27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang mengkaji tentang profil pelayanan informasi obat dan harapan penderita asma di Kabupaten Sleman ini merupakan jenis penelitian
deskriptif menggunakan rancangan cross sectional. Menurut Azwar 2004, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk disimpulkan dan dipahami. Pendekatan cross sectional karena akan
menggambarkan suatu kejadian pada suatu fenomena atau situasi pada satu waktu Widi, 2009.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah a.
Profil pelayanan informasi obat b.
Harapan penderita asma terhadap pelayanan informasi obat
C. Definisi Operasional Penelitian
1. Profil pelayanan informasi obat adalah gambaran mengenai konten atau isi dari
pelayanan informasi obat yang diterima penderita yang meliputi sejarah penyakit asma, gejala dan serangan asma, tindakan yang harus dilakukan
apabila terjadi serangan, obat yang digunakan, alat yang dipakai, rute atau cara pemakaian obat, obat untuk ibu hamil dan menyusui dan menyarankan
penderita melakukan kontrol asma untuk meminimalkan keparahan penyakit asma yang diderita sesuai dengan standar pharmaceutical care untuk penyakit
asma yang diterbitkan oleh DepKes RI 2007. 2.
Harapan penderita adalah pandangan atau keinginan penderita terhadap pelayanan informasi obat asma yang diterima sehingga mendapatkan pelayanan
informasi yang bermutu dan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.
3. Penderita asma dalam penelitian ini adalah orang yang menderita penyakit
asma. D.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan terhadap responden yang ditemui di kampus III Sanata Dharma, apotek
Kimia Farma jalan Laksda Adisucipto, gereja Maria Asumpta Babarsari pada bulan Februari-April 2014. Pada bulan November sampai Januari 2014 dilakukan
proses perijinan dan observasi ke rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan setelah dilakukan observasi ditemukan bahwa jumlah penderita asma yang berobat pada 3
bulan terakhir dalam jumlah yang sedikit. Kemudian peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian pada penderita asma yang berobat di apotek pada bulan
Februari sampai April 2014.
E. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan subyek uji penderita asma yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu
1. Penderita yang menderita penyakit asma
2. Penderita asma yang pernah menebus obat di apotek
subyek uji dikategorikan kedalam kriteria eksklusi jika penderita tidak bersedia untuk menjadi responden
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik non- random
yaitu accidental sampling untuk penderita asma. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan pendapat
Roscoe 1975 dalam Sekaran 2003 yaitu jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 31 responden.
G. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pengukuran ini menggunakan skala likert. Skala likert yang digunakan adalah modifikasi skala
likert yaitu pilihan jawaban dari 1-3 P: pernah, KK: kadang – kadang, TP: tidak
pernah. Kuisoner yang digunakan dalam bentuk closed
– ended question untuk melihat profil pelayanan informasi obat yang diterima penderita asma dan untuk
harapan penderita terhadap pelayanan informasi obat menggunakan open-ended question.
Pernyataan yang tertulis dalam kuesioner diambil dari “Standar
Pelayanan Farmasi di Apotek” KepMenKes RI No. 1027MENKESSKIX2004
dan “Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma” Bina Farmasi DepKes RI
2007 yang memuat tentang beberapa informasi yang seharusnya diterima oleh penderita asma pada saat proses pelayanan mengenai informasi obat berlangsung.
H. Tata Cara Penelitian