54
54 Heri Suprapto dalam Kompas.com 2012. Selain itu, penerangan yang
memadai juga belum diterima oleh para korban erupsi yang tinggal di hunian tetap karena saluran listrik belum disediakan.
E. Korban Merapi
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 lebih besar jika dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada tahun 1872. Hal ini diukur dari
indeks letusan yaitu jumlah material vulkanik yang dilontarkan. Pada letusan tahun 1872 jumlah material yang dilontarkan Gunung Merapi mencapai 100
juta meter kubik. Sementara pada tahun 2010 jumlah material yang dilontarkan Gunung Merapi mencapai 140 juta meter kubik. Korban yang
selamat dari erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada periode bulan Oktober hingga bulan November 2012 sebanyak 320.090 jiwa. Sedangkan korban yang
meninggal dunia sebanyak 151 jiwa terdiri atas 135 jiwa di Daerah Istimewa Yogyakarta DIY dan 16 jiwa di Jawa Tengah Ketua BPPTK Yogyakarta,
Subandriyo dalam Kompas.com 2010. Akibat dari erupsi Gunung Merapi banyak kerugian yang harus
ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Merapi. Banyak masyarakat yang kehilangan ternak dan lahan pertanian.
Jumlah ternak yang mati mencapai 1.221 ekor, sedangkan dari sektor pertanian kerugian mencapai Rp 247 miliar Desi dalam Red Blog, 2010.
33
55
55
F. Dinamika Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dengan
Penyesuaian Diri Korban Erupsi yang tinggal di Hunian tetap
Korban selamat erupsi Gunung Merapi yang tinggal di hunian tetap masih mengalami banyak masalah, baik masalah pekerjaan, keuangan, dan
juga penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru. Masalah-masalah yang harus dihadapi tak jarang menimbulkan tekanan sehingga mereka sering
dihadapkan pada keadaan stressfull Oktaviyani, 2011. Salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat stres adalah dukungan sosial yang diterima oleh
masyarakat yang tinggal di hunian tetap. Smet, 1994. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yulianti 2011 mengenai analisis pengaruh
tipe dukungan emosional terhadap tingkat post traumatic stress disorder PTSD pada penyitas bencana letusan gunung Merapi. Dari penelitian
tersebut diketahui bahwa semakin sering dukungan emosional diberikan maka semakin kecil pula peluang para penyitas bencana untuk terkena post
traumatic stress disorder PTSD. Dengan adanya dukungan sosial seseorang akan merasa dicintai,
diperhatikan dan menjadi bagian dari lingkungannya sehingga dapat mengurangi beban masalah yang sedang dihadapi. Sumber dukungan sosial
dapat berasal dari keluarga, teman dan komunitas sosial Taylor, 1999. Dukungan sosial yang diterima oleh para korban erupsi Gunung Merapi dapat
memberikan keterampilan mengatasi stress pada saat tinggal di hunian tetap. Dukungan ini juga dapat membantu membangun hubungan yang harmonis
34
56
56 antara para korban erupsi yang tinggal di hunian tetap dengan lingkungan
mereka, sehingga menghindarkan para korban dari depresi. Dukungan sosial yang diterima dapat dipersepsikan berbeda-beda
oleh penerimanya. Persepsi para korban yang tinggal di hunian tetap akibat erupsi Gunung Merapi terhadap dukungan sosial yang diterima dapat berupa
persepsi positif dan negatif. Persepsi yang positif dari korban erupsi Merapi yang tinggal di hunian tetap terhadap dukungan sosial yang diterima, dapat
mempengaruhi penyesuaian dirinya. Hal ini dikarenakan, dukungan sosial dapat membantu para korban yang tinggal di hunian tetap untuk membangun
hubungan yang harmonis dengan lingkungannya. Hal ini didukung oleh Hendri 2007 yang meneliti hubungan antara penyesuaian diri dan persepsi
mengenai dukungan sosial pada anak panti asuhan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa anak panti asuhan yang merasa banyak menerima
dukungan sosial akan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya, individu yang merasa menerima sedikit dukungan sosial akan
memiliki kemampuan penyesuaian diri yang rendah. Dalam penelitian ini, Hendri mengukur variabel penyesuaian diri menggunakan karakteristik
penyesuaian diri. Kemampuan penyesuaian diri yang baik akan membuat seseorang
dapat mencapai tujuan hidupnya dengan kepercayaan pada kemampuan yang dimiliki. Hal ini membuat seseorang dapat mengubah dirinya sesuai dengan
keadaan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaannya Gerungan, 2000. Berdasarkan uraian di atas diasumsikan bahwa ada
35
57
57 hubungan yang positif antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan
penyesuaian diri pada korban erupsi Gunung Merapi tinggal di hunian tetap. 36
58
58 Korban Erupsi Gunung Merapi
-
Dapat menerima
keadaan lingkungan dan diri sendiri.
-
Diterima oleh masyarakat.
-
Mampu melakukan kegiatan secara efisien.
BAGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIALDENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA KORBAN ERUPSI
GUNUNG MERAPI TANG TINGGAL DI HUNIAN TETAP
Tinggal dirumah sendiri Tinggal di hunian tetap
- Perubahan tempat tinggal - Perubahan mata pencaharian
- Perubahan relasi sosial
Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas pemerintah dan masyarakat
- Dukungan Informasi - Dukungan Penghargaan
- Dukungan Emosional - Dukungan Instrumental
- Memberikan kertampilan mengatasi stress. - Membantu membangun hubungan harmonis dengan lingkungan.
- Menghindarkan dari depresi.
Dipersepsikan positif Dipersepsikan negatif
Penyesuaian diri tinggi Penyesuaian diri rendah
-
Tidak dapat menerima keadaan lingkungan dan diri sendiri.
-
Tidak diterima oleh masyarakat
-
Melakukan kegiatan dengan tidak efisien.
37
59
59
G. HIPOTESIS