DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
1. BAGAN
4.1. Bagan struktur organisasi pada PT.Telkom .............................................. 29
2. GAMBAR
4.1. Logo PT Telkom Indonesia,Tbk ............................................................... 34
4.2. Maskot PT Telkom Indonesia,Tbk ............................................................ 36
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SPEEDY
Studi Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.Witel Sumut Barat
Nama
: Erwinto Siburian NIM
: 090907137 Prodi
: Ilmu Administrasi NiagaBisnis Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, Se.Msc
ABSTRAK
Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan berkaitan erat dengan kepuasan
pelanggan. Apabila kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan bertahan dalam jangka waktu yang lama, maka pelanggan akan bersikap loyal terhadap suatu
produk tertentu. Pelayanan yang berkualitas tentunya akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan harapan mereka. Berdasarkan pra penelitian
yang dilakukan oleh penulis masih ada keluhan pelanggan atas sistem pelayanan Telkom Speedy. Keluhan tersebut seperti gangguan koneksi yang terputus,
pelayanan yang kurang cepat dalam menangani keluhan pelanggan. serta pelayanan customer contact yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisa dan mengetahui apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Telkom Speedy pada PT Telekomunikasi
Indonesia,Tbk.Medan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan speedy. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear sederhana untuk melihat
pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka hasilnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pelanggan.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
EFFECT OF SERVICE QUALITY ON CUSTOMER LOYALTY SPEEDY
Study on Studi Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.Witel Sumut Barat
Name : Erwinto Siburian
NIM : 090907137
Dept : Science Business Administration Business
Faculty : Social and Political Sciences
Supervisor : Karlonta Nainggolan, Se.Msc
ABSTRACT
Quality of service is one of the factors affecting the level of customer loyalty. Customer loyalty is closely related to customer satisfaction. If the
satisfaction perceived by customers survive in the long term, then the customer will be loyal to a particular product. Service quality will certainly be able to meet
the needs of consumers in accordance with their expectations. Based on the pre- study conducted by the authors are still no customer complaints on Telkom
Speedy service system. Complaints such as impaired connection disconnected, service fast enough to handle customer complaints. and customer contact services
that are less good. The purpose of this study is to analyze and determine whether the effect of service quality on customer loyalty Telkom Speedy on PT
Telekomunikasi Indonesia, Witel Sumut Barat.
The method used in this study is a quantitative method, where the sampling technique conducted accidental sampling. The population in this study
are all speedy customer. Data analysis was performed using simple linear regression to see the impact of service quality on customer loyalty.
Based on the results of research conducted, then the result is a significant difference between service quality on customer loyalty.
Keywords: Quality of Service, Customer Loyalty
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SPEEDY
Studi Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.Witel Sumut Barat
Nama
: Erwinto Siburian NIM
: 090907137 Prodi
: Ilmu Administrasi NiagaBisnis Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Karlonta Nainggolan, Se.Msc
ABSTRAK
Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan berkaitan erat dengan kepuasan
pelanggan. Apabila kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan bertahan dalam jangka waktu yang lama, maka pelanggan akan bersikap loyal terhadap suatu
produk tertentu. Pelayanan yang berkualitas tentunya akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan harapan mereka. Berdasarkan pra penelitian
yang dilakukan oleh penulis masih ada keluhan pelanggan atas sistem pelayanan Telkom Speedy. Keluhan tersebut seperti gangguan koneksi yang terputus,
pelayanan yang kurang cepat dalam menangani keluhan pelanggan. serta pelayanan customer contact yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisa dan mengetahui apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Telkom Speedy pada PT Telekomunikasi
Indonesia,Tbk.Medan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan speedy. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear sederhana untuk melihat
pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka hasilnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pelanggan.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
EFFECT OF SERVICE QUALITY ON CUSTOMER LOYALTY SPEEDY
Study on Studi Pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.Witel Sumut Barat
Name : Erwinto Siburian
NIM : 090907137
Dept : Science Business Administration Business
Faculty : Social and Political Sciences
Supervisor : Karlonta Nainggolan, Se.Msc
ABSTRACT
Quality of service is one of the factors affecting the level of customer loyalty. Customer loyalty is closely related to customer satisfaction. If the
satisfaction perceived by customers survive in the long term, then the customer will be loyal to a particular product. Service quality will certainly be able to meet
the needs of consumers in accordance with their expectations. Based on the pre- study conducted by the authors are still no customer complaints on Telkom
Speedy service system. Complaints such as impaired connection disconnected, service fast enough to handle customer complaints. and customer contact services
that are less good. The purpose of this study is to analyze and determine whether the effect of service quality on customer loyalty Telkom Speedy on PT
Telekomunikasi Indonesia, Witel Sumut Barat.
The method used in this study is a quantitative method, where the sampling technique conducted accidental sampling. The population in this study
are all speedy customer. Data analysis was performed using simple linear regression to see the impact of service quality on customer loyalty.
Based on the results of research conducted, then the result is a significant difference between service quality on customer loyalty.
