Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII
146
4. Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin Gambar 7.21 mengemukakan bahwa
evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia
terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat- zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat
anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba terus
berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis
protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin
banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
a. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada 3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama
dan paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama 2 miliar tahun. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki
membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran.
Prokariotik pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas dan ATP di sup purba melalui sintesis
abiotik. Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah ADP menjadi ATP melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat
melakukan fermentasi berkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup organisme di bumi karena belum tersedianya O
2
. Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat anerob yang sekarang hidup melalui fermentasi,
mirip dengan prokariotik terdahulu.
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul organik,
berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul organiknya sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap cahaya
digunakan untuk menyerap kelebihan energi cahaya terutama dari sinar ultraviolet yang membahayakan bagi sel yang hidup di permukaan.
Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP. Prokariotik ini mirip dengan Archaebacteria yang disebut bakteri
halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin yang dibuat pada membran plasma.
Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida H
2
S menjadi NADP
+
dan dapat memfiksasi CO
2
. Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H
2
O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO
2
. Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O
2
sebagai efek fotosintesis. Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun
yang lalu. Mereka hidup bersama prokariotik lain membuat koloni. Fosil koloni ini disebut stromatolit yang banyak ditemukan di perairan air tawar
dan air laut Gambar 7.22.
• Fotoautotrof
• Prokariotik
• Sup purba
Kata Kunci
Alexander Ivanovich Oparin merupakan ilmuwan yang
mengemukakan bahwa awal kehidupan berasal dari sup
primordial.
Sumber: endela ptek: ehidupan, 1997
Gambar 7.21
Di unduh dari : Bukupaket.com
Evolusi
147
Sumber:
Essential of Biology, 1990
Fosil stromatolit berusia 2,7 miliar tahun.
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik
Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal yang sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya organel-
organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang kompleks dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana?
Sistem membran organel-organel pada eukariotik dapat terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi. Pada eukariotik terdahulu, invaginasi
pelekukan ke dalam dapat terjadi sehingga membentuk membran inti dan retikulum endoplasma Gambar 7.23.
Invaginasi
Sumber: Biology: The nity Diversity, 1995
Kemungkinan pembentukan membran inti dan retikulum
endoplasma.
Proses lain yang disebut endosimbiosis menjelaskan pembentukan mitokondria, kloroplas, dan beberapa organel eukariotik lain. Teori ini di-
kemukakan oleh Lynn Margulis. Endo berarti di dalam dan simbiosis berarti hidup bersama. Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion hidup secara
permanen di dalam sel lain sel inang dan interaksi ini menguntungkan keduanya Gambar 7.24. Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang
setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di atmosfer.
Kloroplas dan mitokondria tampaknya merupakan evolusi sel prokariotik yang melakukan endosimbiosis dengan sel prokariotik besar. Nenek moyang
mitokondria kemungkinan besar adalah sel prokariotik heterotrof yang mampu menggunakan oksigen dan menghasilkan energi. Adapun nenek
moyang kloroplas kemungkinan adalah Cyanobacteria.
Calon mitokondria, prokariotik heterotrof
Calon kloroplas, Cyanobacteria
Sumber: Biology Concepts
Connections, 2006
Endosimbiosis
Proses endosimbiosis Apakah yang ter jadi pada pr oses
ini?
Gambar 7.22
Gambar 7.23
Gambar 7.24
Di unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII
148
Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal dengan nama Protista. Makhluk hidup eukariotik satu sel ini sangat beranekaragam.
Beberapa Protista dapat berfotosintesis, sebagian lagi bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak. Sebagian mirip jamur dan mendapatkan makanan
dengan menyerap secara absorpsi.
Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan hewan kemungkinan berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista
tersebut mengalami spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga
kehidupan memasuki daratan dan muncullah makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.
Bukti-bukti evolusi ini semakin diperkuat oleh sistematika molekuler
berdasarkan perbandingan DNA organisme Gambar 7.25. Perbandingan gen RNA mengidentifikasikan bahwa alpha proteobacteria adalah kerabat
dekat mitokondria dan Cyanobacteria adalah kerabat dekat kloroplas. Sistematika molekuler memberikan cara baru mengungkap evolusi dan
kekerabatan makhluk hidup.
5. Waktu Geologis