PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Cakra Mineral Konsol Des 2016

PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain 64

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING Lanjutan

• PT United Mineral Kalimantan UMK, dalam Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel No. 013UMKDD V12013 tanggal 17 Juni 2013. DD menyetujui untuk membeli bijih nikel yang dihasilkan UMK, dengan jumlah minimum sebanyak 50.000 MTbulan danatau 600.000 MTtahun. Jika UMK tidak memenuhi jumlah minimum kuantitas, UMK akan dikenakan penalty sebesar selisih kekurangan kuantitas dikali USD 2. DD dan UMK sepakat bahwa harga jual bijih nikel dengan kadar Ni 1,8 tidak lebih rendah dari 1,7 yaitu sebesar USD 33MT. Setiap perubahan +0,01 Ni akan mempengaruhi harga sebesar +- USD 0,5. Harga ini hanya dapat dijalankan jika harga resmi nikel pada London Metal Exchange tidak lebih rendah dari USD 14.000MT. UMK tidak dapat menjual hasil tambangnya ke pihak lain, jika DD menyerahkan uang muka pembelian minimal sebesar USD 25.000 paling lambat 6 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jangka waktu untuk memulai transaksi jual beli paling lambat 24 bulan sejak ditandatangani perjanjian ini. Jika UMK dalam jangka waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka UMK wajib mengembalikan uang muka pembelian yang diterima dari DD. Pada tanggal 15 Juli 2013, DD telah menyerahkan uang muka sebesar USD 40.000 kepada UMK. DD berhak melakukan penyertaan pada KSH dan UMK masing-masing sebanyak-banyaknya 55 dari modal ditempatkan dan disetor KSH dan UMK, yang dapat dilakukan dengan mengkonversi saldo uang muka atau penyetoran dana secara langsung sebesar nilai nominal. Sampai dengan 31 Desember 2016, tidak terdapat transaksi antara DD dengan ZMI, KSH dan UMK dan tidak ada denda yang dikenakan akibat keadaan Force Majure karena adanya peraturan larangan ekspor Catatan 30. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, uang muka yang dibayarkan masing-masing sebesar Rp 1.074.880.000 dan Rp 1.103.600.000 yang dicatat pada akun uang muka dan biaya dibayar di muka. PT CAKRA MINERAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain 65

30. KELANGSUNGAN USAHA

Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir disusun dengan asumsi Perseroan dan Entitas Anak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada tanggal 11 Januari 2014, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 sebagai perubahan kedua atas PP No. 232010, telah diubah melalui PP No. 242012 PP No. 12014. Untuk melaksanakan PP No. 12014, pada tanggal yang sama, Menteri ESDM juga menerbitkan Peraturan No. 1 Tahun 2014 PerMen ESDM 12014 untuk menggantikan PerMen No. 72012 dan PerMen No. 202013. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut, pada prinsipnya, setiap bijih mentah tidak diperbolehkan untuk diekspor terhitung sejak 12 Januari 2014. Konsentrat didefinisikan sebagai produk olahan. Berdasarkan PerMen ESDM 12014, pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam dan IUP Operasi Produksi non-logam harus melakukan pengolahan dan pemurnian dalam negeri sesuai dengan batas minimum sebagaimana diatur dalam lampiran peraturan tersebut. Sebagai bagian dari peraturan larangan ekspor, produk Perseroan dan Entitas Anak saat ini, yaitu bijih besi dan zircon, belum memenuhi batas minimum yang ditetapkan dalam Permen ESDM 12014. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan Perseroan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang dan merealisasikan aset serta menyelesaikan pembayaran liabilitas dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasian sangat tergantung pada situasi ekonomi makro saat ini dan keberhasilan manajemen Perseroan untuk menyelesaikan sisa utangnya serta kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan Keuangan Konsolidasian tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Untuk mengatasi kondisi tersebut di atas, manajemen merencanakan langkah-langkah berikut: a. Melakukan penyertaan saham pada beberapa perusahaan yang dapat mendukung tersedianya kegiatan usaha bagi Perseroan, misalkan pada sektor pertambangan, antara lain pengangkutan dan perdagangan atas hasil pertambangan memiliki prospek usaha yang menjanjikan. b. Memaksimalkan pengelolaan IUP Zircon yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi zircon mengingat demand zircon yang cukup tinggi. c. Memaksimalkan survey di dalam lingkup IUP Eksplorasi dan mencari lahan-lahan baru yang potensial untuk ditambang serta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. d. Menerapkan perencanaan keuangan yang baik dan segi pengelolaan penerimaan dan pengeluaran seiring dengan peningkatan hasil produksi dan berusaha mencari investor untuk pendanaan modal kerja yang dibutuhkan. e. Menjajaki berbagai peluang penjualan dalam negeri. f. Perseroan dan Entitas Anak akan lebih jauh mengurangi biaya operasi dengan melakukan efisiensi.