PROFIL KOTA ANALISIS KERENTANAN FENOMENA PERUBAHAN IKLIM ANALISIS RISIKO ANALISIS BAHAYA KAPASITAS INSTITUSI DAN MASYARAKAT PROFIL KOTA

Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim 25 4. PENYUSUNAN KAJIAN RISIKO IKLIM TAHAPAN DALAM MENYUSUN KAJIAN RISIKO IKLIM RISK ASSESSMENT

A. PROFIL KOTA

Merupakan gambaran kondisi umum wilayah perkotaan yang dapat dideskripsikan berdasarkan gambaran kondisi isik dan lingkungan perkotaan, kondisi sosial perkotaan, dan kondisi ekonomi perkotaan. Proil kota dapat diperoleh dari dokumen- dokumen perencanaan pembangunan kota maupun dokumen statistik perkotaan.

D. ANALISIS KERENTANAN

Merupakan gambaran kondisi internal perkotaan dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Analisis ini dilakukan dengan menentukan indikator- indikator dan komponen kerentanan wilayah yaitu indikator keterpaparan E, sensitiitas S, dan kapasitas adaptif AC.

B. FENOMENA PERUBAHAN IKLIM

Merupakan analisis kondisi iklim perkotaan di masa kini dan masa yang akan datang untuk memprediksi bahaya yang akan terjadi jika kondisi iklim berubah. Kondisi iklim di masa yang akan datang diperoleh dengan melakukan proyeksi iklim.

E. ANALISIS RISIKO

Risiko merupakan hasil overlay antara bahaya dan kerentanan Affeltranger et al., 2006. Maka, pada tahap ini dilakukan overlay dari hasil analisis pada langkah C dan langkah D.

C. ANALISIS BAHAYA

Pada tahap ini mengidentiikasi bahaya iklim langsung maupun tidak langsung yang terjadi di perkotaan berdasarkan karakter, besaran, dan dampaknya di masa kini dan masa yang akan datang dengan mengacu pada historis terjadinya bencana.

F. KAPASITAS INSTITUSI DAN MASYARAKAT

Pada bagian ini menjelaskan terkait kapasitas adaptasi yang dimiliki oleh perkotaan saat ini baik dari elemen institusi, maupun masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Tahapan-tahapan tersebut dapat dimodiikasi menjadi check list panduan implementasi analisis kajian risiko iklim berdasarkan elemen dasar dan persiapan sebelumnya.