Keywords: Quality of Service, Customer Loyalty
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan yang pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perubahan diberbagai aspek kehidupan
manusia. Salah satu aspek perubahan tersebut adalah dibidang komunikasi dan informasi. Komunikasi dan informasi merupakan suatu hal penting yang dianggap
mampu membantu kehidupan manusia. Sejak ditemukannya alat komunikasi, pola dan cara hidup manusia menjadi berubah serta gerak hidup manusia menjadi lebih
mudah dan terasa dekat. Kebutuhan manusia di era globalisasi akan jasa komunikasi dan informasi
sudah menjadi salah satu kebutuhan utama. Pilihan-pilihan layanan telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu media komunikasi dan informasi yang paling populer saat ini adalah media internet. Di era globalisasi internet
sangat berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan manusia. Fungsi dan manfaat internet dapat membantu dan mempermudah kegiatan serta pekerjaan yang
dilakukan oleh manusia. Jumlah populasi manusia yang terus bertambah banyak serta perkembangan dan kemajuan tehnologi di era globalisasi membuat tingkat
kebutuhan manusia akan internet semakin meningkat. Pertumbuhan akses internet saat ini sangat pesat. Sejak masuknya internet
sekitar tahun 1994, Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 telah mencapai 63 juta orang atau sekitar 24,23 dari jumlah penduduk Indonesia,
Universitas Sumatera Utara
demikian hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII http:techno.okezone.comread2013041055789130redirect. Data tersebut
menunjukkan bahwa pertumbuhan internet di Indonesia berkembang sangat pesat. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk sebagai salah satu operator layanan
internet memberikan salah satu produk yaitu speedy yang merupakan layanan akses internet yang dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan
kecepatan hingga 384 Kbps dan kecepatan maksimal 1000 Kbps dari modem sampai dengan sentral Telkom. Sebagai salah satu provider layanan internet, PT
Telkom menghadapi persaingan dan kompetisi yang luar biasa. Hal tersebut menyebabkan PT Telkom harus siap bersaing dengan banyaknya provider layanan
internet. Hingga saat ini terdapat 5 lima provider utama yang menyediakan akses internet yaitu Telkom TelkomSpeedy, Telkomsel TelkomselFlash, Indosat
M2, First Media Fastnet dan XL Excelcomindo. Perusahaan harus dihadapkan dengan persaingan yang ketat dalam membangun usaha layanan
internet. Hal ini akan membuat pelanggan dengan mudah berpindah ke provider lain karena kualitas yang ditawarkan lebih baik. Oleh karena itu provider harus
dapat memberikan keunggulan dari produk dan layanan mereka agar dapat mempertahankan pelanggannya, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan
perusahaannya. Loyalitas pelanggan adalah kunci sukses bagi perusahaan, tidak hanya
dalam jangka pendek, tetapi juga menjadi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Loyalitas pelanggan merupakan komitmen pelanggan untuk
bertahan dalam menggunakan suatu produkjasa, melakukan pembelian ulang
Universitas Sumatera Utara
terhadap suatu produk atau jasa secara konsisten. Untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, perusahaan dituntut untuk merancang strategi pemasaran yang baik.
Loyalitas pelanggan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan khususnya loyalitas
pelanggan. Apabila kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan bertahan dalam jangka waktu yang lama, maka pelanggan akan bersikap loyal. Disamping kualitas
produk, pertimbangan harga, kualitas pelayanan yang baik juga dapat menunjang kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan perbedaan daya guna yang
dirasakan konsumen perceived performance atau perceived outcame dan harapan yang ada. Pelayanan yang berkualitas tentunya dapat memenuhi
kebutuhan konsumen sesuai dengan harapan mereka. Sedangkan berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh penulis masih ada keluhan pelanggan atas sistem
pelayanan PT Telkom. Keluhan tersebut seperti gangguan koneksi speedy yang terputus, pelayanan PT Telkom yang kurang cepat dalam menangani keluhan
pelanggan, serta pelayanan customer contact yang kurang baik. Pada penelitian ini, peneliti berusaha mencari referensi yang mendukung
masalah penelitian. Penelitian terkait dengan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. Sari 2010 dalam penelitiannya
yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Restoran Terhadap Loyalitas Pelanggan Sakana Japanese Restaurant di Delonix Hotel Karawang.
Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulann bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap terhadap loyalitas pelanggan Sakana Japanese
Restaurant di Delonix Hotel Karawang.
Universitas Sumatera Utara
Esra 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pelayanan, Kelengkapan Produk dan Kemudahan Akses Produk Impor Terhadap Loyalitas
Konsumen Toko Alat Musik Raja Sport”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen
Toko Alat Musik Raja Sport. Kemudian Hawari 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Pemasaran Relasional dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel Garuda Plasa Medan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Hotel Garuda Plasa Medan.
Hadiyati 2008 yang berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia
Persero Kantor Pos Lawang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Selanjutnya dalam penelitian Latifah 2010 yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Plasa
Telkom Kandatel Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Customer Service berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan
Pada Plasa Telkom Kandatel Yogyakarta. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan Speedy pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel
Sumut Barat.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan dalam latar belakang, maka
yang menjadi rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : “Adakah Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Speedy
pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.Witel Sumut Barat.” 1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan speedy pada
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Witel Sumut Barat. 1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hal yang diharapkan dari hasil penelitian
yang dilakukan. Manfaat penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dalam menganalisa permasalahan di lapangan.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapakan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang mengkaji masalah pelayanan dan loyalitas.
3. Secara metodologi, penelitian ini memperkaya indikator pengukuran tentang pelayanan dan loyalitas.
4. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan dan evaluasi bagi PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk untuk meningkatkan kualitas
pelayanan demi meraih pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KERANGKA TEORI
Teori merupakan landasan bagi penulis untuk memudahkan penulis dalam menyusun penelitian ini. Kerangka teori digunakan untuk memberikan landasan
berpikir yang berguna untuk memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah. Kerlinger 1986 dalam Erlina 2011: 34 mendefinisikan bahwa teori merupakan
suatu kumpulan konstruk atau konsep, defenisi dan proporsi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan antara variabel.
Kemudian Vredenbergt 1978 dalam Juliandi 2013: 40 menyatakan bahwa teori berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara sutau gejala dan pengamatan yang
telah dilakukan ; meramalkan fungsi dari gejala-gejala yang diamati berdasarkan
pengetahuan yang telah dipersoalkan oleh teori. 2.1. Kulitas Pelayanan
2.1.1. Defenisi Kualitas
Kualitas merupakan kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk membicarakan masalah barang atau jasa dari sebuah
produk perusahaan. Kualitas dijadikan sebagai ukuran atau tolak ukur untuk membedakan barangjasa dari suatu perusahaan terhadap perusahaan yang
lainnya. Menurut Crosby 1979:58 dalam Nasution 2004:41 kualitas adalah conformance to requirement, yaitu kesesuaian dengan yang disyaratkan atau
distandarkan. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan Goetsch dan Davis 1995 dalam
Tjiptono 1996:48 menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
Universitas Sumatera Utara
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkaran yang memenuhi atau melebihi harapan. Lebih lanjut Feigenbaum dalam Nasution
2004:41 menyatakan bahwa kualitas adalah kepuasaan pelanggan sepenuhnya full customer satisfaction. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapat
memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang
diharapkan konsumen atas suatu produk.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan suatu tolak ukur yang digunakan dalam menilai tingkat
baiknya suatu produk yang dapat memenuhi harapan konsumen. 2.1.2. Defenisi Kualitas Pelayanan
Pada umumnya defenisi pelayanan sangat beragam. Pada dasarnya setiap interaksi perusahaan dengan pelanggan adalah sebuah bentuk dari layanan
pelanggan. Bentuk interaksi tersebut bermacam-macam bisa lewat telepon, surat, email atau tatap muka langsung. Semua bentuk kontak dengan pelanggan tersebut
memiliki tanggung jawab yang sama terhadap persepsi konsumen mengenai suatu bisnis dan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan ketika berhubungan
dengan kegiatan bisnis tersebut. Menurut Gronroos dalam Ratminko 2005:2 pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan
pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumenpelangan. Lebih lanjut Kotler 1996:467 dalam Nasution 2004:6
mendefinisikan pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Kemudian Zeithaml et.al 1990:19 dalam
Fajar 2008:88 mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai : ”The extent of discrepancy between customers expectation or desire and their
perceptions”.kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan dalam besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat
persepsi mereka
Berdasarkan pengertian diatas maka kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan,
kemampuan dan keramah-tamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat yang dapat memenuhi harapan-harapan dari pelanggan untuk kepuasan konsumen.
Pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standart
yang telah ditetapkan. Kemampun tersebut didukung oleh sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang dimiliki. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan
oleh PT Telkom adalah pelayanan kepada pelanggan selama mereka menggunakan produk speedy mulai dari pemasangan speedy, sistem pembayaran
hingga proses penanganan keluhan, kerusakan serta gangguan yang dialami oleh
pelanggan yang dilakukan oleh pegawai Telkom.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Untuk mewujudkan pelayanan yang baik terdapat beberapa faktor pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
Menurut Kasmir 2004: 33 terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu :
1. Manusia karyawan Karyawan perusahaan merupakan orang yang bertugas untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu faktor kualitas SDM sangat mempengaruhi kualitas pelayanan suatu
perusahaan. 2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung terciptanya pelayanan yang baik sebuah perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk dioperasikan oleh manusia dalam melakukan pekerjaan. Sarana dan
prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini.
2.1.4. Manfaat Pelayanan Nasution 2004: 45 mengemukakan beberapa manfaat yang didapatkan,
apabila sebuah perusahaan dapat memaksimalkan kualitas pelayanan, yaitu : 1. Loyalitas Pelanggan yang lebih besar
Pelayanan prima yang dilakukan oleh perusahaan dalam melayani pelanggan atau konsumen akan dapat menimbulkan kepuasan tersendiri
Universitas Sumatera Utara
bagi pelanggan yang pada akhirnya akan menumbuhkan loyalitas pelanggan dalam menggunakan produk tersebut. Pelanggan akan setia
untuk tetap menggunakan produkjasa yang mereka tawarkan. 2. Pangsa pasar yang lebih besar
Pangsa pasar adalah bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para
pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Dengan tumbuhnya loyalitas pelanggan yang lebih besar, akan meningkatkan tingkat
penjualan dari sebuah perusahaan. 3. Harga saham yang lebih tinggi
Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar modal. Apabila permintaan pasar terhadap produkjasa yang ditawarkan oleh perusahaan semakin meningkat, maka
harga saham juga akan meningkat. 4. Harga jual yang lebih tinggi
Salah satu faktor yang ikut menentukan harga jual adalah permintaan dari konsumen. Apabila permintaan semakin meningkat maka harga juga
akan naik. Oleh karena itu seiring dengan meningkatnya permintaan pelanggan maka harga jual akan semakin tinggi.
5. Produktivitas yang lebih besar Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan kaitan antara
keluaran atau hasil yang dicapai dengan sumber atau masukan yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mencapai hasil. Dengan kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal akan
menjadi sarana promosi yang tidak memerlukan biaya tambahan.
2.1.5. Karakteristik Pelayanan
Menurut Kotler 2000:429 dalam Hurriyati 2005:29, pelayanan mempunyai empat ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program
pemasaran yaitu intangibility, inseparability, variability, dan Perishability.
1. Intangibility Tidak Berwujud
Pelayanan itu tidak berwujud oleh karena itu konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka
membelinya. 2. Inseparability Tidak Terpisahkan
Pelayanan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika
konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan
untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas.
3. Variability Bervariasi
Pelayanan yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung dari siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini
mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standart.
Universitas Sumatera Utara
4. Perishability Mudah Musnah
Pelayanan itu sifatnya tidak dapat disimpan atau mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan mendatang. Keadaan musnah ini
bukanlah suatu masalah jika permintaanya stabil, mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka
perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan persiapan pelayanannya.
2.1.6. Indikator Kualitas Pelayanan
Dalam melakukan evaluasi terhadap pelayanan, pelanggan pada umumnya menggunakan atribut sebagai penentu kualitas pelayanan. Menurut Berry
1991:216 dalam Nasution 2004:57 terdapat lima indikator yang dapat
dijadikan sebagai penentu kualitas pelayanan sebagai berikut:
1. Tangibles bukti langsung, yaitu penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya.
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. 2. Reliability kehandalan, yaitu kemampuan perusahaan memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara terpercaya dan akurat. 3. Responsivenes daya tanggap, yaitu suatu kemauan dan keinginan para
staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap dengan penyampaian informasi
secara jelas. 4. Assurance jaminan, yaitu pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
Universitas Sumatera Utara
percaya pelanggan kepada perusahaan, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
5. Emphaty empati, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami
kebutuhan pelanggan.
2.2. Loyalitas Pelanggan 2.2.1. Defenisi Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan merupakan kunci utama perusahaan untuk tetap bisa bertahan dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis. Jika suatu
perusahaan ingin tetap mempertahankan kelangsungan bisnisnya maka perusahaan harus bisa menumbuhkan sikap loyal dari konsumennya. Sebaliknya apabila
perusahaan tidak mampu menciptakan loyalitas maka kegiatan operasional
perusahaaan tidak akan berjalan dengan baik.
Banyak pengertian dari loyalitas pelanggan diantaranya adalah menurut Oliver 1996:392 dalam Hurriyati 2005:129 mengungkapkan pengertian
Loyalitas Pelanggan sebagai berikut : Customer Loyalty is deefly held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service consistenly in the future,
despite situasional influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior. Dari pengertian tersebut loyalitas adalah komitmen dari para
pelanggan untuk bertahan dalam menggunakan suatu produkjasa. Adanya komitmen dari pelanggan untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian
ulang terhadap suatu produk atau jasa secara konsisten.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut, menurut Griffin 2002:4 dalam Hurriyati 2005:129 mendefinisikan bahwa loyalitas sebagai berikut : Loyalty is defined as non
random purchase expressed over time by some decision making unit. Berdasarkan definisi tersebut loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus
terhadap barangjasa suatu perusahaan yang dipilih.
