Berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan, maka dapat dilakukan penyebaran sampel pada beberapa perguruan tinggi di Surabaya antara lain
sebagai berikut:
No. Perguruan Tinggi Jumlah Anggota Menwa
1 UPN
10 2
UBHARA 10
3 UNAIR
10 4
UWK 10
5 UNESA
10 6
UNITOMO 10
7 UNTAG
10 8
UBAYA 10
9 UK PETRA
10 10
ITS 10
Jumlah 100 orang
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan Library Research Yaitu penelitian yang mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi
pengetahuan yang ada dalam kepustakaan sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain untuk menunjang penelitiannya. Iqbal Hasan,
2002:45. 2. Studi Lapangan Field Research
a. Wawancara
Merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat
yang dinamakan interview guide panduan wawancara. Moh. Nazir, 2003:193
b. Kuisioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan secara terperinci yang ada hubungannya dengan penulisan
skripsi untuk kemudian dibagikan secara langsung kepada sejumlah responden yang telah ditetapkan. Iqbal Hasal, 2002: 83.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan mean. Uji atas kedua mean tersebut dilakukan untuk menegaskan
perbedaan yang ada antar kedua mean tersebut adalah merupakan perbedaan yang signifikan perbedaan yang berarti dan bukan hanya secara kebetulan saja.
Untuk menguji tingkat signifikansinya dilakukan dengan menggunakan uji t untuk sampel berpasangan. Adapun pertimbangan peneliti menggunakan rumus
statistik karena t test adalah berfungsi untuk menguji perbandingan, uji kolerasional dan uji estimasi secara statistik. Selain itu t test digunakan untuk data
yang berskala ratio atau interval. Sedangkan dalam penelitian ini datanya adalah berskala interval.
Adapun tahapan analisis datanya adalah sebagai berikut: 1.
Masing-masing pernyataan dari variabel yang telah ada, baik dari gratification sought maupun gratification obtained diberi skor dan dijumlahkan sehingga
diperoleh hasil yang berupa skor gratification sought dan skor gratification obtained dari tayangan Dahsyat di RCTI.
2. Menilai apakah mahasiswa memperoleh kepuasan atau tidak dari tayangan
Dahsyat di RCTI dengan membandingkan antara mean dari skor gratification sought dan skor gratification obtained, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika mean skor GS lebih besar dari mean skor GO, maka penonton tidak
puas. b.
Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO, maka penonton puas. c.
Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO maka penonton puas. 3.
Kedua skor yang diperoleh tersebut kemudian dibandingkan dengan menggunakan teknik analisis t-test sampel berpasangan dengan langkah-
langkah sebagai berikut : a.
Menentukan rumusan hipotesis, yaitu : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara gratification sought dan
gratification obtained Ha : Terdapat perbedaan yang nyata antara gratification sought dan
gratification obtained b.
Menentukan nilai kritis t tabel dengan tingkat signifikansi α adalah 5
dan derajat kebebasan atau degree of freedom df = n-1 c.
Menentukan nilai t hitung dengan rumus :
2
r 1
2 n
r t
Di mana : t
= Test uji signifikan r =
Korelasi n
= Jumlah data
Adapun korelasi dapat dihitung dengan rumus: r =
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
Keterangan : r = Koefisien Korelasi
x = Rasio Tjiwi Kimia y = Rasio Indah Kiat
n = Jumlah Data d.
Menentukan daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis nol H dengan ketentuan sebagai berikut :
Daerah Ho ditolak
Daerah Ho ditolak
Daerah Ho diterima
t
tabel
3,17 t
tabel
e. Keputusan
Dengan nilai pembatas nilai kritis antara daerah penerimaan dan penolakan Ho, maka dapat ditentukan sebagai berikut:
1 Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak, ini berarti ada perbedaan yang
signifikasi antara gratification sought dan gratification obtained. 2
Jika t hitung t tabel maka Ho diterima, ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikasi antara gratification sought dan gratification
obtained. Sutrisno, 1986:261
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang
dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya bulan Agustuus 1989.
Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan Satelit domestik Palapa B2P yang memungkinkan
merelay program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap
program-program RCTI. Hal ini tentu saja membuat RCTI menjadi ladang yang subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka.
Dibawah naungan perusahaan induknya MNC Media Nusantara Citra, RCTI berhasil menempati posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di
Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan RCTI juga memungkinkan pemirsa menikmati program-program RCTI melalui telepon
seluler dan Internet. Didukung oleh lebih dari 1550 tenaga professional yang penuh semangat, berdidikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmet tinggi, serta
konsisten memberikan pelayan terbaik mereka terhadap pemirsa, menjadikan RCTI sebagai pelopor dalam hal penyediaan program-program informasi dan
hiburan terbaik dan paling digemari oleh pemirsanya.