkan adanya proses kapitalisasi untuk setiap pemberian kreditnya atau tidak? Sebenarnya yang lebih
menarik menurut saya adalah modal ventura, karena pada sistem modal ventura pasti terjadi investasi sehingga memungkinkan
bertambahnya asset yang dimiliki pengusaha-pengusaha kecil dan memperkuat mereka untuk tumbuh. Tolong berikan tanggapan.
Apakah alternatif-alternatif pelayanan usaha-usaha ini Purba Danarta, YMU, maupun modal ventura bisa diperluas?
Maksudnya apakah pelayanan tersebut bisa diterapkan di setiap tempat dan setiap waktu? Sangat penting untuk melihat
kemampuan replikasi dari setiap eksperimen model terutama bagi Bank Purba Danarta. Apa kuncinya sehingga sampai 35 tahun ini,
Bank Purba Danarta bisa tetap melayani usaha kecil dengan laju pertumbuhan yang tetap tinggi dan apakah pertumbuhan bank
tersebut juga memacu pertumbuhan usaha-usaha kecil tersebut atau tetap saja begitu?
Pemberdayaan dan Replikasi Aspek Finansial Usaha Kecil di Indonesia
43
3. Thoha PEP-LIPI Ditujukan kepada M. Zainuddin
Biasanya perumusan policy maupun perumusan skim untuk usaha kecil tidak melibatkan rakyat. Oleh sebab itu jalan keluarnya
menurut Bapak Zainuddin adalah dengan mengupayakan untuk melibatkan masyarakat sebagai pemilik lembaga keuangan. Akan
tetapi yang terjadi saat ini pada YMU, ternyata lebih banyak memberdayakan ekonomi YMU sendiri seperti juga terjadi pada
modal ventura dibandingkan dengan usaha memberdayakan ekonomi rakyat itu sendiri. Dan paling saya kagumi adalah
bagaimana kiat YMU dalam melakukan bisnis di balik yayasan, padahal yayasan itu biasanya selalu berorientasi sosial. Apakah ini
memang untuk menghindari pajak atau bagaimana?
4. Otto Broto Sunaryo IPB Bagaimana cara mendekatkan bank dengan nasabahnya meskipun
keduanya memiliki syarat-syarat tersendiri. Misalnya bila nasabah memerlukan kredit tetapi tidak mempunyai jaminan, sementara
bank sendiri sudah menetapkan syarat 5C. Jika kelayakan hanya dilihat melalui perorangan, barangkali lama sekali untuk
mengajukan kredit. Tetapi jika kelayakan usaha bisa dilihat melalui kelompok seperti terjadi pada P4K oleh penyuluh dan
pada PPHBK oleh LSM ternyata kredit bisa turun lebih mudah dan cepat. Penyalurannya juga bisa langsung kepada kelompok
yang mengajukan kredit didampingi penyuluhnya masing-masing. Karena dalam hal ini terdapat partisipasi dari kedua pendamping,
tentu saja semestinya akan ada biaya tambahan bagi pendampingan tersebut. Bagaimana komentar untuk hal tersebut?
5. Junaidi DEPKOP dan PPK Ditujukan kepada M. Zainuddin
Hampir semua kegiatan YMU adalah mengurus keuangan, mulai dari penjaminan, bagi hasil, penyertaan, dan banyak lagi yang
lainnya. Namun dalam hal ini saya sependapat dengan Bapak Thoha bahwa dengan sistem yang dikembangkan YMU, yang akan
lebih dulu menjadi raksasa adalah YMU-nya itu sendiri. Dalam