18
Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim
3.
ELEMEN DASAR BUILDING BLOCKS
KAJIAN RISIKO IKLIM
dari tim kajian risiko iklim harus bisa menulis, mengartikulasikan, dan mendiseminasikan informasi dari hasil temuannya secara jelas. Hal yang penting bahwa tim kota juga harus memiliki pengalaman
dengan isu-isu pembangunan, administrasi publik, perubahan iklim, dan perencanaan perkotaan.
Di bawah ini merupakan kemampuan-kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh tim kajian risiko iklim:
• Kemampuan untuk mengumpulkan data dari berbagai instansi pemerintahan dan juga mengumpulkan sumber-sumber data lainnya yang relevan.
• Kemampuan untuk menstandarisasikan dan mensintesiskan data dari sumber data-data numerik dan dipresentasikan dalam bentuk peta serta format lainnya, yang dapat dikomunikasikan
secara sederhana dan efektif kepada stakeholder lain. • Kemampuan untuk memilih dan mewawancarai stakeholder-stakeholder serta memfasilitasi
FGD Focus Group Discussion atau SLD dengan keterlibatan kelompok dari komunitas yang beragam.
• Kemampuan untuk mereview dokumen perencanaan dan penganggaran pemerintah serta regulasi dan kebijakan yang ada.
• Kemampuan untuk menganalisis dan mensintesiskan informasi ke dalam dokumen.
3.4 SHARED LEARNING DIALOGUESKONSULTASI PUBLIK
SLD merupakan sebuah metode untuk membagikan informasi dan mengumpulkan masukan dari stakeholder internal maupun eksternal dalam suatu kota. Beberapa stakeholder tersebut contohnya
seperti tenaga ahli, pemerintah, universitas, LSM, pihak swasta, dan kelompok komunitas. SLD harus bisa mendorong diskusi untuk berbagi pengetahuan sektoral dari peserta forum dalam rangka untuk
meningkatkan realibilitas dan relevansi kajian kerentanan. Dengan begitu, kualitas dan efektiitas dari pembuatan keputusan akan lebih meningkat. Proses SLD juga dapat membantu memecahkan
batasan-batasan sosial yang dapat menyebabkan suatu kelompok tertentu memiliki perspektif yang sempit terhadap kelompok lainnya. Bentuk dari SLD bisa bermacam-macam mulai dari pertemuan
seperti rapat, workshop, pameran, atau acara kreatif lainnya.
TIPS
Tim Kajian risiko iklim bisa terdiri dari individu-individu yang berasal dari pemerintah kota, akademisi, LSM lokal, dan individu yang kompeten. Pemerintah kota bisa memimpin
proses ini atau menyederhanakan tugas ini, dengan suatu panduan yang mereka berikan kepada lembaga atau universitas yang mengerjakannya.
Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim
19
3.
ELEMEN DASAR
BUILDING BLOCKS
KAJIAN RISIKO IKLIM
PANDUAN LANGKAH-LANGKAH
• Pilihlah tim kendali.
Dari tim kota, pilihlah tim kendali atau pengontrol untuk mengorganisasikan SLD. Tim kendali ini bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola proses SLD.
• Bentuklah SLD Pertama. Tim kendali harus menentukan prioritas dari topik-topik SLD
berdasarkan kebutuhan kota. Beberapa contoh misalnya:
• SLD 1: Pengenalan program dan mendeinisikan terminologi kunci dan memahami
komponen-komponen dari penilaiain risiko. Pertemuan pertama harus bisa memberikan pemahaman kepada seluruh partisipan mengenai proses kajian risiko iklim dan kenapa hal
tersebut penting dilakukan.
• SLD 2: Meninjau kembali dan mendiskusikan hasil-hasil dari draft kajian risiko yang sudah
disusun.
• SLD 3: Mengembangkan strategi-strategi dan pilot project untuk merespon hasil dari kajian
risiko iklim dan mengidentiikasi peluang untuk mengarusutamakan strategi-strategi tersebut ke dalam perencanaan daerah.
• Tentukan peran. Tentukan peran dari tim kendali mencakup siapa yang akan memimpin dan
memfasilitasi pertemuan, dan siapa yang bertugas menjadi sekretarisnotulensi. Perwakilan dari tim kendali yang memiliki peran-peran tersebut harus konsisten menjalankan perannya selama
proses SLD. Tim kota dapat mengimprovisasi proses dan bentuk dari SLD berdasarkan kebutuhan kota, alokasi dana, dan ketersediaan waktu dari tim kota dan stakeholder terkait.
• Identiikasi partisipan. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, perlu diidentiikasi tenaga
ahli lokal, nasional dan bisa juga dari internasional untuk memfasilitasi dan berpartisipasi dalam setiap SLD. Partisipan tersebut bisa meliputi pemimpin komunitas lokal, pemerintah kota, atau
akademisi dari universitas. Walikota atau pejabat kota lainnya jika perlu untuk diundang dalam salah satu pertemuan untuk dapat mendelegasikan tugas dan tanggung jawabnya.
• Pastikan adanya dukungan penuh dari berbagai lembaga. Dukungan dari berbagai lembaga
penting untuk diberikan secara resmi untuk memastikan bahwa setiap orang memahami proses kajian risiko iklim dan memiliki kemauan untuk berkolaborasi.
• Penyelenggaraan SLD. Selenggarakan SLD sesuai dengan tanggal, waktu, dan agenda untuk
SLD yang telah disosialisasikan kepada para partisipan sebelumnya. Pada saat penyelenggaraan SLD ini diharapkan para partisipan sudah mempersiapkan bahan untuk didiskusikan sesuai
agenda yang telah ditentukan.
• Diseminasikan hasil. Tentukan strategi yang tepat dan efektif untuk mensosialisasikan hasil
dari SLD, paling tidak untuk memastikan pemangku kepentingan dan publik yang terkait memahami keberadaan kajian risiko iklim tersebut. Metode diseminasi bisa dilakukan dengan
menyelenggarakan suatu forum atau melalui media komunikasi publikasi seperti pamlet, website pemerintah, radio, televisi, atau koran lokal. Akan tetapi sebelumnya perlu dipastikan terlebih
dahulu bahwa seluruh partisipan dalam SLD sudah memahami ruang lingkupnya.
20
Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim
3.
PRINSIP DASAR BUILDING BLOCKS KAJIAN RISIKO IKLIM
Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim
21
3.
PRINSIP DASAR BUILDING BLOCKS KAJIAN RISIKO IKLIM
3.5 Pengumpulan Data : Sumber dan Metode