Menurut Hermawan 2003 :126 dalam Hurriyati 2005:126 Loyalitas merupakan manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki,
men-support, mendapatkan rasa aman dan membangun keterikatan serta menciptakan emotional atcachment. Sedangkan pengertian loyalitas dalam the
oxford English dictionary adalah : a strong feeling of support and allegiance; aperson showing firm and costant support. Dari defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa loyalitas merupakan kedalaman perasaan manusia terhadap
suatu hal, apakah keluarga, teman, organisasi atau merek.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan komitmen dari pelanggan untuk tetap bertahan dan setia dalam
menggunakan suatu produk dengan melakukan pembelian yang berulang-ulang. 2.2.2. Manfaat Loyalitas Pelanggan
Sebuah perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal akan memperoleh manfaat atau keuntungan. Menurut Griffin 2002:13 dalam Hurriyati
2005:129 terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh sebuah perusahaan apabila memiliki pelanggan loyal yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Dapat mengurangi biaya pemasaran karena biaya untuk menarik konsumen baru lebih mahal
2. Dapat mengurangi biaya transaksi seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, dan lain-lain
3. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen karena penggantian konsumen yang lebih sedikit
4. Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan.
5. Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas.
6. Dapat mengurangi biaya kegagalan.
2.2.3. Tahapan Loyalitas Pelanggan
Niegel Hill 1996:60 dalam Hurriyati 2005:132 membagi loyalitas dalam enam tahapan yaitu sebagai berikut :
1. Suspect
Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli membutuhkan barangjasa, tetapi belum memiliki informasi tentang barangjasa
perusahaan. 2.
Prospect Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu, dan
mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada tahap ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah mengetahui keberadaan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dan jasa yang ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain word of mouth.
3. Customer
Pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan, tetapi tidak mempunyai perasaan positif terhadap perusahaan,
loyalitas pada tahap ini belum terlihat. 4.
Clients Meliputi semua pelanggan yang telah membeli barangjasa yang
dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan ini berlangsung lama, dan mereka telah memiliki sifat retention.
5. Advocates
Pada tahap ini, client secara aktif mendukung perusahaan dengan memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau membeli
barangjasa di perusahaan tersebut. 6.
Partners Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang kuat dan saling menguntungkan
antara perusahaan dengan pelanggan, pada tahap ini pula pelanggan berani menolak produkjasa dari perusahaan lain.
2.2.4. Indikator Loyalitas Pelanggan Pelanggan yang loyal merupakan aset yang penting bagi perusahaan, hal
tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Sebagaimana diungkapkan Griffin 2002:31, pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Makes Regular repeat purchases Melakukan pembelian secara teratur 2. Purchases across product and service lines Membeli antarlini produk dan
jasa 3. Refers other Merekomendasikan kepada orang lain
4. Demonstrates an immunity to the full of the competition Menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan dari pesaing-pesaing 2.3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan
Menurut Hurriyati 2005: 125 untuk memiliki pelanggan yang loyal, perusahaan harus mampu menciptakan kepuasan terhadap pelanggan terlebih
dahulu. Apabila perusahaan dapat mempertahankan rasa kepuasaan tersebut dalam jangka waktu yang lama, maka loyalitas pelanggan akan tercipta. Untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan, maka perusahaan harus memberikan nilai yang dapat membuat mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan atau lebih
dari apa yang mereka harapkan.
Berdasarkan pendapat tersebut sebelum perusahaan mendapatkan pelanggan yang memiliki loyalitas maka perusahaan harus terlebih dahulu
menciptakan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu perceived performance dan expectations. Ketika perceived
performance melebihi expectations maka akan tercipta kepuasan pelanggan. Apabila perusahaan dapat mempertahankan kepuasan pelanggan dalam jangka
waktu yang lama, maka akan tercipta loyalitas pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode asositif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pelanggan.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat yang berada di jalan Prof.H.M.Yamin,SH No.2 Medan.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan speedy Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Witel Sumut Barat. Berdasarkan data yang
diperoleh hingga bulan Maret 2013 jumlah pelanggan speedy dikota Medan
adalah 69.875 pelanggan. 3.3.2. Sampel
Dalam penelitian ini, untuk menentukan besaran jumlah sampel yang representatif akan menggunakan teknik penarikan sampel yaitu dengan
menggunakan rumus Slovin: N
n = 1+Ne²
Universitas Sumatera Utara
n = besaran sampel N = besaran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir 1, 5, 10
69.875 n =
1+ 69.875 X 0,1² 69.875
n = 1+ 698,75
n = 99,85 n = 100 orang
Maka, penulis menggenapkan sampel sebanyak 100 pelanggan speedy dengan teknik accidental sampling, yaitu objek yang kebetulan bertemu pada saat
pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dijadikan sebagai sampel penelitian.
3.4. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang hanya akan berlaku apabila sudah diuji terbukti kebenarannya.
Jawaban tersebut masih bersifat sementara, karena jawaban yang diberikan masih berdasarkan teori yang ada, belum dibuktikan pada fakta yang dikumpulkan
dilapangan.
Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti serta kerangka teori yang digunakan maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. H0 : Kualitas pelayanan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan loyalitas pelanggan
b. H1 : Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan
Adapun Kriteria penerimaanpenolakan hipotesis adalah sebagai berikut : a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas yang
ditetapkan sebesar 0,05 b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas yang
ditetapkan sebesar 0,05.
