5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Penghitungan Waktu Standar Metode Kerja Awal dengan metode MOST
Waktu terpilih yang diperoleh nantinya adalah waktu normal karena penentuan waktu yang diperoleh dari metode MOST ini tidak dikaitkan lagi
dengan rating faktor. Angka indeks diperoleh dari kolom paling kiri atau paling kanan pada
tabel. Indeks yang telah diketahui dituliskan di sebelah bagian bawah dari parameter yang bersangkutan.
Untuk memperlihatkan gerakan yang dilakukan berulang pada model urutan memakai tanda kurung pada parameter-parameternya dan jumlah
perulangan ditulis dalam kolom frekuensi juga dalam tanda kurung. Proses perhitungan waktu adalah sebagai berikut:
1. Tambahkan semua nilai indeks untuk parameter yang di dalam kurung. 2. Kalikan nilai di atas dengan jumlah frekuensi yaitu bilangan dalam kurung pada
kolom frekuensi. 3. Tambahkan hasil kali di atas dengan nilai-nilai indeks parameter lainnya.
4. Ubah ke dalam TMU Time Measurement Unit dengan mengalikan 10 Jika semua urutan terjadi lebih dari saru kali dan jumlah kejadiannya sama
maka jumlah frekuensi ditulis tanpa tanda kurung dan proses perhitungan waktunya adalah sebagai berikut:
1. Tambahkan semua bila indeks pada model urutan. 2. Kalikan jumlah indeks di atas dengan jumlah frekuensi sesuai angka pada
Universitas Sumatera Utara
kolom frekuensi. 3. Ubah hasil kali di atas ke dalam TMU dengan mengalikannya dengan 10.
Setelah kegiatan kerja diuraikan atas elemen-elemen gerakan-gerakan, maka elemen-elemen gerakan tersebut diberi parameter sesuai dengan gerakan-
gerakan yang dilakukan. Setelah parameter ditentukan, maka parameter tersebut perlu diberi indeks sesuai dengan nilai indeks yang ada pada tabel most. Setelah
setiap elemen gerakan tersebut diberi parameter dan indeksnya, maka dapat disusun suatu model urutan gerakan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh penghitungan waktu normal dengan menggunakan metode MOST. Sebagai contoh penghitungan diambil satu kegiatan yaitu kegiatan merakit busa
pada triplek. Gerakan ini tergolong kedalam urutan gerakan umum karena gerakan ini dilakukan tanpa menggunakan alat dan tanpa ada hambatan apapun.
Model urutannya adalah A
3
B
10
G
1
A
1
B
10
P
3
A
3
, model urutan ini dibuat berdasarkan model urutan gerakan umum, sedangkan indeks yang terdapat pada
model tersebut diisi dengan menggunakan tabel MOST untuk urutan gerakan umum. Berikut ini merupakan penjelasan dari model tersebut.
A
3
karena pada saat menempel busa pada triplek operator berjalan sejauh 1-2 langkah. B
10
karena pada saat merakit busa pada triplek operator dalam sikap berdiri. G
1
karena operator menjangkau busa yang tergolong objek dengan berat yang ringan. A
1
karena operator pada saat merakit busa berjarak sejauh jangkauan tangan. B
10
karena pada saat marakit busa operator berada dalam keadaan berdiri. P
3
karena operator pada saat merakit busa dengan cara merekatkan busa pada
Universitas Sumatera Utara
triplek. Dan A
3
karena operator melakukan gerakan setelah merakit busa sejauh 1- 2 langkah. Frekuensi gerakan ini sebanyak satu kali.