A. PROFIL KOTA

Perubahan iklim tidak terbatas pada batasan administrasi kotadaerah. Beberapa dimensi solusi yang ditawarkan akan terbatas pada batasan administrasi suatu daerah, akan tetapi yang lainnya mungkin berkaitan dengan wilayah yang lebih luas seperti aliran sungai lintas wilayah. Proil mengenai kondisi iklim mikro pada tingkat lokal seperti kerapatan bangunan, kondisi vegetasi, kondisi tanah ✏✑ ✒✓✔ ✕✖ ✓✔ ✗ ✘ ✓✙✚ ✏✗ ✛✗ ✔ ■✜✢■ ✖ ✓ ✑ ✗ ✔ ✗ ✢■ ✣ ■ ✣ ✙ ■ ✣ ■✜ ✕ ✤✑ ✗ ✔ ✗ ✢■ ✣ ■ ✣ ✜ ✓✙✓✔ ❑ ✗ ✔ ✗ ✔ ✥ ✑ ✗ ✔ ✗ ✢ ■ ✣ ■ ✣ ✏ ✗ ✛✗ ✦✗ ✗ ✑ ✘ ✙✕✒ ■✢ ✜ ✕ ❑ ✗ ✒ ✑ ✜ ✗ ✘ ✗ ✣ ■ ❑ ✗ ✣ ■ ✔ ✣ ❑■ ❑ ✚ ✣ ■ ✤ ✗ ✔ ✖ ✗ ✣ ✦ ✗ ✙ ✗ ✜ ✗ ❑ juga tidak boleh terlupakan. Bagian lain dari proil kota adalah ringkasan mengenai kecenderungan dan perubahan paling besar dalam aspek ekonomi, lingkungan, demograi, dan sosial. Berikut ini merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan proil kota. 26 Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim 4. PENYUSUNAN KAJIAN RISIKO IKLIM A1. Informasi umum. TIPS Lihat bagian sumber data untuk membantu mencari informasi data yang dibutuhkan tersebut. Ingat, bahwa daftar data disini belum lengkap Jika anda menemukan data lainnya yang belum disertakan di pedoman ini, sertakanlah pada dokumen CRA kota anda. Lengkapi informasi spesiik seperti koordinat kota, unit administratif, area, dan pemetaan dalam skala wilayah dan juga skala kota, sertakan tabel mengenai informasi dasar mengenai kota. Jelaskan pula mengenai kondisi politikpemerintahan seperti periode pemerintahan kota saat ini dan batasan administratif kota yang lebih rinci jumlah kecamatan, kelurahan, RW, RT, dll. A.2 Aspek Fisik dan Lingkungan. Meliputi kondisi isik buatan dan isik alam dari kota. Proil lingkungan mencakup deskripsi mengenai sungai utama, topograi, luasan ruang terbuka hijau, serta karakter isik alam lainnya. Proil isik buatan mencakup deskripsi mengenai pelayanan dasar yang terdapat di kota. Data- data infrastruktur dari PLN, PDAM dan Pekerjaan Umum, mendeskripsikan cakupan area yang dilayani oleh pelayanan dasar publik di kota. Informasi tersebut harus bisa mendeskripsikan secara numerik dan visual berapa banyak penduduk kota yang dapat mengakses pelayanan dasar tersebut dan juga sebaran geograis penduduk kota. Pelayanan publik meliputi akses terhadap sanitasi, air bersih, listrik, dan pengelolaan limbah padat. Informasi tersebut disertai dengan peta yang menggambarkan distribusi dari pelayanan dasar tersebut. A.3 Aspek Sosial. Meliputi kondisi demograi, pendidikan, dan kesehatan. Kondisi demograi memberikan gambaran mengenai populasi saat ini di kota. Jika memungkinkan, disediakan dalam bentuk tabel dan peta dari jumlah populasi dalam tingkat kelurahankecamatan dan dibuat pertumbuhan rata-rata penduduk dalam kurun waktu 20 tahun terakhir untuk diproyeksikan dalam 20 hingga 30 tahun yang akan datang. Akses terhadap pendidikan dan kesehatan juga merupakan hal yang penting untuk mendeskripsikan akses terhadap pelayanan dasar. Beberapa data yang menarik seperti rata-rata ketidakhadiran partisipasi sekolah, distribusi daerah yang terkena wabah penyakit, dan lokasi dari pusat-pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan dapat ditampilkan jika tersedia. A.4 Aspek Ekonomi. Meli puti kondisi ekonomi dan kemiskinan. Proil ekonomi kota menggambarkan sektor-sektor ekonomi yang berbeda-beda yang berkontribusi terhadap ekonomi kota dalam bentuk diagram lingkaran, dan juga mendeskripsikan sektor ekonomi yang paling berperan besar dalam ekonomi kota. Data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan kondisi tersebut adalah data PDRB Pendapatan Domestik Regional Bruto. Untuk tiga sektor ekonomi utama, jelaskan mengapa sektor tersebut berperan besar terhadap kota dan jelaskan pula kecenderungannya di masa lalu dan saat ini apakah meningkat atau menurun. Untuk proil kemiskinan, kumpulkan data mengenai jumlah keluarga miskin di kota dan hubungkan data tersebut dengan jumlah keluarga total di kota untuk mendapatkan proporsi tingkat kemiskinannya. Jika tersedia informasi mengenai distribusi jumlah keluarga miskin, data tersebut harus dipetakan untuk menggambarkan konsentrasi daerah miskin. Jelaskan dimana saja daerah-daerah yang terdapat keluarga miskin di kota. Panduan Penyusunan - Kajian Risiko Iklim 27 4. PENYUSUNAN KAJIAN RISIKO IKLIM Contoh data proil kota yang dapat digunakan untuk menilai kerentanan kota diantaranya: 1. Peta area kota dengan format dasar GIS .shp atau yang lainnya 2. Data Potensi Desa 3. Data lainnya: a. Data Millennium Development Goals MDG’s kota. Target MDG’s tahun 2015 atau target Sustainable Development Goals SDG’s untuk setelah tahun 2015 b. Dokumen perencanaan yang berlaku di kota: RPJMD, RTRW, RPJPD, master plan, dll. Prioritaskan target dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hal tersebut tidak tercapai c. Data Ruang Terbuka Hijau d. Data Provinsi dalam Angka dan data Kabupaten dalam Angka e. Data jumlah pengguna PDAM, cakupan pelayanan dalam beberapa tahun dan rencana penambahan pengguna serta cakupan pelayanannya f. Dan lain-lain

B. FENOMENA PERUBAHAN IKLIM