status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial psikologis; terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran
sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler; kekurangan makan gizi dan sebagainya.
Pada penelitian ini, peneliti membahas faktor kognitif yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal cerita
trigonometri. Penyebab kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada umumnya antara lain:
1 Kurangnya pemahaman konsep atas materi prasyarat maupun materi
pokok yang dipelajari 2
Kurangnya penguasaan bahasa matematika 3
Keliru dalam menafsirkan atau menerapkan rumus 4
Kurang teliti dalam memasukkan data 5
Kurang teliti dalam teknik menghitung
E. Jenis Kesalahan
Hadar, Zaslavsky, dan Inbar 1987 mengklasifikasikan kesalahan dalam 5 tipe, yaitu:
1. Siswa menambah atau mengabaikan data
2. Siswa menerjemahkan pernyataan verbal ke dalam pernyataan matematika
dengan arti yang berbeda 3.
Siswa menggunakan teorema atau definisi yang salah 4.
Siswa menggunakan logika secara salah dalam mengambil kesimpulan
5. Siswa membuat kesalahan dalam keterampilan dasar
Kelima kategori kesalahan di atas bersifat hipotesis. Pada tahun berikutnya, mereka mengadakan penelitian lagi dengan menambah satu
kriteri a baru, yaitu “penyelesaian yang tidak diperiksa kembali”.
Kemudian Hadar dan kawan-kawan 1987 menetapkan model klasifikasi kesalahan yang dibuat oleh para siswa sekolah menengah Israel
sebagai berikut: 1.
Kesalahan data 2.
Kesalahan menginterpretasikan bahasa model 3.
Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan 4.
Kesalahan menggunakan definisi atau teorema 5.
Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali 6.
Kesalahan teknis Penjelasan dari tiap-tiap kategori kesalahan menurut Hadar dan
kawan-kawan 1987 adalah sebagai berikut: 1.
Kesalahan Data Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan
dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh peserta tes. Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan berikut:
a. Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal
b. Mengabaikan data penting yang diberikan
c. Menguraikan syarat-syarat dalam pembuktian, perhitungan yang
sebenarnya tidak dibutuhkan dalam masalah
d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya
e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak
sesuai f.
Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain g.
Salah menyalin soal 2.
Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa Kategori
kesalahan menginterpretasikan
bahasa meliputi
kesalahan-kesalahan berikut: a.
Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda.
b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya
berbeda c.
Salah mengartikan grafik 3.
Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan Pada umumnya, yang termasuk kategori ini adalah kesalahan-
kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu bentuk informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya, yaitu:
a. Kesimpulan dari pernyataan ⟹ dengan kebalikan baik bentuk
positif ⟹ atau dengan bentuk negatif ~ ⟹ ~ .
b. Dari pernyataan bentuk implikasi ⟹ , siswa menarik kesimpulan
sebagai berikut: -
Bila q diketahui terjadi, maka p pasti terjadi. -
Bila diketahui p salah, maka q pasti juga salah.
c. Menyimpulkan bahwa ⟹ ketika q bukan merupakan akibat dari p.
d. Menggunakan ukuran logika seperti “semua”, “ada”, “sedikitnya” pada
tempat yang salah. e.
Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya memberikan q sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang
betul. 4.
Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema Kesalahan ini merupakan suatu penyimpangan dari prinsip, aturan,
teorema atau definisi yang pokok dan khas. Kesalahan-kesalahan ini antara lain:
a. Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai. Misalnya
menerapkan hukum:
sin
=
sin
; dengan unsur-unsur dan terdapat pada segitiga yang berbeda dengan segitiga yang memuat unsur-unsur
dan . b.
Menerapkan sifat fungsi atau sifat operasi pada kondisi yang tidak sesuai.
Misalnya: -
sin + = sin + sin
- log
a b
=
log a log b
- +
�
=
�
+
�
c. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus atau
teorema. Misalnya:
X
min
= − sebagai ganti X
min
= − a − b = a + ab − b
5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh peserta tes benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan
penyelesaian dari soal tersebut. 6.
Kesalahan Teknis Kategori kesalahan teknis meliputi kesalahan-kesalahan berikut:
a. Kesalahan-kesalahan perhitungan, contoh: 7 x 8 = 54
b. Kesalahan dalam mengutip data dari tabel
c. Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, misalnya:
menulis − . − sebagai pengganti dari −
−
F. Menyelesaikan Soal Cerita dengan Langkah-Langkah Polya