Permasalahan KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN

LAPORAN AKHIR, Kaj ian Kearif an Lokal Masyarakat di Kecamat an Bunguran Barat Kab. Nat una, BPP-PSPL UNRI 4 4. Bagaimana mendesain pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang terkandung di dalam ekosistem terumbu karang, yang bersumber dan berakar dari kearifan lokal masyarakat di Kawasan Pulau Tiga ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengkaji dimensi sosial dan budaya dari kearifan lokal masyarakat di Kawasan Pulau Tiga dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya laut. 2. Mengidentifikasi kearifan lokal apa saja yang pernah dijalankan dan yang masih berlangsung dalam kehidupan masyarakat di Kawasan Pulau Tiga, dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya laut hingga saat ini. 3. Mengkaji jenis-jenis kearifan lokal yang dapat menunjang penyelamatan ekosistem terumbu karang. 4. Mengkaji kemungkinan untuk menggeser atau meningkatkan status kearifan lokal masyarakat dari hukum normatif menjadi hukum legal formal Peraturan Desa. 5. Mendesain pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang terkandung di dalam ekosistem terumbu karang, yang bersumber dan berakar dari kearifan lokal masyarakat di Kawasan Pulau Tiga. 6. Menginisiasi lahirnya kearifan lokal baru untuk penyelamatan ekosistem terumbu karang.

1.4. Luaran

Penelitian ini menghasilkan luaran : 1. Tersedianya data karakteristik sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di Kawasan Pulau Tiga. 2. Tersedianya data tentang dimensi sosial budaya dari kearifan lokal masyarakat yang menyangkut : a. Sistem religius. b. Sistem dan organisasi kemasyarakatan. c. Sistem pengetahuan dan teknologi. d. Sistem mata pencaharian hidup. LAPORAN AKHIR, Kaj ian Kearif an Lokal Masyarakat di Kecamat an Bunguran Barat Kab. Nat una, BPP-PSPL UNRI 5 3. Tersedianya data pengelompokkan kearifan lokal dalam berbagai produk kebudayaan, yaitu : a. Berbentuk ide atau gagasan. b. Berbentuk nilai-nilai religius, adat istiadat, kebiasaan. c. Berbentuk norma. d. Berbentuk peraturan tak tertulis maupun tertulis. 4. Dirumuskannya model pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang terkandung di dalam ekosistem terumbu karang, yang bersumber dan berakar dari kearifan lokal masyarakat di Kawasan Pulau Tiga. 5. Dirumuskannya kearifan lokal baru untuk penyelamatan ekosistem terumbu karang. 1.5. Metode Penelitian 1.5.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan memilih desa-desa yang karakteristik masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, karakteristik wilayahnya merupakan pulau-pulau yang memiliki potensi ekosistem terumbu karang yang besar dan rentanitas kerusakan ekosistem terumbu karangnya juga cukup besar. Atas pertimbangan tersebut dipilih 3 desa yang berada di Kawasan Pulau Tiga, Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Desa-desa tersebut adalah : Desa Sabang Mawang, Desa Sededap dan Desa Pulau Tiga Peta dan kondisi lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.

1.5.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, mulai dari persiapan, studi pendahuluan, penelitian lapangan, pengolahan dan analisis data, dan penyusunan laporan. Alokasi waktu penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persiapan penelitian selama 2 minggu 2. Studi pendahuluan selama 2 minggu 3. Penelitian lapangan selama 4 minggu yang dibagi menjadi 3 desa masing-masing desa kurang lebih 10 hari, 4. Pengolahan dan analisis data selama 4 minggu 5. Penyusunan laporan selama 4 minggu