BAB II LANDASAN TEORI
A. ISTRI YANG TIDAK BEKERJA
Pada umumnya, sebagian besar wanita memilih jalan hidup untuk menjadi seorang ibu dan atau seorang istri. Sebagai istri, seorang wanita diharapkan dapat
mendampingi suami dan sebagai ibu, wanita diharapkan dapat mendidik dan membesarkan anaknya. Ini sesuai dengan pendapat Susanto 1997 yang mengatakan
bahwa segenap cinta, waktu dan tenaga seorang wanita banyak dicurahkan bagi suami dan anaknya.
Van Vuuren dalam Dwijanti, 1999 melihat istri yang tidak bekerja ibu rumah tangga sebagai seseorang yang bertanggung jawab bukan hanya untuk memelihara
keharmonisan hubungan antara ibu dengan anak, melainkan juga keharmonisan hubungan antara istri dengan suami. Lebih lanjut Van Vuuren menggambarkan istri
yang tidak bekerja sebagai seorang yang sering berada di rumah, memelihara, mendidik, dan mengasuh anaknya berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat.
Menurut Bernadib 1982 istri yang tidak bekerja adalah orang-orang yang menghabiskan banyak waktunya di rumah untuk mengurusi keperluan domestik
rumah tangga. Sedangkan bagi Haditono 1989 istri yang tidak bekerja tidak memiliki pekerjaan formal sehingga tidak memiliki jadwal yang tetap dan lingkup
pekerjaannya hanya di sekitar rumah. Pendapat Hawari 2004 tentang istri yang tidak bekerja adalah wanita yang
kegiatannya bukan mencari nafkah, tetapi mendampingi dan merawat suami serta memelihara dan mendidik anak. Tidak berbeda dengan Kholil 1999 yang menyebut
istri yang tidak bekerja sebagai seseorang yang hanya berperan mengurus rumah tangga, mengasuh anak, dan melayani suami sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat setempat. Sesuai dengan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri istri yang tidak
bekerja dalam penelitian ini adalah seorang wanita menikah yang memiliki suami dan anak dan yang tidak bekerja sehingga tidak memiliki sumber mata pencaharian lain
kecuali dari suaminya. Lingkup kegiatannya hanya di sekitar rumah mengurusi kebutuhan rumah tangga, mendampingi dan melayani keperluan suami, merawat serta
mendidik anak-anaknya sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
B. PERAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDIDIKAN ANAK DAN EKONOMI KELUARGA