3.5. Defenisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kualitas Pelayanan X, sebagai variabel bebas
Kualitas Pelayanan adalah suatu kegiatan yang diberikan produsen kepada konsumen atau perusahaaaninstansi kepada customer pelanggan untuk
menanggapi respon konsumen. Kualitas Pelayanan tersebut dapat diukur menggunakan 5 indikator yaitu :
Tabel 3.1. Defenisi Operasional Variabel Kualitas Pelayanan Variabel
Indikator Subindikator
X Kualitas
Pelayanan Tangibles bukti
langsung - Tempat pelayanan yang besih
dan rapi - Tempat pelayanan yang nyaman
- Memberikan kemudahan dalam pembayaran tagihan speedy
Reliability Keandalan - Kesesuaian pelayanan dengan
yang dijanjikan oleh pegawai
Universitas Sumatera Utara
Telkom - Prosedur pelayanan yang tidak
berbelit-belit Responsiveness daya
tanggap - Kecepatan dalam menanggapi
keluhan dan kerusakan yang diadukan pelanggan
- Pelayanan yang tidak membeda- bedakan pelanggan yang satu
dengan yang lain Assurance jaminan
- Karyawan memiliki kemampuan yang baik terhadap
masalahkeluhan pelanggan Emphaty empati
- Karyawan bersikap ramah dan sopan terhadap pelanggan
- Karyawan berkomunikasi kepada pelanggan dengan cara yang
menyenangkan
2. Loyalitas Pelanggan Y, sebagai variabel terikat Loyalitas Pelanggan adalah adalah sikap atau komitmen dari pelanggan untuk
setia dalam menggunakan produk yang disediakan oleh perusahaan. Loyalitas pelanggan tersebut dapat diukur menggunakan 3 indikator yaitu:
Tabel 3.2. Defenisi Operasional Variabel Loyalitas Pelanggan Variabel
Indikator Subindikator
Y Loyalitas
Pelanggan Makes regular repeat
purchases melakukan pembelian ulang secara
teratur - Pelanggan menjadikan speedy
sebagai pilihan utama dalam menggunakan internet
- Pelanggan akan tetap setia
Universitas Sumatera Utara
berlanggananmenggunakan speedy
Refers other merekomendasikan
kepada orang lain - Pelanggan memberitahukan
keunggulan speedy kepada orang lain tentang kecepatan koneksi
internet - Pelanggan memberitahukan
keunggulan speedy kepada orang lain tentang kejernihan suara dan
gambar yang dihasilkan - Pelanggan merekomendasikan
orang lain untuk menggunakan speedy
Demonstrates an immunity to the full of
the competition menunjukan kekebalan
terhadp produk lain - Pelanggan menganggap bahwa
PT Telkom responsive sigap terhadap keluhan pelanggan
- Pelanggan menganggap bahwa PT Telkom memiliki kualitas
SDM yang memadai - Pelanggan menolak ajakan untuk
berpindah ke provider lain
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dapat
dilakukan dengan cara berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.
b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara bertanya-jawab kepada informan yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian ini.
2. Pengumpulan Data Sekunder, adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer.
Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan cara berikut : a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku, karya ilmiah, dokumen yang berkaitan dengan penelitian. b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data menggunakan catatan atau
dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber lain yang relevan dengan objek penelitian
3.7. Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Teknik penentuan skor akan disajikan pada tabel 3.7.1 Skala
Likert, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Skala Likert
3.8. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisa regresi korelasi yaitu menguji pengaruh Kualitas Pelayanan X terhadap
Loyalitas Pelanggan Y, dengan bantuan program SPSS dengan persamaan :
Y = a + bX + ε
Y = Nilai yang diramalkan a = Konstansta
b = Koefesien regresi X = Variabel bebas
ε = Nilai Residu Sebelum melakukan analisis regeresi korelasi, peneliti akan terlebih
dahulu melakukan uji instrument dan uji asumsi klasik.
3.9. Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,
Pertanyaan Bobot
Sangat setuju Setuju
Kurang setuju Tidak setuju
Sangat tidak setuju 5
4 3
2 1
Universitas Sumatera Utara
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini terdiri dari teori-teori variabel penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, hipotesis, defenisi operasional, teknik
pengumpulan data, teknik penentuan skor, teknik analisa data dan sistematika penulisan
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini berisikan deskripsi lokasi penelitian, penyajian data yang diperoleh selama penelitian di lapangan, analisa data yang
diperoleh pada saat penelitian dan memberikan interpretasi terhadap masalah yang diajukan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan
Pada era kolonial tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos telgrap. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan
oleh Pemerintahan Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telgraf Telefonan. Pada Tahun 1961, status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi PN Postel. Kemudian pada 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Pada
tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan umum Telekomunikasi Perumtel yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi
Nasional maupun Internasional. Pada tahun 1980, PT Indonesia Satellite Coorporation Indosat didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi
internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta
dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pada tahun 1981 Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan
Telekomunikasi Indonesia PT TELKOM berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan penawaran
Umum Perdana Saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, Bursa Saham New
York dan Bursa Saham Tokyo. Pada tahun 1999 di tetapkan Undang-Undang
Universitas Sumatera Utara
Nomor 36 tahun 1999 tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, pemerintahan Indonesia melakukan
regulasi di sektor Telekomunikasi dengan membuka kompetensi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35 saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia, yang di tandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dengan Indosat. Dengan transaksi ini, Telkom
menguasai 72,72 saham Telkomsel. Kemudian Telkom membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap : 30 15 Agustus 2002, 15 30 September 2003,
dan sisanya 55 saham pada tanggal 31 Desember 2004. Kemudian Telkom menjual 12,72 saham Telkomsel kepada Singapura
Telecom dengan demikian Telkom memiliki 65 saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Sejak itu
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintahan Indonesia 51,19 dan oleh Publik sebesar 48,81. Sebagian
besar kepemilikan saham publik 45,58 dimiliki investor asing, dan sisanya 3,23 oleh investor dalam negeri.
PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk yang selanjutnya disebut PT TELKOM merupakan perusahaan informasi dan komunikasi infocom serta penyedia jasa
dan jaringan Telekomunikasi secara lengkap full service and network provider yang terbesar di Indoneia. TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel fixed
wire line, jasa telepon tetap nirkabel fixed wireless, jasa telepon bergerak
Universitas Sumatera Utara
mobile service, data dan internet serta jasa multimedia lainnya, serta network dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.
Pada akhir September 2005, Telkom menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk di PT.Telekomunikasi Selular Telkomsel, yang
memiliki pangsa pasar terbesar dalam Industri selular Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72, merupakan salah satu yang tertinggi didunia.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dikelola oleh 7 tujuh divisi regional. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi diwilayah masing-
masing. Daerah regional PT Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :
1. Divisi Regional I : Sumatera
2. Divisi Regional II : Jakarta dan sekitarnya Jakarta, Bogor dan Bekasi
3. Divisi Regional III : Jawa Barat Karawang dan Purwakarta
4. Divisi Regional IV : Jawa Tengah dan Yogyakarta
5. Divisi Regional V : Jawa Timur
6. Divisi Regional VI : Kalimantan
7. Divisi Regional VII : Kawasan Timur Indonesia Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku dan Irian Jaya Dalam pelaksanaannya divisi ini dibagi atas beberapa kantor wilayah
telekomunikasi Witel yang melaksanakan pelayanan langsung kepada masyarakat. Witel Medan berada dibawah divisi I Sumatera yang bertanggung
jawab dalam penyelenggaraan telekomunikasi untuk umum dikota Medan dan sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan tugas operasional perusahaan adanya struktur organisasi diperlukan. Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan
perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang- orang yang menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi pada PT. Telkom yaitu struktur organisasi yang
berbentuk garis dan staff. Wewenang tertinggi dalam organisasi dipegang oleh satu orang pimpinan yang membawahi beberapa bagian sesuai fungsinya masing-
masing. Berikut merupakan Bagan struktur organisasi pada PT.Telkom Witel Sumut Barat.