Sehingga
∑
TMU = {3+10+1+1+10+3+3 x 1} x 10 = 310 Penghitungan waktu standar metode kerja aktual dengan metode MOST
untuk keseluruhan elemen kegiatan dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 5.4. Perhitungan Waktu Baku Aktual dengan Metode MOST PERHITUNGAN WAKTU BAKU DENGAN METODE MOST
Metode Kerja Aktual Kegiatan: Perakitan
No Elemen Pekerjaan
Model Urutan ∑ TMU Frekuensi Waktu
1 Triplek dibawa dari tempat
penumpukan triplek A
6
B
3
G
3
A
1
B
10
P
1
A
6
300 1
300 2
Gergaji dibawa A
3
B
10
G
3
A
1
B
3
P
3
A
3
260 1
260 3
Gergaji digunakan untuk memotong triplek sesuai pola
A
1
B G
3
A
1
B
16
P
6
C
6
A
1
B
3
P
3
A
1
410 1
410 4
Gergaji diletakkan A
1
B G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
120 1
120 5
Bor dibawa A
3
B
10
G
3
A
1
B
3
P
3
A
3
260 1
260 6
Bor digunakan untuk melubangi triplek sebagai tempat kancing
A
1
B G
1
A
1
B
16
P
6
C
16
A
1
B
3
P
3
A
1
490 16
7840 7
Triplek dibawa ke meja perakitan A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 1
300 8
Busa dibawa dari tempat penumpukan busa
A
6
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
6
280 1
280 9
Pisau dibawa dari meja A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 10 Pisau digunakan untuk memotong
busa sesuai pola A
6
B G
1
A
1
B
10
P
6
C
10
A
1
B
3
P
3
A
6
470 10
4700 11 Sisa busa diletakkan
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
3
A
1
100 1
100 12 Pisau digunakan untuk membuat
goresan-goresan pada sisi-sisi busa sbg pola pemotongan kain oscar.
A
1
B
3
G
1
A
1
B
10
P
6
C
16
A
1
B
3
P
3
A
1
400 10
4000
13 Pisau diletakkan A
1
B G
1
A
1
B
3
P
3
A
1
100 1
100 14 Lateks dibawa dari meja
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 15 Triplek diolesi lateks
A
3
B G
1
A
1
B
10
P
3
S
6
A
1
B
3
P A
3
210 10
2100 16 Lateks diletakkan
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 17 Busa ditempel pada triplek
A
3
B
10
G
1
A
1
B
10
P
3
A
3
310 1
310 18 Kancing dibawa
A
1
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 19 Benang nylon dibawa
A
1
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 20 Kancing direkatkan dengan benang
A
1
B G
1
A
1
B
10
P
1
A
6
200 16
3200
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Perhitungan Waktu Baku Aktual dengan Metode MOST Lanjutan PERHITUNGAN WAKTU BAKU DENGAN METODE MOST
Metode Kerja Aktual Kegiatan: Perakitan
No Elemen Pekerjaan
Model Urutan ∑ TMU Frekuensi Waktu
21 Kain quilting dibawa dari tempat penumpukan kain quilting
A
6
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
6
280 1
280 22 Gunting dibawa
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 23 Gunting digunakan untuk
merapikan kain quilting A
6
B G
1
A
1
B
10
P
6
C
6
A
1
B
3
P
3
A
6
460 1
460 24 Gunting diletakkan
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 25 Gun Etona dibawa dari meja
A
1
B G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
120 1
120 26 Gun Etona
digunakan untuk merekatkan kain quilting pada
triplek A
6
B G
1
A
3
B
10
P
6
F
6
A
1
B
3
P
3
A
6
430 1
430
27 Gun Etona diletakkan A
1
B G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
120 1
120 28 Logo Big Land dibawa
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 29 Benang nylon dibawa
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 30 Logo Big Land dipasang dengan
benang nylon A
1
B G
1
A
1
B
10
P
1
A
1
150 1
150 31 Plastik mika dibawa dari tempat
penumpukan plastik mika A
3
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
3
240 1
240 32 Gunting digunakan untuk
memotong plastik mika sesuai spesifikasi
A
3
B
3
G
1
A
1
B
10
P
6
C
6
A
1
B
3
P
3
A
3
400 1
400
33 Gunting diletakkan A
1
B G
1
A
1
B
3
P
3
A
1
100 1
100 34 Gulungan plastik mika dibawa di
tempat penumpukan A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 1
300 35 Bagian kain quilting dilapisi dengan
plastik mika A
3
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
3
220 1
220 36 Gun Etona
digunakan untuk merekatkan plastik mika
A
6
B G
1
A
3
B
10
P
6
F
6
A
