Analisis dan Interpretasi Data

LAPORAN AKHIR, Kaj ian Kearif an Lokal Masyarakat di Kecamat an Bunguran Barat Kab. Nat una, BPP-PSPL UNRI 8 Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pelestarian Lingkungan

Lingkungan terdiri dari lingkungan biofisik biotik, fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan biotik meliputi organisme hidup mencakup flora-fauna dan mikroorganisme, sedangkan lingkungan fisik meliputi benda mati antara lain tanah, air dan udara. Sedangkan lingkungan sosial meliputi semua faktor atau kondisi dalam masyarakat yang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis Soemarwoto, 1999. Ketiga komponen lingkungan tersebut menurut Ryadi 1981 terkait dalam hubungan inter-relationship dengan kaidah keseimbangan yang diatur oleh ketertiban alamiah. Selanjutnya Soemarwoto 1997 menambahkan bahwa ekosistem terbentuk oleh variasi komponen lingkungan di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur dengan fungsi dan niche tertentu. Selama masing-masing komponen berfungsi dengan baik, ekosistem akan berada dalam keteraturan dan keseimbangan yang dinamis. Manusia sebagai subsistem lingkungan selalu berinteraksi dengan lingkungan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidupnya. Upaya tersebut diwujudkan dengan melakukan pembangunan, yang bertujuan mengubah keseimbangan lingkungan tertentu ke arah kualitas lingkungan yang dianggap lebih baik. Secara ekologi pembangunan merupakan gangguan terhadap keseimbangan lingkungan, sehingga upaya pelestarian lingkungan merupakan suatu yang janggal jika dihubungkan dengan kegiatan pembangunan. Mitchell, Setiawan, dan Rahmi 2000 menyatakan bahwa konsep pelestarian lingkungan modern mesti berisikan upaya pemanfaatan lingkungan sekaligus memelihara keberlanjutannya. Salah satu paket strategi mempertahankan kelestarian lingkungan adalah: 1 Memperkuat kapasitas perencanaan lokal dengan memasukkan aspek konservasi ke dalam perencanaan spasial, 2 Rasionalisasi hak-hak atas sumberdaya, seperti hak atas tanah, dan 3 Pengembangan area lokal. LAPORAN AKHIR, Kaj ian Kearif an Lokal Masyarakat di Kecamat an Bunguran Barat Kab. Nat una, BPP-PSPL UNRI 9 2.2. Kearifan Masyarakat Lokal dan Perubahannya 2.2.1. Perubahan Sosial dan Kebudayaan Soekanto 1984 dan Lauer 1993 memaparkan bahwa tidak ada satu masyarakat pun yang tidak mengalami perubahan. Perubahan itu normal dan berlanjut, menurut arah yang berbeda di berbagai tingkat kehidupan sosial dengan berbagai tingkat kecepatan Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencakup semua bagian termasuk perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Selo Soemardjan dalam Sugihen, 1996 melihat bahwa perubahan sosial akan mempengaruhi sistem sosial masyarakat termasuk perubahan pada sistem nilai, adat, sikap dan pola perilaku kelompok di dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan dalam masyarakat menurut Soekanto 1993 dapat berupa norma-norma sosial, susunan kelembagaan masyarakat, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain-lain. Selanjutnya menurut Soekanto 1990, jika unsur-unsur pembentuk kebudayaan berubah akan terjadi perubahan pada persepsi, sikap dan perilaku sosial. Menurut Herskovits, ada empat unsur yang membentuk kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik. Gillin Gillin dalam Leibo, 1986, Pasaribu dan Simanjuntak 1986, Leibo 1986 dan Hasan 1988 mengungkapkan bahwa terjadinya perubahan disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena adanya perubahan komposisi penduduk, ideologi maupun difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat teknologi dan kultural, komunikasi dan informasi, kesadaran akan keterbelakangan dan perkembangan dunia pendidikan. Dari hasil penelitian Aprianty 1998, perubahan kebudayaan yang dianut masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, informasi, kondisi alam, aksesibilitas masyarakat dan penguasaan teknologi. Veblen dalam Lauer, 1993 meyakini bahwa perubahan disebabkan pengaruh teknologi dan ekonomi. Sedangkan menurut Lauer 1993, perubahan bisa timbul dari dalam maupun dari luar masyarakat yang diistilahkan dengan faktor endogen dan eksogen. Soekanto 1993 mendeskripsikan bahwa penyebab perubahan endogen antara lain 1 Bertambah atau berkurangnya penduduk, 2 Penemuan-penemuan baru yang