43
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, X IPA 4, dan X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada pokok bahasan
trigonometri. Jumlah siswa di kelas X IPA 1 adalah 30 siswa, kelas X IPA 2 adalah 30 siswa, kelas X IPA 3 adalah 29 siswa, kelas X IPA 4 adalah 30
siswa, dan kelas X IPA 5 adalah 30 siswa. Dari 5 kelas tersebut diambil 1 kelas yang paling banyak mengalami
kesalahan dan mempunyai rata-rata nilai yang paling rendah untuk di analisis kesalahannya. Pemilihan kelas X IPA 5 didasarkan pada banyaknya
kesalahan yang dialami oleh siswa kelas tersebut, nilai rata-rata tes yang paling rendah, dan saran dari hasil diskusi bersama guru matematika kelas X
IPA di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita pada materi trigonometri. Tes yang diberikan berupa tes pemahaman pada materi
trigonometri dan soal cerita pada materi trigonometri. Pada pembuatan soal pada tes pemahaman maupun tes soal cerita
pada materi trigonometri, peneliti sebelumnya sudah berdiskusi dengan guru untuk membahas soal yang diberikan. Peneliti juga meminta guru untuk
menvalidasi soal yang akan diberikan sebagai validitas pakar. Peneliti juga
melakukan observasi di kelas X IPA 2 dan mengamati bagaimana cara guru mengajar materi trigonometri kepada siswa.
Tabel 4.1 Jadwal Pelajaran Matematika X IPA SMA Kolese De Britto Jam
Ke- Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu
1 A1
- -
A4 -
- 2
A2 -
A2 A4
A1 -
3 A2
A2 A1
- A1
- 4
A5 A4
- -
- A3
5 A5
A4 -
- B
A3 6
- A5
- -
A3 A5
7 -
- -
- A3
- 8
- -
- -
- -
Tes pemahaman dilaksanakan pada tanggal 5 Mei pada jam ke-3 untuk kelas X IPA 2, jam ke-4 untuk kelas X IPA 4, jam ke-6 untuk kelas X
IPA 5, serta pada tanggal 8 Mei pada jam ke-2 untuk kelas X IPA 1 dan pada jam ke-6 untuk kelas X IPA 3. Tes pemahaman ini berlangsung selama
1 jam pelajaran. Peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil tes pemahaman yang telah dilakukan oleh siswa. Dari hasil tes pemahaman, kelas X IPA 1
terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 90,4, kelas X IPA 2 terdapat 12 siswa yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 78,2, kelas X IPA
3 terdapat 12 siswa yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 77,8, kelas X IPA 4 tuntas semua dengan rata-rata nilai 95,7, dan kelas X IPA 5 terdapat 4
siswa yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 90,7. Dimana batas tuntas matematika di SMA Kolese De Britto adalah 75.
Dari hasil tes pemahaman tersebut, kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa adalah kesalahan teknis. Kesalahan teknis yang dilakukan adalah
kesalahan siswa dalam menghitung. Kesalahan ini disebabkan karena siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan hasil diskusi
peneliti dan guru terhadap hasil tes pemahaman, siswa dianggap sudah memiliki pemahaman yang cukup baik pada materi trigonometri.
Setelah tes pemahaman, peneliti juga membahas soal pemahaman yang telah dikerjakan dengan cara memberikan kesempatan kepada beberapa
siswa yang melakukan kesalahan atau kurang paham dalam mengerjakan soal tersebut untuk mengerjakan kembali di papan tulis dibantu peneliti.
Peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham tentang materi untuk bertanya secara langsung. Pembahasan tes pemahaman
ini disarankan oleh guru supaya siswa mengetahui kesalahan yang dilakukan dan siswa menjadi lebih paham akan materi. Pembahasan akan tes
pemahaman ini berlangsung 1 jam pelajaran. Pada tes soal cerita, peneliti melakukan uji validasi isi butir soal
terlebih dahulu dengan tujuan untuk menunjukkan soal yang diberikan itu valid. Pada validasi ini, peneliti dan guru berdiskusi untuk memilih kelas
untuk divalidasi. Kelas X IPA 3 menjadi kelas yang uji coba instrument tes soal cerita karena kelas tersebut berada pada batas tengah berdasarkan nilai
matematika rata-rata kelas X IPA. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui kevalidan setiap butir soal. Setelah soal tersebut
terbukti valid, maka peneliti melakukan tes soal cerita ke kelas-kelas yang X
IPA lainnya untuk mencari kelas yang akan diteliti lebih mendalam berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Setelah peneliti mengetahui tingkat pemahaman siswa, peneliti melakukan tes soal cerita yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei pada jam
ke-6 untuk kelas X IPA 3, pada tanggal 11 Mei pada jam ke-1 untuk kelas X IPA 1, jam ke-2 untuk kelas X IPA 2, jam ke-4 untuk kelas X IPA 5, serta
pada tanggal 19 Mei pada jam ke-4 untuk kelas X IPA 4. Tes soal cerita ini juga berlangsung selama 1 jam pelajaran. Peneliti dan guru berdiskusi
mengenai hasil tes soal cerita yang telah dilakukan oleh siswa. Dari hasil tes pemahaman, kelas X IPA 1 terdapat 16 siswa yang tidak tuntas dengan rata-
rata nilai 70,6, kelas X IPA 2 terdapat 16 siswa yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 71,1, kelas X IPA 3 terdapat 7 siswa yang tidak tuntas dengan
rata-rata nilai 78, kelas X IPA 4 terdapat 2 siswa yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 88, dan kelas X IPA 5 terdapat 21 siswa yang tidak tuntas
dengan rata-rata nilai 65. Pada hasil tes soal cerita tersebut, kelas XI IPA 5 paling banyak
siswa yang tidak tuntas dan memiliki rata-rata terendah dibandingkan kelas lain. Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan guru terhadap hasil tes soal cerita
dan saran dari guru, kelas X IPA 5 menjadi kelas yang diteliti dan dianalisis lebih berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan
soal cerita trigonometri. Selanjutnya, data yang sudah terkumpul berupa hasil tes soal cerita kelas X IPA 5 dianalisis untuk mengetahui kesalahan
yang dilakukan oleh siswa dan faktor penyebab kesalahannya.
B. Penyajian Data