Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII
136
Variasi timbul akibat mutasi, baik mutasi gen maupun mutasi kromosom. Terjadinya mutasi gen menyebabkan terbentuknya alel baru. Alel baru ini
merupakan sumber terbentuknya variasi. Variasi dalam suatu populasi merupakan bahan mentah raw materials terjadinya evolusi.
Berdasarkan pengetahuan terbaru terdapat dua penyebab terjadinya variasi genetis, yakni mutasi gen dan rekombinasi gen dalam keturunan.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Hugo De Vries Gambar 7.12 bahwa variasi genetis merupakan akibat dari mutasi gen dan rekombinasi gen-gen
pada keturunan baru.
a. Mutasi Gen
Mutasi gen dapat diartikan sebagai suatu perubahan struktur kimia DNA yang menyebabkan perubahan sifat pada suatu organisme dan bersifat
menurun. Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar tersebut sangat jarang dan umumnya tidak menguntungkan.
Mengapa mutasi gen merupakan salah satu mekanisme evolusi? Untuk menjawabnya Anda perlu memahami terlebih dahulu pengertian angka laju
mutasi. Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari
suatu spesies.
Sumber: Biological cience, 1986
a b
c d
c. Seleksi Disruptif
Seleksi disruptif terjadi pada individu heterozigot. Seleksi ini akan memecah populasi menjadi dua kelompok yang berbeda, tetapi miliki alel
homozigot. Contohnya, pada suatu populasi kepik terdapat kepik warna kuning homozigot, hijau homozigot, dan merah heterozigot. Oleh
karena kepik warna merah sangat mencolok keberaadaannya di antara dedaunan, maka burung pemakan kepik akan mudah untuk menemukan
dan kemudian memangsanya. Akibatnya, untuk jangka waktu tertentu, keberadaan kepik warna merah sukar untuk ditemukan. Bagaimana kalau
kondisi ini berlanjut terus?
Untuk lebih jelas memamahami seleki alam mengarah, seleksi alam
stabilisasi, dan seleksi alam disruptif, Anda dapat mempelajari Gambar 7.10. Pada ilustrasi tersebuit, contoh populasinya adalah kupu-kupu.
2. Variasi Genetis
Di dalam suatu populasi, terdapat variasi di antara individu-individunya. Hal tersebut menunjukkan adanya perubahan genetis. Mutasi dapat mening-
katkan frekuensi alel pada individu di dalam populasi. Dengan demikian, setiap populasi dapat mengembangkan variasi-variasi yang ada di dalam
populasinya.
Contoh variasi ini terlihat pada ayam yang memiliki jengger berbeda-
beda Gambar 7.11. Lantas apakah hubungan atau kaitan antara variasi, evolusi, dan mutasi?
Variasi yang terdapat pada bentuk jengger ayam, meliputi
bentuk a single, b walnut, c pea, dan d ros.
Gambar 7.11
Di unduh dari : Bukupaket.com
Evolusi
137
Pada umumnya, angka laju mutasi suatu populasi spesies sangat rendah, yaitu secara rata-rata 1 : 100.000. Artinya, dalam setiap 100.000 gamet terdapat
satu gen yang bermutasi. Meskipun sangat kecil, mutasi merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat penting karena:
1 setiap gamet mengandung beribu-ribu gen;
2 setiap individu mampu menghasilkan ribuan bahkan jutaan gamet;
3 banyaknya generasi yang dihasilkan satu spesies selama spesies itu belum
punah. Secara umum mutasi itu merugikan. Peluang mutasi yang menguntung-
kan hanya 11.000 dari kemungkinan yang bermutasi. Walaupun peluang ini kecil, tetapi karena jumlah spesies dan generasinya sangat besar maka
peluang mutasi yang menguntungkan juga menjadi besar.
b. Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen merupakan mekanisme yang sangat penting dalam proses evolusi. Proses rekombinasi gen terjadi melalui reproduksi seksual.
Apakah yang dimaksud dengan rekombinasi gen? Anda dapat membuka kembali materi tentang Genetika. Di sana
dijelaskan tentang huku pewarisan sifat, yaitu Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel. Jika individu dihibrid dikawinkan antarsesamanya, berapakah
perbandingan genotipe F
1
-nya? Berapakah perbandingan genotipe F
2
-nya? Ternyata dapat disimpulkan bahwa jika individu-individu dari suatu
populasi melakukan perkawinan secara acak dan setiap genotipe memiliki peluang yang sama maka perbandingan genotipe-genotipenya dari generasi-
generasi akan tetap sama. Hal ini sejalan dengan Hukum Hardy-Weinberg yang akan dipelajari berikutnya.
3. Spesiasi