g Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: SE-
907MENPHI-PPHIX2004 Tentang Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja Massal.
b. Bahan hukum sekunder secondary law material
Merupakan bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian,
atau pendapat pakar hukum.
21
Dalam penelitian ini bahan hukum sekunder diperoleh melalui bahan hukum tertulis yakni buku-buku
literatur, jurnal-jurnal serta dokumen hukum yang tidak dipublikasikan melalui perpustakaan umum tetapi hanya dipublikasikan melalui
perpustakaan yang terdapat di Fakultas Hukum Universitas Udayana. c.
Bahan hukum tersier Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum yang memberikan
penjelasan lebih rinci serta istilah-istilah yang ada dalam bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus bahasa Indonesia, ensiklopedia,
kamus hukum dan juga bahan yang di ambil dari internet.
1.8.5 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Teknik Studi Dokumen
Teknik studi dokumen ini merupakan teknik yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan penelitian.
21
Ibid.
Bahan-bahan hukum seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku, jurnal- jurnal maupun dokumen hukum tersebut yang kemudian dikaitkan dengan
permasalahan yang terjadi di lapangan. 2.
Teknik Wawancara interview Wawancara adalah kegiatan pengumpulan data primer yang bersumber
langsung dari responden penelitian di lapangan lokasi dilakukannya penelitian.
22
Teknik yang dilakukan dalam wawancara yaitu dengan menanyakan pertanyaan- pertanyaan tentang pengalaman, pendapat, serta fakta yang terjadi dalam suatu
peristiwa hukum yang terjadi di lokasi penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan dengan
permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian.
1.8.6 Teknik penentuan sampel penelitian
Adapun teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik non probability sampling. Dalam penggunaan
teknik tersebut tidak terdapat ketentuan yang pasti mengenai berapa sampel yang harus diambil agar dapat dianggap mewakili populasinya. Hal ini dikarenakan tidak
semua eleman dalam populasi mendapatkan kesempatan untuk menjadi sampel. Dari beberapa bentuk teknik non probability sampling, yang akan digunakan adalah
bentuk purposive sampling. Dalam purpose sampling, sampel dipilih atau ditentukan sendiri oleh peneliti. Selain itu, sampel ditarik berdasarkan tujuan
tertentu dan sampel yang dipilih sudah memenuhi kriteria dan sifat tertentu dari populasinya.
22
Abdulkadir Muhammad II, op.cit ,hlm..86.
1.8.7 Teknik pengolahan dan analisis data
Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif. Analisis secara kualitatif artinya menguraikan data
secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, sehingga memudahkan pemahaman dan interpretasi data.
23
Dalam penelitian ini data primer dan data sekunder yang didapatkan melalui hasil wawancara maupun studi dokumen akan diolah secara kualitatif. Selanjutnya data
yang telah dianalisis secara kualitatif tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis secara deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara jelas dan
sistematis yang kemudian akan diperoleh suatu kesimpulan dari permasalahan yang dibahas mengenai penyelesaian perselisihan PHK dan perlindungan hukum
terhadap pekerja dalam perselisihan PHK secara sepihak.
23
Abdulkadir Muhammad II, op.cit, hlm. 172.
26
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP