Pemegang Hak dan Legalitas

Laporan Akhir, Kaj ian Kearif an Lokal Masyarakat di Kecamat an Bunguran Barat Kab. Nat una, BPP-PSPL UNRI 62 Jenis sanksi yang akan dituangkan dalam Peraturan Desa dapat dirumuskan dan dimusyawarahkan secara bersama-sama oleh masyarakat, dengan mempertimbangkan masukan dari stakeholder lainnya. Perbedaan penekanan sanksi yang diberikan bagi masyarakat setempat dengan pihak luar adalah bertujuan untuk memperkuat dan menumbuhkan social capital di dalam masyarakat. Modal sosial akan berfungsi sebagai perekat sosial social bonding kehidupan masyarakat dalam melestarikan sumberdaya perairan. Social capital terdiri dari beberapa elemen pokok yang harus dikreasikan dan ditransmisikan melalui mekanisme-mekanisme sosial budaya di dalam sebuah unit sosial Badaruddin, 2005, yaitu : 1. Saling percaya trust, yang meliputi adanya kejujuran honesty, kewajaran fairness, sikap egaliter egalitarianism, toleransi tolerance, dan kemurahan hati generosity. 2. Jaringan sosial networks, yang meliputi adanya partisipasi participations, pertukaran timbal balik reciprocity, solidaritas solidarity, kerjasama colaborationcooperation, dan keadilan equity. 3. Pranata institution, yang meliputi nilai-nilai yang dimiliki bersama shared value, norma-norma dan sanksi-sanksi norm and sanctions, dan aturan-aturan rules. Jaringan kerjasama, norma-norma, dan saksi-sanksi, menurut Putnam 1995, Aldridge et al 2002 dan Wetterberg 2004 menjadi penting karena : 1 Jaringan sosial memperlancar aliran informasi karena adanya norma kerjasama, 2 Kesalahpahaman dapat dikurangi melalui hubungan yang akrab dan komunikatif, 3 Norma kerjasama menumbuhkan rasa saling percaya sesama masyarakat, dan 4 Mengurangi konflik karena adanya sanksi yang disepakati melalui norma kerjasama dan kepercayaan. Peraturan desa yang akan dibentuk harus benar-benar merupakan aspirasi dan keinginan dari semua komponen masyarakat. Penelitian ini tidak sampai pada proses pengidentifikasian apakah semua kelompok masyarakat di kawasan Pulau Tiga menginginkan PERDES pengelolaan sumberdaya perairan. Sehingga kerja keras dari semua komponen COREMAP, Pemerintah Daerah, dan LSM masih sangat dibutuhkan untuk melakukan motivasi, fasilitasi, dan “provokasi positif” pentingnya PERDES ini. Sebagai contoh konsep PERDES dapat dilihat pada Lampiran 3.