SUMBER Sampoerna Agro Consol Bilingual 31 Des 12 Released

are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and for the Years Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 50

3. SUMBER

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY continued Estimasi dan asumsi lanjutan Estimated and assumptions continued Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp69.564.295 2011: Rp42.690.080 Catatan 21. The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The net carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2012 was Rp69,564,295 2011: Rp42,690,080 Note 21. Kenaikanpenurunan 1 persen tingkat diskonto tahunan menyebabkan penurunankenaikan beban imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto masing-masing sebesar Rp2.764.886 dan Rp3.296.816 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. An increasea decrease of 1 percent in the annual discount rate will cause decreaseincrease in the net employee’s benefit expense or net employee benefits liability amounted to Rp2,764,886 and Rp3,296,816, respectively, for the year ended December 31, 2012. Instrumen keuangan Financial instruments Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dapat mempengaruhi secara langsung labarugi Grup. Nilai tercatat aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2012 adalah Rp418.012.649 31 Desember 2011: Rp410.532.328 Catatan 37, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp1.261.073.517 31 Desember 2011: Rp723.884.026 Catatan 37. The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The carrying value of financial assets in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 is Rp418,012,649 December 31, 2011: Rp410,532,328 Note 37, while the carrying value of financial liabilities carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 is Rp1,261,073,517 December 31, 2011: Rp723,884,026 Note 37. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 and for the Years Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 51

3. SUMBER

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY continued Estimasi dan asumsi lanjutan Estimated and assumptions continued Perpajakan Taxes Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan saat timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded. Penentuan provisi perpajakan memerlukan pertimbangan signifikan, yang mana keputusan final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda dari jumlah yang tercatat. Utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp14.562.045 2011: Rp30.503.158. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17b. Determining of the tax provision needs significant judgements, in which the final assessment of those tax provision could differ from the carrying amount. The corporate income tax payable as of December 31, 2012 was Rp14,562,045 2011: Rp30,503,158. Further details are disclosed in Note 17b. Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits. Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup memiliki aset pajak tangguhan - rugi fiskal sebesar Rp32.525.994 2011: Rp9.600.015 Catatan 17f. Rugi fiskal tersebut terkait kepada Entitas-entitas Anak yang tanaman perkebunannya masih belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Grup. As of December 31, 2012, the Group has deferred tax assets - tax losses amounted to Rp32,525,994 2011: Rp9,600,015 Note 17f. These tax losses are related to Subsidiaries where of the plantations are still in immature stage or just started to mature, are not yet expired and may not be used to offset taxable profits elsewhere in the Group. Penurunan nilai aset non - keuangan Impairment of non - financial assets Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.