yang didakwakan terhadap Billu terbukti melanggar Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP, tetapi perbuatan itu bukan merupakan perbuatan tindak pidana onslag dan
melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum. Dari uraian perkara-perkara tersebut di atas, sesungguhnya harus dapat
dibedakan karakteristik perbuatan mana yang termasuk sebagai wanprestasi dalam ranah hukum privat perdata dan mana perbuatan termasuk sebagai delik penipuan
dalam ranah hukum pidana. Penting pula untuk diketahui dan harus bisa dibedakan antara perbuatan wanprestasi dan perbuatan penipuan dalam kaitannya dengan
perjanjian. Oleh sebab itu, pembedaan ini menjadi sorotan penting dan sangat menarik
untuk dibuat penelitiannya, agar semua orang tahu bedanya, akibat-akibat hukumnyanya, khususnya untuk aparat penegak hukum. Maka dalam penelitian ini
dipilih, “Perbedaan Antara Wanprestasi dan Delik Penipuan Dalam Hubungan Perjanjian”, sebagai judul di dalam penelitian ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, menjadi sorotan penting di dalam kajian ini, sehingga dirumuskan dua permasalahan penting yang diteliti di dalam penelitian
ini, yaitu : 1.
Bagaimanakah karakteristik yang membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan delik penipuan dalam suatu perjanjian?
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimanakah penerapan perbuatan wanprestasi dan delik penipuan di dalam
praktik di pengadilan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui dan memahami karakteristik yang membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan delik penipuan dalam suatu perjanjian.
2. Untuk mengatahui dan menganalisis penerapan perbuatan wanprestasi dan
delik penipuan di dalam praktik di pengadilan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sejumlah manfaat yang berguna baik secara teoritis maupun praktis, antara lain:
1. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat membuka wawasan dan paradigma
berfikir dalam memahami dan menganalisis permasalahan hukum antara perbuatan wanprestasi dalam perjanjian dan delik penipuan dalam perjanjian.
Penelitian ini juga bermanfaat menjadi bahan referensi bagi para peneliti selanjutannya dalam memperkaya referensi kajian terhadap wanprestasi dan
delik penipuan. 2.
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi aparat penegak hukum seperti Polisi, Jaksa, Advokat, dan hakim pengadilan. Bagi Polisi,
Jaksa dan Advokat dapat mengetahui dan memahami perbuatan mana yang
Universitas Sumatera Utara
termasuk wanprestasi dan mana yang masuk kategori delik penipuan. Demikian pula manfaat itu sangat berguna bagi hakim-hakim pengadilan yang
berperan penting dalam mengadili gugatan wanprestsi maupun menjatuhkan pidana terkait dengan delik penipuan, sehingga mengetahui dan memahami
kedua aspek ini adalah berbeda satu sama lain.
E. Keaslian Penelitian
Untuk menghindari terjadinya plagiat terhadap karya ilmiah antara karya penelitian ini dengan karya milik orang lain, maka sebelumnya, telah dilakukan
penelusuran di perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan di perpustakaan Pascasarjana Ilmu Hukum USU. Hasil penelusuran ditemukan beberapa judul dan
permasalahan tesis berikut ini: 1.
Tesis karya atas nama Rizaldi NIM: 097005037 berjudul “Tanggung Jawab Bank Atas Bank Garansi Dalam Hal Wanprestasinya Principal”. Fokus kajian
permasalahan dalam tesis ini adalah mengenai tanggung jawab bank pemberi bank garansi sehubungan dengan terjadinya wanprestasi ingkar janji dari
pihak ketiga atau pihak yang menerima bank garansi. Karya ini murni masih mengkaji aspek hukum perdata dari wanprestasi, sedangkan aspek pidana
sama sekali tidak dibahas dalam penelitian ini. 2.
Tesis karya atas nama Akhmad Johari Damanik, NIM: 107005061, berjudul “Tanggung Jawab Para Pihak dan Penyelesaian Sengketa dalam Hal
Terjadinya Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kontruksi”. Fokus
Universitas Sumatera Utara
kajian permasalahan dalam tesis ini adalah tanggung jawab para pihak dalam hal terjadinya wanprestasi khususnya wanprestasi atas kontrak kontruksi.
Karya ini juga murni masih mengkaji aspek hukum perdata dari wanprestasi saja, bukan mengkaji pada aspek pidana.
Sedangkan judul penelitian ini yang akan dibahas adalah “Perbedaan Antara Wanprestasi dan Delik Penipuan Dalam Hubungan Perjanjian” dengan fokus
permasalahan yang dibahas adalah: 1.
Bagaimanakah karakteristik yang membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan delik penipuan dalam suatu perjanjian?
2. Bagaimanakah penerapan perbuatan wanprestasi dan delik penipuan di dalam
praktik di pengadilan? Dari perbandingan rumusan permasalahan dan judul di atas jelas sekali
penelitian sebelumnya dengan penelitian ini, menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Berarti penelitian ini menunjukkan keaslian. Terhadap judul dan rumusan
masalah di dalam penelitian ini tidak ada memiliki kemiripan dengan judul dan permasalahan penelitian sebelumnya, sehingga penelitian ini dikatakan sebagai
penelitian yang asli dan jauh dari unsur plagiat terhadap karya tulis orang lain.
F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional 1. Kerangka Teori