Struktur Kewenangan Formal X

Dilihat dari nilai skor rata – ratanya sebesar 25.29 dengan standar deviasi 5.97, lebih besar dari nilai median antara skor maksimum kurang baik 28 dan skor maksimum baik 21, yaitu 24.5. Indikator ini mendeskripsikan fenomena aktual adanya kecenderungan cost consciousness SKPD di jajaran Pemerintah Kota Medan ke arah yang lebih sadar akan biaya.

5.1.3.3. Struktur Kewenangan Formal X

1 Variabel Struktur Kewenangan Formal dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 3 tiga instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas ketiga instrumen tersebut, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini. Tabel 5.7. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Struktur Kewenangan Formal di Jajaran Pemerintah Kota Medan No. Indikator Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Rata - rata Std STS TS KS S SS Dev F F F F F 1 Bertanggungjawab atas biaya yang terjadi di SKPDnya 2 1.3 22 14.5 40 26.3 46 30.3 42 27.6 11.21 2.69 2 Bertanggungjawab mengatur semua hal pada SKPDnya 2 1.3 11 7.2 45 29.6 48 31.6 46 30.3 3 Jabatan merupakan amanah atas pencapaian target anggaran dan juga pencapaian target output 3 2.0 14 9.2 51 33.6 41 27.0 43 28.3 Sumber : Lampiran 8 Tabel di atas menginterpretasikan penjelasan responden atas variabel struktur kewenangan formal di Jajaran Pemerintah Kota Medan: 1. Untuk instrumen pernyataan bertanggungjawab atas biaya yang terjadi di SKPD, sebanyak 2 responden 1.3 menyatakan sangat tidak setuju, 22 responden 14.5 menyatakan tidak setuju, sebanyak 40 responden 26.3 menyatakan kurang setuju, sebanyak 46 responden 30.3 menyatakan setuju dan sebanyak 42 responden 27.6 menyatakan sangat setuju. Penjelasan di atas mengambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa manajerial di jajaran Pemerintah Kota Medan bertanggungjawab atas biaya yang terjadi di SKPDnya. 2. Untuk instrumen pernyataan bertanggungjawab mengatur semua hal pada SKPDnya, sebanyak 2 responden 1.3 menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 11 responden 7.2 menyatakan tidak setuju, sebanyak 45 responden 29.6 menyatakan kurang setuju, sebanyak 48 responden 31.6 menyatakan setuju dan sebanyak 46 responden 30.3 menyatakan sangat setuju. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa manajerial SKPD di Jajaran Pemerintah Kota Medan mampu mengatur semua hal pada SKPDnya 3. Untuk instrumen pernyataan jabatan merupakan amanah atas pencapaian target anggaran dan juga pencapaian target output, sebanyak 3 responden 2.0 menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 14 responden 9.2 menyatakan tidak setuju, sebanyak 51 responden 33.6 menyatakan kurang setuju, sebanyak 41 responden 27.0 menyatakan setuju dan sebanyak 43 responden 28.3 menyatakan sangat setuju. Penjelasan di atas mendeskripsikan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa jabatan manajerial di Jajaran Pemerintah Kota Medan kurang dimaknai sebagai pertanggung jawaban target anggaran maupun pencapaian target output. Dilihat dari nilai skor rata – ratanya sebesar 11.21 dengan standar deviasi 2.69, lebih besar dari nilai median antara skor maksimum kurang baik 12 dan skor maksimum baik 9, yaitu 10.5. Indikator ini mendeskripsikan fenomena aktual adanya kecenderungan membaiknya struktur kewenangan formal di jajaran Pemerintah Kota Medan.

5.1.3.4. Variabel Karkateristik SIKD X

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kewenangan Formal, Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peranan Manajerial Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kewenangan Informal Terhadap Kinerja Kepala SKPD Di Jajaran Pemerintahan Kota Medan Melalui Cost Consciousness Sebagai Variabel Interve

0 57 202

PENGARUH KOMETMEN ORGANISASI DAN PERAN MANAJER PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SKPD PEMERINTAHAN KOTA MEDAN.

0 5 21

PENGARUH KEWENANGAN FORMAL DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KESADARAN BERBIAYA DI PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

0 2 49

Pengaruh Kewenangan Formal, Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peranan Manajerial Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kewenangan Informal Terhadap Kinerja Kepala Skpd Di Jajaran Pemerintahan Kota Medan Melalui Cost Consciousness Sebagai Variabel Interven

0 0 60

Pengaruh Kewenangan Formal, Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peranan Manajerial Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kewenangan Informal Terhadap Kinerja Kepala Skpd Di Jajaran Pemerintahan Kota Medan Melalui Cost Consciousness Sebagai Variabel Interven

0 1 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Kewenangan Formal, Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peranan Manajerial Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kewenangan Informal Terhadap Kinerja Kepala Skpd Di Jajaran Pemerintahan Kota Medan Melalui Cost Consciousness

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Kewenangan Formal, Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peranan Manajerial Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kewenangan Informal Terhadap Kinerja Kepala Skpd Di Jajaran Pemerintahan Kota Medan Melalui Cost Consciousness Sebag

0 1 10

PENGARUH KEWENANGAN FORMAL, SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH, PERANAN MANAJERIAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KEWENANGAN INFORMAL TERHADAP KINERJA KEPALA SKPD DI JAJARAN PEMERINTAHAN KOTA MEDAN MELALUI COST CONSCIOUSNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVEN

0 3 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Kewenangan Formal, Sistem Informasi Keuangan Daerah, Peranan Manajerial Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kewenangan Informal Terhadap Kinerja Kepala SKPD Di Jajaran Pemerintahan Kota Medan Melalui Cost Consciousness

0 0 19

PENGARUH KEWENANGAN FORMAL, SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH, PERANAN MANAJERIAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KEWENANGAN INFORMAL TERHADAP KINERJA KEPALA SKPD DI JAJARAN PEMERINTAHAN KOTA MEDAN MELALUI COST CONSCIOUSNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVEN

0 0 17