Executive General Manager
Deputy Executive General Manager
Manager Business
Performa nce
Manager Access
Network Main
tenance Manager
Access Network
Operati on
Manager Customer
Care Manager
Fixed Phone
Sales Manager
Data and Value
Added Manager
General Support
Universitas Sumatera Utara
Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Executive General Manager a. Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran operasional dan optimalisasi
sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan access. b. Terkendalinya aktivitas operasional layanan customer, sales, customer
sales, serta pemeliharaan infrastruktur access yang diselenggarakan di berbagai Kandatel
c. Terkoordinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis, baik aktivitas dari Divisi Regional maupun aktivitas yang dilakukan melalui unit-unit
cabangnya. d. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
customer, serta tetap efektif dalam penyelenggaraan kerja sama dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel.
e. Memastikan bahwa semua risiko pada proses bisnis Divisi Regional I diidentifikasi, evaluasi, dan dikontrol dengan baik.
2. Deputy Executive General Manager a. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi kebutuhan
dari kandatel dalam rangka mendukung pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.
b. Pelaksana kebijakan dan strategi operasional kandatel dapat memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Memberikan solusi terhadap permasalahan terkait dengan interaksi Divre terhadap unit-unit corporate service, seperti human resourch center dan
finance center. 3. Manager Business Performance
a. Mengelola upaya pengendalian kualitas. b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai panduan
atau prosedur operasi. c. Melakukan supervise dan monitoring pelaksanaan kerja kemitraan.
4. Manager Access Network Maintenance a. Menyusun rencana pemeliharaan access network.
b. Melakukikan pengukuran, pengecekan fisik access network dan pengetesan.
c. Melakukan pemeliharaan sarana fasilitas-fasilitas pendukung. d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi dengan perbaikan atau
penggantian fisik yang rusak serta pemeliharaan rutin. 5. Manager Access Network Operation
a. Melaksanakan operasi access pasang baru, mutasi, penanganan gangguan untuk melayani pelanggan.
b. Melaksanakan operasi terhadap order pasang baru atau penanganan gangguan dari pelayanan dan pengelolaan peralatan customer care.
6. Manager Customer Care a. Mengelola data pelanggan
Universitas Sumatera Utara
b. Melakukan problem handling, revolving customer problem, track dan manager customer complain dan customer problem, monitoring control,
evalusi kualitas pelayanan serta pelaksanaan program customer loyalty. 7. Manager Fixed Phone Sales
a. Melakukan program promosi. b. Melakukan kegiatan penjualan produk fixed phone.
c. Melakukan distribusi kartu dan customer profiling. d. Melakukan pengelolaan distribusi kartu, memonitor, memfasilitsi, dan
pembinaan sales force. 8. Manager Data and Value Added
a. Melakukan pembuatan mikro demand dan customer profiling. b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk dan
melakukan promosi. 9. Manager General Support
a. Mengelola pengamanan asset, informasi dan data operasional perusahaan. b. Mengatur administrasi, pendayagunaan serta aspek-aspek perlindungan
yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di lingkungan wilayah operasional kandatel.
c. Mengelola proses logistik dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistik dan sarana umum yang diperlukan dalam penyelenggaraan aktivitas
operasional kandatel.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. 4.1.3.1. Visi PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk.
To become a leading InfoCom player in the region menjadi pelaku inforrmasi komunikasi terkemuka diwilayahnya
PT Telkom Indonesia,Tbk. Berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan Asia dan akan berlanjut di kawasan
Asia Fasifik. Peningkatan nilai perusahaan juga harus di tingkatkan melalui peningkatan pertumbuhan perusahaan, performa perusahaan, keuntungan maupun
pengembangan sumber daya manusia.
4.1.3.2. Misi PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive
Price and to be the Role Model as the best Managed Indonesian Corporation salah satu layanan informasi dan komunikasi adalah
dengan kualitas yang sangat baik dengan harga yang kompetitif dan menjadi panutan perusahaan terbaik di Indonesia
1. PT Telkom menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dan harga
yang kompetitif. 2. PT Telkom mengelola bisnis yang baik dan mengoptimalkan sumber daya
manusia yang unggul dan terdepan, penggunaan teknologi yang modern dan kompetitif serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara
timbal balik dan saling menguntungkan secara sinergi.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Logo dan Maskot PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. 4.1.4.1. Logo
Gambar 4.1. Logo PT Telkom
Logo TELKOM mencerminkan brand positioning “Life Confiden” hidup yang pasti dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan
untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service cultur” baru yaitu : expertise keahlian,
empowering membantu, assured meyakinkan, progressive progresif dan heart hati.
Sekilas logo bulat dengan siulet tangan terkesan simpel : simplifikasi logo ini terdiri dari lingkungan biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo
ini merupakan cerminan dari “brand value” nilai merek baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch ”sentuhan kehidupan dan diperkuat dengan tag
line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world in your hand” Dunia di tangan anda
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari symbol-simbol tersebut :
a. Expertise keahlian : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan
produk dan layanan dalam portofolio bisnis terbaru TELKOM yaitu TIME Telecommunication, Information, Media Edutainment.
b. Empowering membantu : makna dari tangan yang meraih ke luar. simbol
ini mencerminkan pertumbuhan dan expansi ke luar.
c. Assured meyakinkan : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai
sebuah kecermatan. Perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
d. Progressive progresif : kombinasi tangan dan lingkaran. Symbol dari
matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
e. Heart hati : symbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan
untuk m,encapai masa depan . Selain simbol, warna –warna yang digunakan adalah :
a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang
tinggi
b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat
dan dinamis.
c. Infite sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencermikan
inovasi dan peluang yang tak barhingga untuk masa depan.
4.1.4.2. Maskot PT Telkom Indonesia,Tbk.
Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Bee Bee. Filosofi dibalik sifat dan perilaku Bee Bee, yaitu lebah tergolong makhluk social yang
Universitas Sumatera Utara
senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang
bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaanya dan
loyal terhadap kelompok berupa perlindungan terhadap koloninya, mereka akan menyerang bersama apabila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik
berupa tubuh yang sehat , lihai dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh kedepan
dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya.
Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bee Bee dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar
Gambar 4.2. Maskot PT Telkom
Universitas Sumatera Utara
Masing – masing bagian dari lebah tersebut mempunyai makna tersendiri, yaitu :
1. Antena lebah melambangkan bahwa Telkom sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
2. Mahkota lebah melambangkan kemenangan. 3. Mata lebah melambangkan tajam dan cerdas.
4. Sayap lebah melambangkan bahwa Telkom lincah dan praktis. 5. Tangan kuning melambangkan bahwa Telkom akan memberikan karya
terbaik.
4.1.5. Budaya Perusahaan
The Telkom Way 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan bagian terpenting dari upaya
perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyerasikan langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis Infocom. Didalamnya
terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insane PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yakni :
1 satu asumsi dasar tersebut “ The World in Your Hand “ Dunia di tangan anda
3 tiga nilai inti, mencakup: - Customer Value Nilai Pelanggan
- Excellent service Pelayanan Prima - Competent People Orang yang Kompeten
5 lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
- Stretch the goals Peregangan Tujuan - Simplify Menyederhanakan
- Involve Everyone Melibatkan Semua Orang - Quality is my Job Kualitas adalah pekerjaan saya
- Reward The Winners Hadiah Pemenang The Telkom Way 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan PT
Telekomunikasi Indonesia,Tbk. dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah dan dikristalisasiserta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari
perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan The Telkom Way 135 dapat cepat
tertanam dalam jiwa insan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk. berharap dengan tersosialisasinya The
Telkom Way 135, maka akan tercipta pengendalian cultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berfikir, dan cara berperilaku semua insan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
4.1.6. Speedy
Speedy adalah layanan akses internet dengan menggunakan akses kabel berbasis teknologi ADSL Asymetric Digital Subciber Line yang diluncurkan
oleh PT. Telkom. Speedy dapat menyalurkan data dan suara secara bersamaan dengan kecepatan hingga 384 Kbps dan kecepatan maksimal 1000 Kbps dari
modem sampai dengan sentral Telkom. Asymetric Digital Subciber Line ADSL merupakan perangkat aktif di
jaringan akses pelanggan yang dipergunakan untuk mendukung implementasi
Universitas Sumatera Utara
pelayanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga. Selain itu Telkom juga telah memiliki produk speedy wifi yang
tidak memerlukan jaringan kabel. Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan speedy adalah high speed internet, akses LAN, distance learning,
video conference, broadcast TV, home shopping dan video on demand. Adapun keunggulan speedy adalah sebagai berikut :
1. Praktis Layanan komunikasi suarafax dan datainternet kecepatan tinggi dapat
dilakukan pada saat yang bersamaan tanpa saling mengganggu simultan. 2. Koneksi 24 jam
Layanan internet broadband ADSL menyediakan koneksi secara terus menerus selama 24 jam dan 7 hari seminggu, serta mampu menyalurkan
koneksi dengan kecepatan tinggi. 3. Aman
Khusus untuk speedy modem saluran yang digunakan tidak dibagi dengan pengguna lainnya not share, sehingga keamanan lebih baik.
4. Kecepatan Konstan Koneksi lebih stabil karena masing-masing pengguna mempunyai jalur
tersendiri. Pelanggan dapat menikmati pengalaman akses internet dengan kecepatan download sampai dengan 1000 kbps.
5. Tarif flat-rate Pelanggan dapat memilih paket layanan berdasarkan kuota trafik internet yang
paling sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan penagihan dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
flat setiap bulan. Jika pelanggan melebihi kuota maka harus membayar kelebihan sesuai jumlah trafik.
4.2. Penyajian Data 4.2.1. Identitas Responden
Selanjutnya penulis akan memaparkan data-data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian yaitu berupa data primer
yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer tersebut diperoleh melalui pemberian kuesioner kepada pelanggan speedy yang dijadikan sebagai sampel.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden dari total populasi 69.875
orang. Data identitas responden bertujuan untuk mengetahui spesifikasi atau ciri
khas yang dimiliki. Identitas responden meliputi data yang mencakup jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, jangka waktu menggunakan speedy. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai
berikut.
Tabel 4.1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1 Laki-laki
39 39
2 Perempuan
61 61
Total 100
100 Sumber : kuesioner Penelitian 2013
Tabel diatas menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 61 orang dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39 orang. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna speedy adalah berjenis kelamin perempuan dengan persentase 61.
Tabel 4.2. Identitas Responden Berdasarkan Usia
No Usia
Jumlah Persentase
1 18 Tahun
3 3
2 18 - 25 Tahun
73 73
3 26 - 35 Tahun
9 9
4 36 - 45 Tahun
6 6
5 45 Tahun
9 9
Total 100
100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Tabel diatas menunjukkan rentang usia responden pada usia 18-25 tahun sebanyak 73 orang. Kemudian diikuti pada rentang usia 26-35 tahun dan usia 45
tahun yang masing-masing berjumlah 9 orang. Selanjutnya pada rentang usia 36- 45 tahun yang berjumlah 6 orang. Kemudian pada rentang usia 18 tahun
berjumlah 3 orang. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna speedy berada pada rentang usia 18-25 tahun dengan persentase
73. Hal ini dapat menjadi pertimbangan pada bagian pemasaran agar lebih memfokuskan kegiatan pemasaran pada kelompok umur 18-25 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir
Jumlah Persentase
1 SMP
1 1
2 SMA
62 62
3 Diploma
9 9
4 S1
26 26
5 S2
2 2
6 S3
- -
Total 100
100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden pelanggan speedy lulusan SMA yaitu sejumlah 62 orang. Kemudian diikuti pada jenjang S1
yaitu sejumlah 26 orang. Kemudian diikuti pada jenjang Diploma sejumlah 9 orang. Kemudian pada jenjang S2 sejumlah 2 orang dan sisanya 1 orang dengan
pendidikan SMP. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna speedy memiliki tingkat pendidikan pada jenjang SMA dengan
persentase 62.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumlah Persentase
1 Mahasiswa
61 61
2 PNS
3 3
3 Pegawai Swasta
18 18
4 Wiraswasta
11 11
5 Lainnya
7 7
Total 100
100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Tabel diatas menunjukkan responden pelanggan speedy memiliki stastus sebagai mahasiswa yaitu sebanyak 61 orang. Kemudian sebanyak 18 orang
bekerja sebagai pegawai swasta. Selanjutnya sebanyak 11 orang bekerja sebagai wiraswasta. Kemudian profesi lainnya sejumlah 7 orang. Sisanya sebanyak 3
orang responden memiliki pekerjaan sebagai PNS. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna speedy memiliki status
sebagai mahasiswa dengan persentase 61. Hal ini dapat menjadi pertimbangan pada bagian pemasaran agar lebih memfokuskan kegiatan pemasaran pada
kelompok mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Identitas Responden Berdasarkan Jangka Waktu Menggunakan Speedy
No Jangka Waktu Berlangganan
Jumlah Persentase
1 3 Bulan
17 17
2 3 - 6 Bulan
15 15
3 7 - 12 Bulan
16 16
4 1 Tahun
52 52
Total 100
100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2013
Tabel diatas menunjukkan responden pelanggan speedy yang telah berlangganan selama lebih dari 1 satu tahun yaitu sebanyak 52 orang. Kemudian
sebanyak 17 orang berlangganan speedy kurang dari 3 tiga bulan. Selanjutnya sebanyak 16 orang berlanggannan selama 7-12 bulan. Sisanya sebanyak 15 orang
berlangganan selama 3-6 bulan. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pelanggan telah memiliki sikap yang loyal terhadap
penggunaan speedy. Hal ini disimpulkan dari data responden yaitu 52 pelanggan telah menggunakan speedy selama lebih dari satu tahun.
