Gambar 2.13 Persimpangan dengan 4 fase
b. Waktu Siklus
Waktu siklus cyclus time adalah waktu total dari sinyal lampu lalu-lintas untuk menyelesaikan satu siklus.
Waktu siklus yang disesuaikan berdasarkan pada waktu hijau yang telah diperoleh dan telah dibulatkan, dapat ditentukan dari rumus :
c = ∑g + LTI ……………………..………………………………...…2.1
dimana: g
= waktu hijau detik LTI
= waktu hilang total per siklus detik
Menaikkan waktu siklus dari suatu sistem operasional sinyal lampu lalu-lintas dengan waktu tetap fixed time merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk
meningkatkan kapasitas persimpangan. Semakin tinggi waktu siklus maka kapasitas Fase C
Fase D
Universitas Sumatera Utara
persimpangan semakin tinggi, tetapi semakin tinggi pula antrian dan tundaan yang terjadi. Di Indonesia, menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, waktu
siklus maksimal sebesar 130 detik dan waktu siklus minimal sebesar 40 detik. Angka ini diambil untuk menghindari antrian dan tundaan yang tinggi. Walaupun demikian,
untuk kota-kota dengan kemacetan yang tinggi seperti Jakarta, waktu siklus dapat diambil lebih dari 130 detik untuk menaikkan kapasitas persimpangan.
Tipe Pengaturan Waktu siklus yang disarankan detik
Pengaturan dua fase Pengaturan tiga fase
Pengaturan empat fase 40 - 80
50 - 100 80 – 130
Tabel 2.1 Tabel Waktu Siklus
c. Waktu Hijau
Waktu hijau green time adalah waktu aktual dari suatu fase hijau yang mana pada waktu tersebut lau-lintas mendapat hak jalan melintasi persimpangan.
Waktu hijau efektif dihitung berdasarkan : -
Pada waktu lampu kuning sesudah lampu hijau , maka arus lalu-lintas masih akan terus menyebrangi jalan.
- Walaupun demikian, pada saat lampu kuning arus lau-lintas yang lewat tidak
sebanyak pada saat lampu masih hijau, karena sebagian pengemudi sudah ragu- ragu apakah akan terus atau akan berhenti.
- Pada saat awal lampu hijau, pengemudi masih perlu waktu untuk bereaksi untuk
mulai menyebrangi jalan.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, waktu hijau yang ada masih perlu dikoreksi sehingga besar waktu hijau efektif adalah :
Waktu hijau efektif = Tampilan waktu hijau aktual – kehilangan awal + tambahan akhir
Melalui analisa data lapangan dari seluruh simpang yang telah disurvei telah ditarik kesimpulan bahwa rata-rata besarnya kehilangan awal dan tambahan akhir,
keduanya mempunyai nilai sekitar 4,8 detik. Sesuai rumus yang di atas, untuk kasus standard besarnya waktu hijau efektif menjadi sama dengan waktu hijau yang
ditampilkan. Kesimpulan dari analisa ini adalah bahwa tampilan waktu hijau dan besar arus jenuh puncak yang diamati di lapangan untuk masing-masing lokasi, dapat
digunakan pada rumus di atas untuk menghitung kapasitas pendekat tanpa penyesuaian dengan kehilangan awal dan tambahan akhir.
Gambar 2.14 Tampilan waktu hijau aktual
Universitas Sumatera Utara
d. Waktu Antar Hijau