46
46 Menurut Sarason dalam Kuntjoro, 2002 persepsi terhadap
dukungan sosial dapat ditinjau dari dua pendekatan, yaitu secara kuantitas dan kualitas. Persepsi individu terhadap dukungan sosial secara kuantitas
adalah individu mempersepsikan jumlah sumber dukungan yang didapatkan, contohnya seperti jumlah orang yang membantu pada saat
individu membutuhkan bantuan, jumlah bantuan yang diberikan baik berupa uang atau benda. Sedangkan secara kualitas, individu
mempersepsikan apakah kebutuhannya akan terpenuhi dengan adanya dukungan sosial yang diterima.
Persepsi yang positif terhadap dukungan sosial terjadi apabila dukungan
sosial tersebut
dipersepsikan sebagai
sesuatu yang
menguntungkan. Sebaliknya, jika persepsi terhadap dukungan sosial itu negatif karena individu yang menerima dukungan sosial tidak memahami
dukungan tersebut sebagai dukungan bagi dirinya. Jadi, dukungan sosial yang diterima oleh individu akan bermakna apabila menimbulkan persepsi
yang positif mengenai ketepatan dari dukungan tersebut.
C. Penyesuaian Diri
1. Definisi Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri
adalah tercapainya
keselarasan dan
keharmonisan baik dengan diri sendiri maupun dengan lingkungan tempat tinggal. Menurut Kartono 2000, penyesuaian diri adalah usaha yang
dilakukan oleh manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri 25
47
47 dan lingkungannya, hingga dapat mempertahankan eksistensinya, serta
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah. Gerungan 2000 mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah
mengubah diri sendiri agar sesuai dengan keadaan lingkungan dan sebaliknya juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau
keinginan diri. Selain itu, menurut Mu’tadin 2002 penyesuaian diri merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu secara dinamis
untuk mengubah perilaku agar terbentuk hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Bangun 2010, mengenai kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru menunjukan bahwa,
mahasiswa baru yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku disekitarnya. Hal ini
membuat mahasiswa baru dapat diterima oleh lingkungannya dan dapat menerima keadaan lingkungannya.
Dalam penelitian ini, penyesuaian diri didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang dalam memahami dan mengubah diri
sendiri agar sesuai dengan keadaan lingkungan. Sebaliknya, mengubah lingkungan agar sesuai dengan keinginan.
2. Karakteristik Penyesuaian Diri
Schneiders dalam Rice, 2002 menyatakan ada kemampuan yang dituntut dalam menyesuaikan diri yaitu kemampuan yang dimiliki
26
48
48 oleh individu berkaitan dengan penerimaan dirinya dan kemampuan untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sosialnya. Karakteristik penyesuaian diri menurut Vembriarto 1993
disebut sebagai kriteria penyesuaian diri. Penyesuaian diri dibagi menjadi dua yaitu berhasil dan tidak berhasil. Penyesuaian diri yang berhasil akan
menimbulkan perasaan senang, bahagia dan nyaman. Sedangkan, yang tidak berhasil akan menimbulkan perasaan gelisah, depresi dan stress.
Kriteria penyesuaian diri sendiri yang terdiri dari: a. Kepuasan Psikis
Individu yang berhasil melakukan penyesuaian diri akan merasa senang, tenang dan aman sehingga menimbulkan kepuasan psikis.
Sedangkan, individu yang gagal atau tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan menimbulkan perasaan kecewa, gelisah dan
depresi. b. Efisiensi Kerja
Keberhasilan penyesuaian diri akan terlihat apabila idividu dapat melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan baik, sebaliknya
penyesuaian diri yang gagal terlihat pada individu yang melakukan pekerjaan atau kegiatannya dengan tidak efisien.
c. Gejala Fisik Individu yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri akan
gelisah dan depresi dengan memperlihatkan gejala-gejala fisik kurang 27
49
49 baik seperti sakit perut, pusing dan pencernaan terganggu sedangkan
yang berhasil menyesuaikan diri fisiknya selalu baik. d. Penerimaan Sosial
Bagi individu yang berhasil dalam menyesuaikan diri, akan diterima baik oleh masyarakat, sebaliknya yang tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri akan mendapat penolakan dari masyarakat.
Pendapat lain mengatakan individu yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik memiliki ciri-ciri Gunarsa, 1985:
a. Dapat diterima di suatu kelompok b. Dapat menerima dirinya sendiri
c. Dapat menerima kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri Pendapat ini didukung oleh penelitian Bangun 2010 mengenai
kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru: sebuah studi deskriptif. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa subjek yang
berhasil menyesuaikan diri dengan baik, dapat bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku disekitarnya. Sehingga subjek dapat diterima
oleh lingkungannya dan subjek juga dapat menerima keadaan lingkungannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan karakteristik penyesuaian diri menurut Vembriarto 1993 yaitu kepuasan psikis,
efisiensi kerja, gejala fisik, dan penerimaan sosial. 28
50
50
3. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri