Enzim sma12bio PraktisBelajarBiologia Fictor

Metabolisme 19

2. Enzim

Enzim merupakan protein pengkatalis. Katalis adalah agen kimiawi yang mempercepat laju reaksi tanpa mengubah struktur enzim itu sendiri. Tanpa adanya enzim, reaksi kimia pada jalur metabolisme akan terhenti.

a. Struktur Enzim

Enzim memiliki sisi aktif, yakni bagian atau tempat pada enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat. Kerja enzim sangat spesifik karena sisi aktif dari enzim sangat selektif terhadap bentuk kimia dari substrat yang akan dikatalisis. Ikatan yang terbentuk antara enzim dengan substrat bersifat lemah sehingga reaksi dapat berlangsung bolak-balik. Substrat menempel pada sisi aktif enzim dan akan menghasilkan produk baru. Perhatikan Gambar 2.2. Tubuh enzim terdiri atas beberapa bagian. Bagian utama enzim berupa protein yang disebut apoenzim. Bagian lainnya adalah bagian yang tersusun atas materi anorganik, seperti senyawa logam yang disebut gugus prostetik. Beberapa enzim memerlukan molekul yang membantu kerja enzim menguatkan ikatan dengan substrat, yakni kofaktor. Banyak molekul logam anorganik yang berfungsi sebagai kofaktor, seperti ion logam Fe 2+ , Cu 2+ , dan Mg 2+ . Beberapa komponen kimia enzim yang tersusun atas molekul organik nonprotein disebut koenzim. Koenzim membawa atom fungsional ketika enzim bereaksi. Contoh koenzim yang berada pada bagian gugus prostetik enzim adalah koenzim A, yang membawa sumber karbon ketika memecah piruvat dan asam lemak. Ikatan antara apoenzim dan kofaktor disebut holoenzim.

b. Sifat Enzim

Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga energi awal minimun untuk sebuah reaksi dapat diperkecil. Untuk memahaminya, perhatikanlah Gambar 2.3 berikut. Enzim dengan sisi aktif yang kosong Substrat sukrosa Substrat menempel pada sisi aktif enzim H 2 O Substrat menghasilkan produk baru dibantu oleh enzim Sisi aktif Glukosa Fruktosa Produk baru dilepas 1 2 3 4 Sumber: Biology Concepts Connections, 2006 • Apoenzim • Gugus prostetik • Holoenzim • Koenzim • Kofaktor Kata Kunci Pada malam hari, kunang- kunang, beberapa kumbang, dan beberapa organisme lainnya dapat memancarkan cahaya. Kemampuan ini disebut bioluminesensi. Hal ini terjadi ketika enzim lusiferase memicu elektron protein lusiferin untuk pindah ke lapisan energi lebih tinggi. Lusiferin adalah salah satu kelompok zat yang sangat floresen. Ketika elektron yang terpacu kembali ke lapisan energi rendah secara cepat, protein lusiferin akan melepas- kan energi dalam bentuk cahaya. Sumber: Biology: The nity Diver sity of Life, 1995 Wawasan Biologi Substrat menempel pada sisi aktif enzim dan menghasilkan produk baru. Gambar 2.2 Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII 20 Arah reaksi Tanpa enzim Dengan enzim Energi Reaktan Energi bebas Produk Sumber: Biological cience, 1986 Enzim bukanlah penambah energi awal dalam bereaksinya substrat, tetapi hanya sebagai pengikat sementara sehingga reaksi dapat berlangsung pada keadaan di bawah energi aktivasinya. Hal ini menyebabkan reaksi akan berjalan lebih cepat. Enzim merupakan protein yang dapat terdenaturasi struktur dan sifatnya berubah oleh suhu, pH, atau logam berat. Empat sifat umum enzim sebagai berikut. 1 Enzim bukanlah penyebab reaksi, namun enzim hanya mempercepat reaksi. Tanpa adanya enzim, suatu reaksi tetap dapat terjadi. Akan tetapi, diperlukan energi yang besar dan berlangsung sangat lambat. 2 Enzim tidak berubah secara permanen atau habis bereaksi. Enzim yang sama dapat digunakan berulang-ulang. 3 Enzim yang sama dapat digunakan untuk reaksi kebalikannya. Suatu enzim dapat mengubah substrat A menjadi molekul B dan C. Enzim yang sama dapat bekerja sebaliknya membentuk substrat A dari molekul B dan C. 4 Setiap jenis enzim hanya bekerja pada zat tertentu saja.

c. Cara Kerja Enzim

Terdapat dua teori yang menerangkan cara kerja enzim, yakni teori lock and key dan teori induced fit. Teori lock and key menganalogikan mekanisme kerja enzim seperti kunci dengan anak kunci. Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif enzim seolah-olah kunci dan substrat adalah anak kunci. Adapun teori induced fit mengemukakan bahwa setiap molekul substrat memiliki permukaan yang hampir pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, akan terbentuk kompleks enzim substrat yang pas Keeton and Gould, 1986: 79. Perhatikan gambar berikut. • Endoenzim • Eksoenzim • Teori induced fit • Teori lock and key Kata Kunci Enzim Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi. Gambar 2.3 a Teori lock and key b Teori induced fit Apakah per bedaannya? Gambar 2.4 Sumber: Biological cience, 1986 Substrat Produk Kompleks enzim substrat a b Substrat Produk Enzim Enzim Di unduh dari : Bukupaket.com Metabolisme 21

d. Penamaan Enzim

Penamaan enzim umumnya disesuaikan dengan substrat yang diuraikan, lalu dibubuhi akhiran ase. Sebagai contoh, enzim amilase menguraikan amilum menjadi maltosa di mulut. Enzim lipase bekerja menguraikan lipid lemak menjadi asam lemak.

e. Jenis enzim

Berdasarkan lokasi kerjanya, enzim dapat dibagi menjadi dua jenis, sebagai berikut. 1 Eksoenzim, yakni enzim yang bekerja di luar sel, contohnya: amilum amilase ¶¶¶l maltosa maltosa maltase ¶¶¶l glukosa 2 Endoenzim, yakni enzim yang bekerja di dalam sel, contohnya: glukosa heksokinase ¶¶¶¶l glukosa-6-Phospat

f. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim

Seperti halnya protein yang lain, sifat enzim sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Kondisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerja enzim terganggu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. 1 Temperatur Enzim memiliki rentang temperatur tertentu agar dapat bereaksi dengan optimal. Pada temperatur yang tinggi, enzim akan rusak terdenaturasi sebagai sifat umum dari protein. Pada kondisi ini, struktur enzim sudah berubah dan rusak sehingga tidak dapat digunakan lagi. Adapun pada temperatur yang rendah, enzim berada pada kondisi inaktif tidak aktif. Enzim akan bekerja kembali dengan adanya kenaikan temperatur yang sesuai. Semua enzim memiliki kondisi temperatur yang spesifik untuk bekerja optimal. Enzim memiliki kecenderungan semakin meningkat seiring dengan kenaikan temperatur hingga pada batas tertentu. Setelah itu, enzim kembali mengalami penurunan kinerja. Pada saat kerja enzim optimal maka dapat dikatakan bahwa pada temperatur tersebut temperatur optimum Gambar 2.5. 2 pH Seperti halnya temperatur, pH dapat memengaruhi optimasi kerja enzim. Setiap enzim bekerja pada kondisi pH yang sangat spesifik. Hal ini berkaitan erat dengan lokasi enzim yang bekerja terhadap suatu substrat. Pada umumnya, enzim akan bekerja optimum pada pH 6-8 Gambar 2.6. Perubahan pH lingkungan akan mengakibatkan terganggunya ikatan hidrogen yang ada pada struktur enzim. Jika enzim berada pada kondisi pH yang tidak sesuai, enzim dapat berada pada keadaan inaktif. Dengan adanya kondisi pH yang spesifik ini, enzim tidak akan merusak sel lain yang berada di sekitarnya. Contohnya, enzim pepsin yang diproduksi pankreas untuk mencerna protein dalam lambung, tidak akan mencerna protein yang ada di dinding pankreas karena enzim pepsin bekerja pada pH 2-4. Perhatikan Gambar 2.6. Respon negatif terhadap obat pada penduduk Indonesia cukup tinggi. Dari penelitian respon obat tidur dan obat antidepresi terhadap lima kelompok etnis terbesar di Indonesia Melayu, Sunda, Jawa, Bugis, dan Benoaq Dayak menunjukkan tingkat respon buruk terhadap obat itu tergolong tinggi. Penelitian tersebut meneliti reaksi enzim CYP2C19 yang memetabolisme obat tidur diasepam, antidepresi, dan obat sakit mag. Jika seseorang memiliki tipe gen buruk yang enzimnya tidak mampu atau tidak baik dalam memetabolisme obat-obatan itu, maka obat itu akan menumpuk dalam darah atau tubuh hingga bersifat tosik. Sumber: www.kompas.com, 21 April 2006 Wawasan Biologi Setiap enzim akan bekerja optimal pada temperatur tertentu. Apa yang ter jadi pada en im ter sebut jika suhu melebihi °C? Gambar 2.5 Aktivitas pH pH optimal untuk pepsin pH optimal untuk tripsin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 Sumber: Biology, 1998 Setiap enzim akan bekerja pada pH yang berbeda. Gambar 2.6 Sumber: Biological cience, 1986 Temperatur o C 4 0 6 0 2 0 Aktivitas maksimum 5 0 100 Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII 22 Aktivitas Enzim Tujuan Mengetahui efek asam, basa, dan air terhadap enzim pada apel Alat dan Bahan Lima potong buah apel, cuka, air jeruk, air soda, air susu, air bening, dan sebelas gelas kecilgelas plastik air mineral Langkah Kerja 1. Bersama kelompok Anda, beri label pada setiap gelas; A–cuka, B–air jeruk, C– air soda, D–susu, E–air, dan F-kontrol tanpa perlakuan. 2. Masukkan setiap bahan cuka, air, jeruk, soda, susu, dan air sebanyak 20 ml ke dalam tiap gelas menurut labelnya. 3. Masukkan potongan apel ke dalam setiap gelas selama beberapa menit. Kemudian, pindahkan potongan apel tersebut ke dalam gelas kosong. 4. Biarkan potongan apel selama satu hari 24 jam. Catat hasil yang didapat dan diskusikan dengan teman kelompok Anda. Buat laporannya dan presentasikan di depan kelas. Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Perubahan apakah yang terjadi pada apel? Dapatkah apel diganti dengan buah lain dalam percobaan ini? Mengapa demikian? 2. Berdasarkan hasil percobaan, bahan manakah yang menyebabkan perubahan warna pada apel? Bandingkan juga dengan kontrol. 