1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik Soedjadi, 2000: 11. Matematika merupakan suatu ilmu
yang berobjek abstrak. Matematika yang bersifat abstrak menyebabkan siswa sukar dalam menguasai materi matematika, sehingga siswa akan mengalami
kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan yang dihadapi siswa dapat dilihat dalam kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal-
soal matematika. Pada pembelajaran matematika di kelas, guru sering menemukan
siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Peran guru sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi kesulitan siswa. Kesulitan tersebut
dapat diatasi dengan mengadakan diagnosis hasil pekerjaan siswa yaitu dengan cara analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal, mencari
kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal matematika dan faktor penyebabnya. Setelah itu, guru dapat memberikan
remediasi kepada siswa dengan memberikan pembelajaran remedial terlebih dahulu berdasarkan analisis kesalahan hasil pekerjaan siswa sebelumnya
untuk memperbaiki kesalahan yang dialami dalam mengerjakan soal dan mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal dengan tujuan tidak mengalami
kesulitan kembali. Kemudian guru memberikan tes remedial untuk melihat tingkat pemahaman siswa setelah diberikan remediasi.
Berdasarkan observasi ketika PPL dan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, guru mata
pelajaran matematika mengatakan bahwa dalam belajar pada pokok bahasan trigonometri siswa cenderung untuk menghafal rumus dalam mengerjakan
soal-soal dan siswa tidak memahami konsep dari materi yang diajarkan. Trigonometri adalah salah satu materi dalam pelajaran matematika
yang mempelajari relasi antara sudut dan sisi-sisi pada suatu segitiga dan juga fungsi-fungsi dasar dari relasi-relasi tersebut.
Materi trigonometri ini diajarkan di kelas X IPA pada semester 1 dan XI IPA di semester 2 pada
kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Sekolah Menengah Atas yang menggunakan kurikulum 2013, termasuk SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
Trigonometri merupakan materi baru yang dipelajari siswa di SMA. Hal ini yang membuat banyak siswa pada tahun-tahun sebelumnya mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan soal trigonometri. Pada saat mengerjakan soal cerita, siswa cenderung bingung dalam
memodelkan soal cerita ke dalam model matematika karena siswa hanya cenderung menghafalkan rumus dan tidak menguasai konsep trigonometri.
Soal cerita trigonometri adalah soal matematika yang berbentuk cerita yang terkait dengan pokok bahasan trigonometri. Apabila siswa tidak memahami
konsep trigonometri, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah. Kesulitan yang dialami oleh siswa dapat
menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal trigonometri.
Peneliti melakukan analisis terhadap kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam meyelesaikan soal cerita trigonometri sebagai bekal guru untuk
mengetahui kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dialami oleh siswa. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencari solusi berdasarkan kesalahan
yang dialami oleh siswa dan menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode yang tepat dalam mengajarkan materi trigonometri di kelas.
Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh siswa pada materi trigonometri, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berjudul
“Analisis Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Trigonometri pada Siswa Kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto
Yogyakarta Tahun Pelajaran 20142015 ”. Analisis kesalahan ini dilakukan
berdasarkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dengan melakukan penelitian ketika pembelajaran materi trigonometri di kelas, dengan
memberikan soal pemahaman trigonometri dan soal cerita trigonometri untuk mencari kesalahan yang dihadapi oleh siswa, serta dengan wawancara
terhadap siswa dan guru.
B. Identifikasi Masalah