yang sangat tinggi dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul pada unit sub unit
di Jajaran Pemerintah Kota Medan. 9. Untuk instrumen pernyataan peran pengambilan keputusan pejabat pengelola
keuangan di SKPD sehubungan dengan pengalokasian sumber daya dan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan pada unit sub unit, sebanyak 26
responden 17.1 menyatakan sangat rendah, sebanyak 15 responden 9.9 menyatakan rendah, sebanyak 22 responden 14.5 menyatakan sedangragu-
ragu, sebanyak 46 responden 30.3 menyatakan tinggi dan sebanyak 43 responden 28.3 menyatakan sangat tinggi.
Penjelasan di atas menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan tinggi dan beranggapan bahwa pejabat pengelola keuangan SKPD memiliki peran sangat
tinggi dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan pengalokasian sumber daya dan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan pada unit sub
unit di Jajaran Pemerintah Kota Medan. Dilihat dari nilai skor rata – ratanya sebesar 31.07 dengan standar deviasi 11.40,
lebih kecil dari nilai median antara skor maksimum sering = 36 dan skor maksimum jarang = 27 , yaitu 31.5. Indikator ini mendeskripsikan fenomena aktual adanya kecenderungan
keraguan peranan manajerial dalam PKD di jajaran Pemerintah Kota Medan.
5.1.3.6. Variabel Struktur Kewenangan Informal X
4
Variabel struktur kewenangan informal dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 5 lima instrumen pernyataan. Penjelasan responden atas kelima instrumen
tersebut, diinterpretasikan melalui hasil analisis statistik deskriptif berikut ini.
Tabel 5.10. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Struktur Kewenangan Informal X
4
di Jajaran Pemerintah Kota Medan
No. Indikator
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Rata
- rata
Std SK
K S
B SB
Dev F
F F
F F
1 Penambahan dan
perluasan pelayanan
33 21.7
20 13.2
31 20.4
40 26.3
28 18.4
16.07 6.72
2 Penentuan prioritas
strategi instansi 26
17.1 22
14.5 23
15.1 45
29.6 36
23.7 3
Alokasi pembelian fasilitas pada
instansi. 27
17.8 19
12.5 29
19.1 37
24.3 40
26.3 4
Perjanjian mengenai pegawai
baru di instansi. 26
17.1 23
15.1 28
18.4 42
27.6 33
21.7 5
Kebijakan dan prosedur pada
instansi. 30
19.7 22
14.5 22
14.5 42
27.6 36
23.7 Sumber : Lampiran 8
Tabel di atas menginterpretasikan penjelasan responden atas variabel struktur kewenangan informal di Jajaran Pemerintah Kota Medan:
1. Untuk instrumen pernyataan kekuasaan pengambilan keputusan penambahan dan perluasan pelayanan, sebanyak 33 responden 21.7 menyatakan sangat kecil,
sebanyak 20 responden 13.2 menyatakan kecil, sebanyak 31 responden 20.4 menyatakan sedangragu-ragu, sebanyak 40 responden 26.3 menyatakan besar
dan sebanyak 28 responden 18.4 menyatakan sangat besar. Penjelasan di atas mengambarkan bahwa manajerial di Jajaran Pemerintah Kota
Medan diberi kekuasaan yang besar dalam pengambilan keputusan penambahan dan perluasan pelayanan.
2. Untuk instrumen pernyataan kekuasaan pengambilan keputusan penentuan prioritas strategi instansi, sebanyak 26 responden 17.1 menyatakan sangat kecil,
sebanyak 22 responden 14.5 menyatakan kecil, sebanyak 23 responden 15.1
menyatakan sedangragu-ragu, sebanyak 45 responden 29.6 menyatakan besar dan sebanyak 36 responden 18.4 menyatakan sangat besar.
Penjelasan di atas mengambarkan bahwa manajerial di Jajaran Pemerintah Kota Medan diberi kekuasaan yang besar dalam pengambilan keputusan penentuan
prioritas strategi instansi. 3. Untuk instrumen pernyataan kekuasaan pengambilan keputusan alokasi pembelian
fasilitas pada instansi, sebanyak 27 responden 17.8 menyatakan sangat kecil, sebanyak 19 responden 12.5 menyatakan kecil, sebanyak 29 responden 19.1
menyatakan sedangragu-ragu, sebanyak 37 responden 24.3 menyatakan besar dan sebanyak 40 responden 26.3 menyatakan sangat besar.
Penjelasan di atas mengambarkan bahwa manajerial di Jajaran Pemerintah Kota Medan diberi kekuasaan yang sangat besar dalam pengambilan alokasi pembelian
fasilitas pada instansi. 4. Untuk instrumen pernyataan kekuasaan pengambilan keputusan membuat
perjanjian mengenai pegawai baru di instansi, sebanyak 26 responden 17.1 menyatakan sangat kecil, sebanyak 23 responden 15.1 menyatakan kecil,
sebanyak 28 responden 18.4 menyatakan sedangragu-ragu, sebanyak 42 responden 27.6 menyatakan besar dan sebanyak 33 responden 27.6
menyatakan sangat besar. Penjelasan di atas mengambarkan bahwa manajerial di Jajaran Pemerintah Kota
Medan diberi kekuakasan yang besar dalam membuat perjanjian mengenai pegawai baru di instansi.
5. Untuk instrumen pernyataan kekuasaan pengambilan keputusan membuat kebijakan dan prosedur pada instansi, sebanyak 30 responden 19.7 menyatakan
sangat kecil, sebanyak 22 responden 14.5 menyatakan kecil dan sedangragu- ragu, sebanyak 42 responden 27.6 menyatakan besar dan sebanyak 36
responden 27.6 menyatakan sangat besar. Penjelasan di atas mengambarkan bahwa manajerial di Jajaran Pemerintah Kota
Medan diberi kekuakasan yang besar dalam membuat kebijakan dan prosedur pada instansi.
Dilihat dari nilai skor rata – ratanya sebesar 16.07 dengan standar deviasi 6.72, lebih kecil dari nilai median antara skor maksimum besar= 20 dan skor maksimum
sedangragu-ragu = 15, yaitu 17.5. Indikator ini mendeskripsikan fenomena aktual adanya kecenderungan keraguan terhadap struktur kewenangan informal manajerial di jajaran
Pemerintah Kota Medan. Untuk lebih jelasnya, hasil analisis deskriptif keseluruhan variabel yang diteliti
dalam penelitian ini dirangkum pada Tabel berikut ini.
Tabel 5.11. Hasil Analisis Deskriptif
Statistics
Kinerja Manajerial KM
Cost Consciousness
CC Struktur
Kewenangan Formal KWF
Karakteristik SIKD KSIKD
N Valid
152 152
152 152
Missing Mean
18.4474 25.2895
11.2105 32.3092
Mode 7.00
28.00 12.00
41.00
a
Std. Deviation 10.86326
5.96750 2.68583
7.31978 Minimum
7.00 14.00
3.00 13.00
Maximum 35.00
35.00 15.00
44.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
Peranan Manajerial dalam PKD
PMdPKD Sturuktur
Kewenangan Informal SKIf
N Valid
152 152
Missing Mean
31.0724 16.0658
Mode 41.00
6.00
a
Std. Deviation 11.40181
6.71725 Minimum
9.00 5.00
Maximum 45.00
25.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber : Lampiran 9
5.1.4. Pengujian Asumsi Klasik 5.1.4.1.