3. Apakah asam, basa, atau air dapat menghentikan aktivitas enzim pada apel? 4. Jika Anda membiarkan sebuah apel yang telah dikupas selama beberapa menit, apel tersebut berubah warna menjadi kehitaman. Adakah kaitan antara peristiwa tersebut dengan percobaan ini? Kegiatan 2.1 3 Konsentrasi Substrat dan Konsentrasi Enzim Kerja enzim sangat cepat maka untuk mengoptimalkan hasilnya, perlu perbandingan jumlah atau konsentrasi antara substrat dengan enzim yang sesuai. Jumlah substrat yang terlalu banyak dan konsentrasi enzim sedikit akan menyebabkan reaksi tidak optimal. Perhatikan Gambar 2.7. Konsentrasi substrat M Laju reaksi Laju reaksi maksimum Cepat Lambat Sumber: Biological cience, 1986 Laju reaksi dibatasi oleh jumlah enzim yang akan mengubah substrat. Gambar 2.7 Konsentrasi enzim membatasi laju reaksi. Enzim akan “jenuh” jika sisi aktif semua molekul enzim terpakai setiap waktu. Pada titik jenuh, laju reaksi tidak akan meningkat meskipun substrat ditambahkan. Jika konsentrasi enzim ditambahkan, laju reaksi akan meningkat hingga titik jenuh berikutnya. Di unduh dari : Bukupaket.com Metabolisme 23 • Inhibitor kompetitif • Inhibitor nonkompetitif Kata Kunci a Kompleks enzim substrat tanpa inhibitor b inhibitor kompetitif c inhibitor nonkompetitif. Apa per bedaan kedua inhibitor ter sebut? Gambar 2.8 4 Kofaktor Kofaktor dapat membantu enzim untuk memperkuat ikatan dengan substrat atau kebutuhan unsur anorganik, seperti karbon. Selain itu, kofaktor juga membantu proses transfer elektron. 5 Inhibitor Enzim Inhibitor mengganggu kerja enzim. Berdasarkan pengertian dari kata dasarnya inhibit artinya menghalangi, inhibitor merupakan senyawa yang dapat menghambat kerja enzim. Inhibitor secara alami dapat berupa bisa racun yang dikeluarkan oleh hewan, seperti ular atau laba-laba. Inhibitor akan mencegah sisi aktif untuk tidak bekerja. Beberapa obat-obatan juga berfungsi sebagai inhibitor, seperti penisilin yang berguna menghambat kerja enzim pada mikroorganisme. Inhibitor terbagi atas dua macam, yakni inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Pada inhibitor kompetitif, inhibitor ini akan bersaing dengan substrat untuk bergabung dengan enzim sehingga kerja enzim akan terganggu. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif tidak akan bersaing dengan substrat untuk bergabung dengan enzim karena memiliki sisi ikatan yang berbeda Keeton and Gould, 1986: 81. Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim. 2. Mengapa enzim tidak cocok bekerja pada temperatur tinggi? 3. Apakah fungsi ATP? Soal Penguasaan Materi 2.1 Sumber: Biological cience, 1986 Enzim Substrat Inhibitor kompetitif Enzim Inhibitor nonkompetitif Enzim a b c 6 Kadar Air Kerja enzim sangat dipengaruhi oleh air. Rendahnya kadar air dapat menyebabkan enzim tidak aktif. Sebagai contoh, biji tanaman yang dalam keadaan kering tidak akan berkecambah. Hal ini disebabkan oleh tidak aktifnya enzim sebagai akibat dari rendahnya kadar air dalam biji. Biji akan berkecambah jika direndam. Kadar air yang cukup dapat mengaktifkan kembali enzim. Di unduh dari : Bukupaket.com Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII 24 Tokoh Biologi Sumber: endela ptek: ehidupan 1997 Hans Krebs 1900–1981 Ahli biokimia Jerman, Hans Krebs, 1900–1981 menemukan bahwa glukosa secara perlahan dipecahkan di dalam sel, dengan suatu siklus reaksi yang dinamakan daur asam sitrat atau daur Krebs. Pada daur ini, dinyatakan bahwa dalam setiap tahap, sejumlah kecil energi dilepas- kan dan disimpan dalam sel. • Autotrof • Glikolisis • Heterotof • Metabolisme • Respirasi Kata Kunci Keseluruhan reaksi kimia di dalam tubuh organisme yang melibatkan perubahan energi disebut metabolisme. Sebagai makhluk hidup, energi dapat dihasilkan dari sebuah proses, atau suatu proses justru memerlukan energi. Pada umumnya, energi dilepaskan ketika tubuh organisme mencerna molekul kompleks menjadi molekul yang sederhana. Proses tersebut dinamakan katabolisme. Adapun proses pembentukan senyawa kompleks dari unsur- unsur penyusunnya dan reaksi tersebut memerlukan energi dinamakan anabolisme.

1. Katabolisme Karbohidrat