4.2.2. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kualitas Pelayanan
Untuk mengukur variabel kualitas pelayanan, peneliti menggunakan 5 indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 10 pernyataan. Pada setiap
pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban, yang mana responden akan memilih salah satu jawaban yang menurut mereka paling tepat. jawaban responden tersebut akan
digunakan untuk pengolahan analisis regresi. Jawaban responden akan didistribusikan sesuai dengan pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian.
Distribusi jawaban tersebut bertujuan untuk melihat jumlah atau persentase
Universitas Sumatera Utara
masing-masing pilihan jawaban. Distribusi jawaban akan disajikan pada tabel 4.6. sebagai berikut :
Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kualitas Pelayanan
No Pernyataan
Skor Total
5 4
3 2
1 I
Tangibles bukti langsung 1 Tempat pelayanan yang besih dan rapi
33 60
5 1
1 100
2 Tempat pelayanan yang nyaman 33
60 5
1 1
100 3 Kemudahan dalam pembayaran tagihan
speedy 23
65 9
3 -
100
II Reliability kehandalan
4 Pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan yang dijanjikan
15 52
27 5
1 100
5 Sistem pelayanan yang diberikan tidak berbelit-belit
21 49
26 4
- 100
III Responsivenes daya tanggap 6 Memberikan pelayanan terhadap keluhan dan
kerusakan secara cepat 14
42 35
6 3
100
7 Tidak membeda-bedakan pelanggan yang satu dengan yang lain
28 57
12 2
1 100
IV Assurance jaminan 8 Pegawai Telkom memiliki kemampuan yang
baik terhadap masalahkeluhan pelanggan 26
62 12
- -
100
Universitas Sumatera Utara
V Emphaty empati
9 Pegawai Telkom secara konsisten bersikap ramah dan sopan terhadap pelanggan
29 60
7 4
- 100
10 Pegawai Telkom berkomunikasi kepada pelanggan dengan cara yang menyenangkan
21 61
14 4
- 100
Tabel diatas dapat dibaca sebagai berikut. Untuk ilustrasi penulis menjelaskan satu varibel tangibles seperti berikut ini.
1. Tangibles bukti fisik
Berdasarkan tabel distribusi jawaban diatas jawaban responden tentang lokasi atau tempat pelayanan yang bersih dan rapi serta nyaman adalah sejumlah 60 orang
menyatakan setuju dengan persentase 60. Kemudian sebanyak 33 orang menyatakan sangat setuju dengan persentase 33. Sedangkan jumlah 5 orang
menyatakan kurang setuju dengan persentase 5. Selanjutnya terdapat 1 orang yang menjawab tidak setuju dengan persentase 1. Sisanya 1 orang menjawab
sangat tidak setuju dengan persentase 1. Kemudian distribusi jawaban responden mengenai kemudahan dalam pembayaran tagihan speedy adalah
sejumlah 65 orang setuju dengan persentase 65, kemudian 23 orang menjawab sangat setuju dengan persentase 23, sedangkan 9 orang dengan persentase 9
menyatakan kurang setuju. Kemudian 3 orang menjawab tidak setuju dengan persentase 3. Dari jawaban 4 pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pelayanan PT Telkom dari indikator tangibles dapat dikategorikan baik. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan distribusi jawaban responden yang sebagian
Universitas Sumatera Utara
besar memilih opsi jawaban setuju dan sangat setuju. Untuk pembahasan mengenai 4 indikator yang lainnya dapat di dibaca dengan cara yang sama.
4.2.3. Distribusi Jawaban Responden Variabel Loyalitas Pelanggan
Untuk mengukur variabel loyalitas, peneliti menggunakan 3 indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 8 pertanyaaan. Pada setiap pertanyaan
terdapat 5 pilihan jawaban. Jawaban responden akan didistribusikan sesuai dengan pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian. Distribusi jawaban tersebut
bertujuan untuk melihat jumlah atau persentase masing-masing pilihan jawaban. Distribusi jawaban akan disajikan pada tabel 4.7. sebagai berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Responden Variabel Loyalitas Pelanggan
No Pertanyaan
Skor Total
5 4
3 2
1 I
Melakukan pembelian secara teratur 1 Pelanggan menjadikan speedy sebagai pilihan
utama dalam menggunakan internet 38
47 12
3 -
100
2 Pelanggan tetap setia berlanggananmenggunakan speedy
30 54
14 2
- 100
II Merekomendasikan kepada orang lain
3 Memberitahukan keunggulan speedy tentang kecepatan koneksi internet kepada orang lain
31 52
16 1
- 100
4 Memberitahukan keunggulan speedy tentang kejernihan suara dan gambar yang dihasilkan
kepada orang lain 18
60 20
2 -
100
Universitas Sumatera Utara
5 Pelanggan menyarankan orang lain untuk menggunakan speedy
23 48
23 4
2 100
III Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing 6 Pelanggan menganggap PT Telkom
responsive terhadap keluhan pelanggan 20
34 35
9 2
100
7 Pelanggan menganggap PT Telkom memiliki kualitas SDM yang memadai
30 55
14 1
- 100
8 Pelanggan menolak ajakan untuk berpindah ke provider lain
19 56
22 3
- 100
Tabel diatas dapat dibaca sebagai berikut. Untuk ilustrasi penulis menjelaskan satu varibel melakukan pembelian secara teratur seperti berikut ini.
1. Melakukan pembelian secara teratur