1
B
3
P
3
A
6
430 1
430 37 Gun Etona diletakkan
A
1
B G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
120 1
120 38 Triplek dibalikkan
A
1
B
10
G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
220 1
220 39 Gunting digunakan untuk
merapikan plastik mika A
6
B
3
G
1
A
1
B
10
P
6
C
6
A
1
B
3
P
3
A
6
410 1
410 40 Gunting diletakkan
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
3
A
1
100 1
100 41 Plastik non woven dibawa dari
tempat penumpukan plastik non woven
A
6
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
6
280 1
280
42 Bagian triplek dilapisi dengan plastik non woven
A
3
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
3
220 1
220 43 Gun Etona
digunakan untuk merekatkan plastik non woven pada
triplek A
6
B G
1
A
3
B
10
P
6
F
6
A
1
B
3
P
3
A
6
430 1
430
44 Gun Etona diletakkan A
1
B G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
120 1
120
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Perhitungan Waktu Baku Aktual dengan Metode MOST Lanjutan PERHITUNGAN WAKTU BAKU DENGAN METODE MOST
Metode Kerja Aktual Kegiatan: Perakitan
No Elemen Pekerjaan
Model Urutan ∑ TMU Frekuensi Waktu
45 Plastik PE dibawa dari tempat penumpukan plastik PE
A
3
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
3
240 1
240 46 Gunting digunakan untuk
memotong plastik PE sesuai spesifikasi
A
3
B
3
G
1
A
1
B
10
P
6
C
6
A
1
B
3
P
3
A
3
400 1
400
47 Gunting diletakkan A
1
B G
1
A
1
B
3
P
3
A
1
100 1
100 48 Gulungan plastik PE dibawa di
tempat penumpukan A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 1
300 49 Bagian depan sandaran dilapisi
dengan plastik PE A
3
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
3
220 1
220 50 isolatip dibawa
A
1
B G
3
A
1
B
3
P
3
A
1
120 1
120 51 isolatip digunakan untuk
merekatkan plastik PE pada sisi depan sandaran
A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 60
18000
52 Kaki sandaran dibawa dari tempat penumpukan kaki sandaran
A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 1
300 53 Pensil dibawa dari meja
A
3
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
3
220 1
220 54 Pensil digunakan untuk memberi
tanda lubang pada kaki sandaran A
1
B
3
G
1
A
1
B
10
P
6
R
6
A
1
B
3
P
1
A
1
340 4
1360 55 Pensil diletakkan
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 56 Kaki sandaran dibawa ke mesin bor
A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 1
300 57 Bor digunakan untuk memberi
lubang pada kaki sandaran A
1
B
3
G
1
A
1
B
10
P
6
C
6
A
1
B
3
P A
1
330 4
1320 58 Kaki sandaran dibawa ke meja
perakitan A
6
B
10
G
3
A
1
B
3
P
1
A
6
300 1
300 59 Mur dibawa dari tempat
penumpukan mur A
3
B
10
G
1
A
1
B
3
P
1
A
3
220 1
220 60 Obeng dibawa dari meja
A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 61 Obeng digunakan untuk merekatkan
mur pada triplek melalui kaki sandaran
A
1
B
3
G
1
A
1
B
10
P
3
F
6
A
1
B
3
P A
1
300 4
1200
62 Obeng diletakkan A
1
B G
1
A
1
B
3
P
1
A
1
80 1
80 63 Sandaran yang telah selesai disusun
ke tempat penumpukkan sementara A
10
B
10
G
3
A
1
B
3
P
3
A
10
400 1
400 Waktu total
14710 197
58180 Waktu Jam = 58180 x 0.00001 jam = 0,58 jam = 34,91 menit
Kelonggaran yang diberikan berdasarkan rekomendasi ILO : Personal Allowance
: 5
Basic Allowance :
4
Universitas Sumatera Utara
Kelonggaran berdiri :
2 Kelonggaran Posisi Abnormal
: 2
Penggunaan tenaga :
3 Pencahayaan
: 2
Kondisi Atmosfer :
Ketelitian :
2 Kebisingan
: 2
Ketegangan Mental :
1 Berulang-ulang
: 1
Kebosanan :
+ Total Kelonggaran
24 Jadi waktu standar
= Wn x
Allowance 100
100 −
= 34,91 x 100 100-24 = 45, 93 menitsandaran spring bed
Output Standar = 1Ws
Output Standar = 145, 93
Output Standar = 0,02
Jumlah sandaran spring bed yang dapat dirakit dalam 1 hari
= OS x Jumlah jam kerja 1 hari = 0,02 x 7 60 menit
= 0,02 x 420 menit = 9,14
sandaran spring bed hari Jumlah sandaran spring bed yang dapat dirakit dalam 1 hari
≈
9 sandaran spring bed hari
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Perancangan Metode Kerja Usulan