Kelonggaran Allowance LANDASAN TEORI

3.6.4. Perhitungan Waktu Standar pada Metode MOST

Waktu standar didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan pada waktu tertentu, pada tempat tertentu, dan dengan metode kerja tertentu. Tapi pada pengunaan metode MOST dalam mengukur waktu standar, terdapat sedikit perbedaan dengan metode yang lainnya. Perbedaannya adalah waktu yang didapat dari metode MOST adalah waktu normal, sehingga tidak perlu menggunakan rating factor. Untuk mendapatkan waktu bakunya hanya dengan menambahkan allowance terhadap waktu normal yang telah didapat.

3.7. Kelonggaran Allowance

Dalam menentukan waktu baku diperlukan suatu kelonggaran yang dikenal sebagai allowance. Kelonggaran ada tiga bagian, yaitu 19 1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi Personal Allowance : Yaitu kelonggaran yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi-pribadi seorang pekerja, seperti ke WC, ibadah, dan hal-hal pribadi lainnya. 2. Kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan Delay Allowance Yaitu waktu yang diberikan kepada pekerja operator sebagai akibat dari keadaan yang tidak terduga-duga. 19 Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi,Studi Gerak dan Waktu, Surabaya,2000, hal 201. Universitas Sumatera Utara 3. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah Fatique Allowance Yaitu kelonggaran yang diberikan untuk memperpanjang datangnya fatique. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah terdiri dari dua bagian, yaitu kelonggaran tetap dan kelonggaran variabel. Kelonggaran tetap dianggap cukup untuk menghilangkan rasa lelah pekerja yang melakukan pekerjaannya dalam keadaan normal. Hal ini berarti tangan, kaki serta panca indera digunakan secara normal. Tambahan kelonggaran variabel hanya digunakan jika keadaan kerja untuk elemen kerja yang bersangkutan adalah berat. Besarnya faktor kelonggaran yang dibutuhkan untuk keperluan pribadi dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang dianggap berpengaruh tertera pada lampiran. Beberapa contoh yang termasuk hambatan yang tidak terhindarkan adalah: 1. Menerima atau meminta petunjuk kepada petugas 2. Melakukan penyesuaian-penyesuaian mesin 3. Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat-alat yang rusak. 4. Mengambil alat atau bahan dari gudang 5. Mesin berhenti karena matinya aliran listrik Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco yang berlokasi di Jl. Eka Surya Gg. Sidodadi Kelurahan Gedung Johor, Deli Tua, Medan. Objek dari penelitian yang dilakukan adalah operator pada stasiun perakitan sandaran spring bed di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco.

4.2. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel terikat : Elemen kegiatangerakan kerja, jarak jangkauan, urutan pekerjaan aktual pada stasiun perakitan sandaran. 2. Variabel bebas : Waktu pengerjaan sandaran.

4.3. Sifat Penelitian

Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian penelitian kuantitatif deskriptif dengan analisis pekerjaan dan aktivitas yang menggunakan metode pengukuran tidak langsung MOST dalam pengukuran waktu standar. Penelitian ini berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data yang meliputi proses pengumpulan, penyajian, pengolahan data, serta analisis dan interpretasi. Universitas Sumatera Utara