dua atau lebih rentang waktu yang berbeda. Misalnya struktur masyarakat Indonesia pada masa pra kemerdekaan, setelah merdeka, orde lama, orde baru, reformasi, dan seterusya.
Yang harus dipahami adalah bahwa suatu hal baru yang sekarang ini bersifat radikal, mungkin saja beberapa tahun mendatang akan menjadi konvensional, dan beberapa tahun lagi akan menjadi
tradisional. Bahwa perubahan sosial dapat dipastikan terjadi dalam masyarakat, karena adanya ciri-ciri
sebagai berikut : a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, hanya ada
yang cepat dan ada yang lambat b. Perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga lain
c. Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial d. Disorganisasi sosial akan diikuti oleh re-organisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi
e. Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya akan kait-mengkait.
2.8. Faktor-faktor perubahan sosial.
Neil J. Smelser berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yaitu meliputi kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat, dan lainnya. Dalam setiap prakteknya di lapangan, perubahan sosial dapat terjadi sangat lambat maupun sangat cepat. Hal ini tergantung pada faktor-faktor yang menunjang
perubahan sosial dalam masyarakat tersebut. Pada konsep-konsep yang ada, faktor-faktor ini dibagi menjadi 2, yakni faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor-faktor ini lah yang menentukan
bagaimana laju perubahan sosial dalam masyarakat. http:prasetyowidi.wordpress.com20100103faktor-pendukung-dan-penghambat-perubahan-
sosial
Universitas Sumatera Utara
a. Internal Factor Faktor Dalam Internal factor
faktor dalam adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu, kelompok
ataupun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat.
Adapun penyebab faktor perubahan sosial dalam adalah : 1 Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan
penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah orang akan
mengenal hak milik atas tanah, mengenal sistem bagi hasil, dan yang lainnya dimana sebelumnya mereka tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan
berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi sosial. Hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
2 Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru discovery ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk
penemuan lama invention. Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Proses tersebut meliputi
suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru yang diterima, dipelajari dan akhirnya
dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery
adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery
Universitas Sumatera Utara
sendiri akan berubah menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.
3 Munculnya berbagai bentuk pertentangan conflict dalam masyarakat. Pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Misalnya
saja pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan sebaliknya generasi tua tidak
menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti mengakibatkan perubahan dalam masyarakat.
4 Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu membuat terjadinya perubahan- perubahan besar. Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat
berubahnya segala tata cara yang berlaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda. Misalnya, Revolusi
Rusia Oktober 1917 yang mampu menggulingkan pemerintahan ke kaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis.
Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b. External Factor Faktor luar Selain internal factor factor dalam, pada masyarakat juga dikenal external factor. External
factor faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menyebabkan
timbulnya perubahan pada masyarakat. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari luar masyarakat sebab ekstern.
Adapun penyebab faktor luar adalah : 1 Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah
untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami
Universitas Sumatera Utara
tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan
pada struktur dan pola kelembagaannya. 2 Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan
perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah. Misalnya, terjadinya perang antar suku ataupun
Negara. Hal ini akan berakibat munculnya perubahan-perubahan pada suku atau negara yang kalah. Pada umunya mereka yang menang akan memaksakan kebiasaan-kebiasaan yang biasa
dilakukan oleh masyarakatnya atau kebudayaan yang dimilikinya kepada suku atau negara yang mengalami kekalahan. Contohnya, jepang yang kalah perang dalam Perang Dunia II,
masyarakatnya mengalami perubahan-perubahan yang sangat berarti. 3 Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan
menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut
cultural animosity . Adanya proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing ini disebut dengan
akulturasi. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser
atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. Pengaruh-pengaruh itu dapat timbul melalui proses perdagangan dan penyebaran agama.
http:prasetyowidi.wordpress.com20100103faktor-pendukung-dan-penghambat-perubahan- sosial
Faktor-faktor perubahan ini juga sebagian hampir mirip dengan fkator yang mempengaruhi kehidupan masyarakat keturunan Tionghoa di Medan, sebagai logika dari kehidupan masyarakat
pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor Pendukung dan Penghalang Proses Perubahan 1. Faktor pendorong terjadinya perubahan