Obesitas dengan resistensi insulin. Proses pembentukan cairan ketuban

2.7. Obesitas dengan resistensi insulin.

Obesitas dan hubungannya dengan patologi metabolik sangat sering dan menyebabkan penyakit metabolik, mempengaruhi lebih dari 50 populasi dewasa dan ini akan secara keseluruhan di dunia pada dekade berikutnya dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup lifestyle dan makanan yang berlebihan. Obesitas berhubungan yang tinggi dengan inflamasi, resistensi insulin dan resiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler. Penumpukan jaringan lemak di depot viseral abdomen secara khusus dihubungkan dengan resistensi insulin. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa jaringan lemak mensekresikan protein-protein yang berbeda adipocytokines, dimana mungkin mempunyai peranan penting di dalam perkembangan obesitas yang berhubungan dengan Universitas Sumatera Utara komplikasi, khususnya resistensi insulin. Keadaan-keadaan ini dihubungkan dengan respon inflamasi kronik yang dikarakteristikkan oleh produksi sitokin yang abnormal, peningkatan reaktan fase akut dan aktifasi jalur sinyal inflamasi.

2.8. Proses pembentukan cairan ketuban

Amnion manusia pertama kali dapat diidentifikasi pada sekitar hari ketujuh atau kedelapan perkembangan mudigah. Pada awalnya sebuah vesikel kecil yaitu amnion berkembang menjadi sebuah kantung kecil yang menutupi permukaan dorsal mudigah. Karena semakin membesar amnion secara bertahap menekan mudigah yang sedang tumbuh yang mengalami prolaps ke dalam rongga amnion. Pada awal embriogenesis amnion merupakan perpanjangan dari matriks ekstraseluler dan disana terjadi difusi dua arah antara janin dan cairan ketuban. Pada usia kehamilan 8 minggu terbentuk uretra dan ginjal janin mulai memproduksi urin. Ekskresi dari urin, sistem pernafasan, sistem pencernaan, tali pusat dan permukaan plasenta menjadi sumber cairan ketuban. Pada awal trimester kedua cairan ketuban terdiri dari cairan ekstrasel yang berdifusi melalui kulit janin sehingga mencerminkan komposisi plasma janin. Pada kehamilan 20 minggu kornifikasi kulit janin menghambat difusi ini sehingga ginjal janin mengambil alih peran tersebut dalam memproduksi cairan ketuban. 4,9 Volume cairan ketuban pada setiap minggu usia kehamilan bervariasi, secara umum volume bertambah 10 ml perminggu pada minggu kedelapan usia kehamilan dan meningkat menjadi 60 ml perminggu pada usia kehamilan 21 minggu. Pada usia kehamilan 10 minggu rata-rata volume cairan ketuban adalah 30 ml, usia kehamilan 20 minggu sebanyak 300 ml dan usia kehamilan 30 minggu sebanyak 600 ml. Pada usia kehamilan aterm jumlah cairan ketuban sekitar 800 ml dalam keadaan normal.

2.9. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume cairan ketuban